1. Alat Musik Tradisional

Sejarah Gambang Kromong, Alat Musik & Perkembangannya

Ada banyak hasil gabungan budaya yang menghasilkan kesenian yang indah, salah satunya adalah gambang kromong. Kesenian ini merupakan hasil perpaduan antara budaya China dan Betawi dan masih sering dipentaskan hingga saat ini. Yuk kita pelajari kesenian musik yang satu ini untuk menambah pengetahuan kamu! 

Sejarah Alat Musik Gambang Kromong

Gambang kromong adalah orkes yang memadukan berbagai alat musik Tionghoa. Sejarah menyebutkan gambang kromong diambil dari dua alat perkusi yakni gambang dan kromong. Awal mula terlahirnya orkes ini dimulai oleh pemimpin bernama Nie Hoe Kong yang berasal dari pemimpin komunitas Tionghoa pada tahun 1930-an.

Orkes ini tidak terlepas dari perpaduan budaya Betawi dan China. Hal ini mencerminkan budaya masyarakat Tiongkok yang sangat menyenangi acara kesenian pada saat pesta. Nie Hoe Kong yang saat itu menjadi pimpinan dan sekaligus pemusik dari Tionghoa menggunakan kesenian ini sebagai penyambang tamu yang datang dari kediaman orang Tionghoa. Ketika orkestra ini dimainkan juga diiringi oleh tari Cokek.

Perkembangan orkestra ini didukung oleh Bek Teng Tjoe yang merupakan kepala wilayah kampung Cina. Masyarakat Betawi sendiri sering menggunakan orkes di acara upacara adat seperti perkawinan, sunatan dan lainnya. Filosofi pementasannya menurut masyarakat Betawi adalah bentuk pemuasan kebutuhan manusia sebagai rasa akan keindahan pengiring teater lenong, tarian Cokek, dan hiburan khas budaya Betawi. 

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Pemain Gambang Kromong

Dalam organisasi grup gambang kromo akan terbagi menjadi beberapa bagian yakni mulai dari pemimpin, koordinator anggota, penanggal, yang menentukan harga pentas, bagi upah yang dihitung berdasarkan keahliannya. 

Biasanya pemimpian dari grup adalah pemilik atau yang diberi wewenang oleh pemimpin. Jumlah pemain gambang kromong berkisar 8-25 orang, meski tergolong banyak pemain akan menyesuaikan dengan seberapa ‘besar’ acara atau permintaan dari pemesan. 

Pemain orkes akan terbagi atas beberapa peran yakni panjang gambang, panjak teh-hian, panjak kromong, panjang kong-a-hian, panjang su-kong, panjak gong enam, panjang gong dan kepul, panjang ningnong, penjak bangsing, organ, gitar, bas, penari, pajak lenong, dan terompet. 

Alat Musik Tradisional Gambang Kromong

Orkes gambang kromong memiliki berbagai alat musik tradisional bernada pentatonis. Berikut alat musiknya. 

1. Gambang

Sesuai dengan namanya yakni gambang kromong, maka gambang menjadi salah satu alat musik paling penting dalam pentang. Bentuk alat musik ini seperti resonator gambang. Nadanya rendah dengan 18 bilah buah dengan dua gambang oktaf dengan nada rendah. 

2. Kromong

Bentuk kromong seperti bonang dengan 10 buah gong pencon yang terbuat dari kuningan. 

3. Gong dan Kempul

Gong dan kempul  merupakan alat musik yang terbuat dari perunggu dengan bagian tengah yang menonjol. Gong memiliki ukuran yang cukup besar yakni sekitar 85 cm dan kepul berukuran 45 cm. 

4. Gong Enam

Terdiri dari enam buah, gong ini memiliki susunan nada 3,1, 6. 2, 1, dan 5.

5. Suling

Suling
Suling (sumber: Wikipedia)

Terbuat dari bambu kecil, suling dimainkan dengan cara sejajar dengan mulut dan dipadukan dengan rebab agar menghasilkan nada yang indah.

6. Gendang

Gendang terbuat dari kayu dengan bentuk silinder berongga yang kembung di bagian tengah. 

7. Kecrek

Alat musik kecrek dimainkan dengan cara dipukul menggunakan palu khusus dan menghasilkan bunyi crek-crek sesuai dengan namanya.  

8. Ningnong

Alat musik ningnong menghasilkan bunyi dengan cara dipukul menggunakan tongkat besi dari kanan dan berfungsi sebagai pengatur irama. 

Perkembangan Gambang Kromong

Pertunjukan gambang kromong banyak tersebar di daerah Jawa khususnya DKI Jakarta yang mayoritasnya kebanyakan masyarakat Betawi dan sekitar daerah Jabotabek. Kebanyakan pemain dari orkes ini campuran peranakan Betawi dan Tionghoa dan setiap daerah memiliki perbedaannya masing-masing. Misalnya di daerah Jakarta Utara dan Barat memiliki lebih banyak jumlah grup gambang kromong dibanding dengan Jakarta Selatan dan Timur. 

Perkembangan orkes semakin banyak dikreasikan, pada saat ini pertunjukan orkes menggunakan percampuran alat-alat musik Barat moden seperti gitar, bas, organ, drum dan banyak alat musik lainnya. Meski begitu perubahan ini tetap berusaha untuk tidak mengganggu masyarakat dan mengurangi suara khas orkes khas budaya Betawi-China ini. 

Baca juga: Musik Tanjidor: Gemuruh Kesenian Irama Dari Betawi

Nah itu tadi penjelasan lengkap mengenai sejarah orkes gambang kromong, pembagian tugas pemain, dan perkembangannya hingga saat ini. Semoga menambah pengetahuan kamu tentang budaya kesenian di Indonesia ya!

Tidak ada komentar
Komentar untuk: Sejarah Gambang Kromong, Alat Musik & Perkembangannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

    Trending

    Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]