1. Peninggalan Sejarah

Prasasti Kebon Kopi I & II: Sejarah, Isi, & Lokasi

Sejak dahulu kala, sejarah Indonesia sudah direkam dan dicatat. Rekam jejak sejarah tersebut dapat berupa kitab, gulungan, sampai prasasti. Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang Prasasti Kebon Kopi 1&2. Simak penjelasan sejarah selengkapnya hanya di Museum Nusantara!

Sejarah Prasasti Kebon Kopi

Prasasti Kebon Kopi merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara . Terdapat dua jenis prasasti, yaitu Prasasti Kebon Kopi 1 atau Prasasti Tapak Gajah dan Prasasti Kebon Kopi 2. Penemuan kedua prasasti ini terjadi di daerah yang sama, yaitu Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor.

Informasi yang terkandung juga berbeda. Nama Kebon Kopi tersebut berkaitan dengan momen ketika prasasti ditemukan. Pada masa penjajahan Belanda, para tuan tanah sedang melakukan penebangan hutan yang akan dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan kopi.

Prasasti Kebon Kopi I

Prasasti pertama ditemukan pada tahun 1863 oleh seorang tuan tanah dari perkebunan kopi di dekat Buitenzorg (sekarang Bogor) yang bernama Jonathan Rigg. Ia melaporkan penemuan prasasti kepada Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen,yang saat ini lebih dikenal dengan nama Museum nasional Indonesia, yang pada saat itu berpusat di Batavia.

Artikel Terkait

  • Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 12, 2024 at 12:34 am

    Salah satu cara untuk meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara adalah dengan mendirikan badan usaha. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Hal ini tentunya tidak kalah jauh dengan taraf ekonomi dan sosial yang baik. Pendekatan yang nyata untuk mewujudkannya adalah dengan melihat bagaimana perkembangan bahan usaha tersebut.  Kawan literasi, asal kalian tahu The post Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 10, 2024 at 7:11 am

    Berbicara mengenai fenomena alam. Salah satu fenomena yang indah untuk kita lihat adalah pelangi. Wah, sekarang kan lagi musim penghujan tuh, pasti kalian sering banget melihat pelangi setelah hujan reda? Mungkin dari kalian bertanya-tanya, bagaimana proses terjadinya pelangi? Apa yang membuat warnanya beragam dan terlihat indah di angkasa?  Nah, kalian nggak salah untuk membuka situs The post Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 8, 2024 at 2:50 am

    Pasca kemerdekaan Indonesia, Indonesia tidak sepenuhnya merdeka, lho. Masih ada upaya-upaya Belanda ingin menjajah dan menduduki negara Indonesia. Maka dari itu, para pemuda Indonesia tidak ingin hal tersebut terjadi. Sehingga, terbentuklah Konferensi Meja Bundar (KMB) atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Nederlands-Indonesische ronde tafel conferentie. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut konferensi The post Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 5, 2024 at 11:46 pm

    Awal mula munculnya bank sentral adalah pembangunan sebuah firma pada tahun 1690, saat itu kerajaan Inggris ingin membangun infrastruktur yang kuat untuk armada laut. Nah, tapi nyatanya tidak semudah itu lho guys. Pemerintahan Inggris tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk membangunnya. Selanjutnya, muncullah gagasan William Paterson yang kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu yaitu membentuk sebuah The post Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia appeared first on Sma Studioliterasi.

Prasasti pertama ini adalah salah satu dari tiga buah prasasti yang ditemukan di kawasan situs Ciaruteun. Keberadaan prasasti satu ini dinilai penting untuk menelusuri sejarah Kerajaan Tarumanegara. Dua prasasti lainya adalah Prasasti Muara Cianten dan Ciaruteun yang ditemukan tidak jauh dan dirawat sampai saat ini.

Nama lain dari prasasti pertama ini adalah Prasasti Tapak Gajah. Nama ini berasal dari ukiran telapak kaki gajah yang terdapat pada prasasti.

Prasasti Kebon Kopi II

Prasasti kedua memiliki nama lain Prasasti Rakyan Juru Pangambat atau Prasasti Pasir Muara. Prasasti ini merupakan prasasti tertua yang menyebutkan nama Sunda dengan angka tahun 854 Saka atau sekitar 932 Masehi.

Prasasti ini ditemukan tidak jauh dari prasasti pertamanya, yaitu di Desa Kebon Kopi, Bogor. F.D.K. Bosch pernah mempelajari prasasti ini dan mengatakan bahwa prasasti ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno. Sekarang, kalian tidak dapat melihat prasasti ini karena sudah hilang tercuri pada tahun 1940 an.

Isi Prasasti Kebon Kopi

Kedua prasasti ini memiliki nama yang sama karena ditemukan di lokasi yang berdekatan, tapi isi dari kedua prasasti berbeda. Berikut adalah isi prasastinya: 

Prasasti Kebon Kopi I

Gambar Prasasti Kebun Kopi I
Gambar Prasasti Kebun Kopi I (Sumber: Wikipedia)

Prasasti pertama ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah. Prasasti terbuat dari sebuah batu berbahan andesit yang berwarna agak kecoklatan dengan ukuran lebar 104 dan 164 cm, serta tinggi 69 cm.

Di prasasti ini tertulis: “ ….jayavisalasya Tarumendrasya hastinah….Airwavatabhasya vibhatidam…padadvayam”. Tulisan tersebut berarti, “Di sini tampak sepasang telapak kaki yang seperti Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung”. Secara garis besar, prasasti pertama menceritakan tunggangan dari Raja Purnawarman yang berupa gajah.

Prasasti Kebon Kopi II

Dalam prasasti kedua, tertulis candrasengkala 458 Saka. Para sejarawan menafsirkan bahwa candrasengkala atau angka ini ditulis terbalik, seharusnya tertulis angka 854 Saka (932 Masehi). Kerajaan Sunda belum ada pada tahun 458 Saka, karena pada saat ini masih termasuk masa Kerajaan Tarumanegara.

Prasasti kedua menggunakan penulisan dengan Aksara Kawi dan Bahasa Melayu Kuno. Penggunaan Bahasa Melayu Kuno ini merupakan salah satu pengaruh dari Kerajaan Sriwijaya di daerah Jawa Barat. Bosch membandingkan tahun 932 Masehi di Prasasti Pasir Muara ini dengan tahun 929 ketika kekuasaan berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Claude Guillot dari lembaga École française d’Extrême Orient mengatakan bahwa prasasti kedua ini menceritakan tentang pendirian Kerajaan Sunda. Dugaan ini kemudian dimasukkan ke dalam buku berjudul A History of Modern Indonesia since c. 1200 yang ditulis oleh M. C. Ricklefs.

Asal muasal nama Sunda disebutkan dari prasasti satu ini. Dalam prasasti tertulis bahwa sebenarnya sudah ada raja Sunda sebelumnya sampai akhirnya kekuasaannya dipulihkan kembali setelah terlepas dari Kerajaan Sriwijaya. Selain itu, juga diceritakan bahwa sang Raja adalah pemburu yang handal.

Lokasi Prasasti

Prasasti Kebon Kopi I

Prasasti Tapak Gajah terletak di Kampung Muara Pasir, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Sampai saat ini, prasasti masih berada di tempat ketika pertama kali ditemukan. Situs tempat prasasti ini adalah tempat pertemuan tiga sungai, yaitu Sungai Cianten di barat, Sungai Cisadane di timur dan Sungai Ciaruteun di selatan.

Lokasi situs berjarak sekitar 19 kilometer dari pusat Kota Bogor ke arah Ciampea. Jika kalian ingin mengunjungi situs ini, kondisi jalan sudah cukup baik. Namun, penunjuk jalan di jalan raya masih belum lengkap.

Prasasti Kebon Kopi II

Sama seperti prasasti pertamanya, prasasti kedua juga ditemukan di Kampung Muara Pasir, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat. Prasasti kedua ditemukan sekitar satu kilometer dari prasasti pertamanya. Saat ini, kalian tidak dapat melihat prasasti ini karena sudah hilang tercuri pada tahun 1940 an.

Demikian pembahasan Museum Nusantara kali ini mengenai Prasasti Kebon Kopi 1 & 2. Kita perlu mengingat bahwa peninggalan sejarah ini merupakan barang yang sangat berharga. Tentu kita perlu menjaga dan merawatnya supaya generasi berikutnya dapat mengetahui sejarah tentang Indonesia.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Prasasti Kebon Kopi I & II: Sejarah, Isi, & Lokasi

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]