Indonesia memiliki banyak sekali peninggalan bersejarah. Beberapa peninggalan berasal dari zaman kerajaan, tidak terkecuali Kerajaan Ternate. Museum Nusantara kali ini akan membahas tentang beberapa peninggalan Kerajaan Ternate yang paling terkenal. Simak informasi selengkapnya di bawah ini!
Sejarah Singkat Kerajaan Ternate
Daftar Isi
Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan Islam tertua yang berdiri sejak abad ke-13 di Indonesia. Meningkatnya kegiatan ekonomi dan aktivitas sosial di daerah Ternate, membuat Kerajaan Ternate berdiri dan terbentuk. Kerajaan ini menjadi salah satu tempat perdagangan di Kepulauan Maluku.
Kemudian Momole atau kepala marga mengadakan musyawarah untuk mengangkat seorang pemimpin dari kerajaan tersebut sebagai raja. Momole Ciko menjadi raja pertama dari Kerajaan Ternate pada tahun 1257 M berdasarkan hasil musyawarah yang sudah disetujui bersama dengan gelar Baab Mashur Malamo
Kerajaan Ternate mengalami masa kejayaan pada abad ke 13 sampai abad ke 17, agama Islam diterima dengan baik dan berkembang di kalangan masyarakatnya. Penyebaran Islam di daerah Kerajaan Ternate dilakukan oleh Sunan Giri dan Maulana Hussain. Raja Kerajaan Ternate yang pertama kali memeluk agama Islam adalah Kolano Marhum yang memerintah dari tahun 1465-1486 Masehi.
Kolano Marhum sendiri adalah raja ke 18 dari Kerajaan Ternate dan ayah dari Zainal Abidin. Zainal sempat belajar di Pesantren Sunan Giri Gresik. Sejak zaman pemerintahan Zainal Abidin, Kerajaan Ternate sudah menggunakan hukum Islam sebagai undang-undang dan membangun banyak peninggalan bersejarah. Berikut adalah beberapa peninggalan Kerajaan Ternate.
Keraton Kesultanan Ternate
Peninggalan Kerajaan Ternate yang pertama adalah Keraton Kesultanan Ternate. Sampai saat ini kalian masih dapat mengunjungi peninggalan bersejarah ini. Keraton ii terletak di tengah Kota Ternate dan menghadap ke arah laut. Para ahli mengatakan bahwa arsitektur Keraton Kesultanan Ternate mengadopsi gaya bangunan Tiongkok yang dipadukan dengan sentuhan lokal.
Sekarang, peninggalan Kerajaan Ternate ini menjadi cagar budaya untuk melestarikan sejarah yang ada. Pemerintah setempat terus melakukan pemugaran, pemeliharaan, dan pelestarian supaya masyarakat Ternate atau wisatawan dari luar daerah dapat berkunjung dan menikmati keindahan keraton.
Kalian dapat melihat bukti peninggalan Kerajaan Ternate pada masa jayanya melalui interior bangunan keraton yang dipenuhi emas. Terdapat sebuah ruang tidur yang memajang pakaian dan sulaman benang emas yang terkesan mewah. Bukan hanya itu, terdapat beberapa peninggalan lainnya berupa perhiasan emas yang dipakai oleh sultan dan permaisuri pada zaman dahulu. Perhiasan tersebut terdiri dari kelat bahu, kalung besar, mahkota, giwang, gelang, dan cincin.
Peninggalan yang ada di keraton ini tidak hanya perhiasan saja. Terdapat juga berbagai peninggalan lainnya seperti pusaka, senapan, tombak, meriam, perisai, topi perang, dan baju besi.
Masjid Sultan Ternate
Peninggalan Kerajaan Ternate berikutnya adalah Masjid Sultan Ternate. Sejarah Kerajaan Ternate dapat kalian saksikan melalui Masjid Sultan Ternate. Masjid Sultan Ternate yang sangat bersejarah ini sudah dirintis sejak Kerajaan Ternate dipimpin oleh Sultan Zainal Abidin, raja ke 18. Tahun pembangunan masjid tidak dapat dipastikan karena tidak adanya bukti yang valid. Beberapa sumber sejarah menjelaskan bahwa masjid ini dibangun pada abad ke 17.
Saat ini, masjid Sultan Ternate masih berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai tempat ibadah bagi umat Muslim di daerah Maluku Utara. Beberapa tradisi budaya yang ada sejak zaman kerajaan bahkan masih dilakukan di masjid sampai sekarang. Umat Muslim di Ternate masih melakukan satu tradisi yang tetap dilakukan sampai saat ini, yang bernama malam Qunut. Malam ini sendiri jatuh setiap malam ke 16 dalam bulan Ramadhan. Tradisi ini dilaksanakan oleh Sultan dengan bantuan dewan keagamaan kesultanan untuk melaksanakan ritual Kolano Uci Sabea atau ritual dimana sultan turun ke masjid untuk salat dan berdoa.
Makam Sultan Babullah
Bukti peninggalan Kerajaan Ternate berikutnya adalah Makam Sultan Babullah, raja Ternate ke-24. Sultan Babullah sendiri berkuasa pada tahun 1570-1583. Saat ini, nama beliau diabadikan sebagai nama sebuah bandara di Ternate. Hal ini dikarenakan masyarakat Ternate mengenang beliau sebagai sultan pertama yang mampu mengobarkan semangat rakyat untuk melawan para penjajah yang hendak menjajah Ternate.
Sebagai bentuk penghormatan, Sultan Babullah dimakamkan di Puncak Bukit Foramadiahi, salah satu kampung tertua dan tertinggi yang ada di daerah Ternate. Untuk mencapai makam beliau, kalian perlu mendaki Gunung Gamalama terlebih dahulu. Makam Sultan Babullah sendiri memiliki suasana sejuk dan tenang. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang berziarah di peninggalan Kerajaan Ternate satu ini.
Benteng Tolukko
Ternate sendiri terkenal dengan julukan kota seribu benteng karena di Ternate banyak sekali peninggalan sejarah dalam bentuk benteng. Salah satu benteng yang cukup terkenal adalah Benteng Tolukko. Sebenarnya, Benteng Tolukko sendiri bukan termasuk peninggalan Kerajaan Ternate karena dibangun oleh bangsa Portugis, tapi berdiri pada masa Kerajaan Ternate ada.
Pada zaman dahulu, benteng ini menjadi benteng pertahanan untuk menguasai cengkeh dan menunjukkan kekuatan Portugis pada bangsa Eropa lainnya. Sampai saat ini, Benteng Tolukko masih terawat dengan sangat baik. Daerah sekitar benteng dihiasi dengan berbagai tanaman sehingga membuat suasananya terkesan asri. Lokasi Benteng Tolukko berada di tepi laut dan di atas dataran tinggi. Kalian akan dimanjakan dengan pemandangan indah benteng ini.
Baca juga: Kerajaan Tidore : Sejarah, Masa Kejayaan & Peninggalannya
Demikian pembahasan Museum Nusantara mengenai peninggalan Kerajaan Ternate yang paling terkenal. Jika kamu punya kesempatan untuk mengunjungi Maluku, jangan ragu untuk mengunjungi beberapa tempat di atas. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat untukmu!
Tidak ada komentar