1. Peninggalan Sejarah

Masjid Agung Semarang, Rumah Ibadah dengan Arstitektur Megah

Halo anak Nusantara! Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara yang memiliki populasi pemeluk agama Islam terbanyak setelah Pakistan. Oleh karena itu, banyak masjid yang tersebar di wilayah Indonesia. Salah satunya adalah Masjid Agung Semarang. 

Pada kesempatan kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang masjid termegah bernuansa modern yang ada di Semarang ini. Penasaran tentang bagaimana megahnya masjid yang satu ini? Yuk, cari tahu informasinya lebih dalam di bawah ini!

Masjid Agung Semarang, Rumah Ibadah dengan Banyak Fungsi

Masjid Agung Semarang berdiri pada tahun 2006  dan diresmikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid memiliki luas sebesar 25 hektar dan memakan waktu pembangunan selama 5 tahun. Masjid ini dirancang oleh Ir. H. Ahmad Fanani, pemenang sayembara desain masjid tahun 2001. Pembangunan masjid mengambil inspirasi dari masjid Nabawi yang ada di Makkah. Secara keseluruhan, pembangunan masjid menghabiskan biaya sekitar Rp 198 Miliar. 

Masjid dapat menampung sampai 15.000 jamaah  karena ukurannya yang sangat besar. Terdapat tiga bangunan utama dalam kompleks masjid yang membentuk huruf U. Tiga bangunan tersebut adalah Convention Hall, perpustakaan, dan bangunan masjid itu sendiri.

Artikel Terkait

    Feed has no items.
Tampak Atas Masjid Agung Semarang (Sumber : Wikipedia)

Pada saat ini, keberadaan Masjid Agung Semarang atau juga sering dikenal dengan Masjid Agung Jawa Tengah menjadi salah satu destinasi wisata religi kebanggaan Jawa Tengah, khususnya Semarang. Bangunan masjid mengambil perpaduan gaya arsitektur Islam, Romawi, dan Jawa. Arsitektur Jawa dapat terlihat dari bagian atap masjid yang berbentuk limas, dan pada bagian paling atas atap terdapat kubah bulat yang melambangkan gaya Islam.

Sedangkan arsitektur gaya Romawi dapat terlihat dari Plaza masjid yang memiliki 25 tiang mirip seperti pintu masuk Colosseum. Pada bagian ini, terdapat hiasan berupa kaligrafi dan huruf Pegon Jawa yang tertulis “Sucining Guno Gapuraning Gusti”.

Sejarah Masjid Agung Semarang Jawa Tengah tidak lepas dari keberadaan Masjid Kauman di Semarang. Masjid ini dibangun setelah tanah harta ke Masjid Kauman kembali setelah sekian lama tidak ada kabarnya karena proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman yang dikelola oleh Badan Kesejahteraan Masjid.

Alamat Masjid Agung Semarang

Masjid Agung Semarang terletak di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Lokasi masjid dapat diakses dengan sangat mudah karena letaknya yang sejauh 4 km saja dari Stasiun Tawang.

Kalian juga dapat mengunjungi masjid agung ini dengan menggunakan kendaraan pribadi. Jika masih kurang jelas tentang alamat masjid, kalian dapat mencarinya melalui aplikasi Maps untuk menuju masjid ini. 

Area sekitar masjid agung juga dikelilingi berbagai destinasi wisata yang wajib kalian kunjungi supaya pengalaman liburan di Kota Semarang menjadi semakin lengkap.

Hal-Hal Menarik di Masjid Agung Semarang

Perpaduan antara gaya bangunan Islam, Jawa, dan Romawi bukan satu-satunya daya tarik yang ada di Masjid Agung Semarang. Berikut adalah beberapa keunikan atau hal menarik yang ada di masjid agung ini :

1. Payung Hidrolik Seperti di Masjid Nabawi

Jika Saudi Arabia memiliki payung Masjid Nabawi, Indonesia memiliki payung Masjid Agung Semarang. Payung hidrolik dengan lebar 14 m dan tinggi 20 m ini adalah salah satu ciri khas yang dimiliki masjid agung ini.

Payung akan terbuka pada saat sholat Idul Fitri, Idul Adha, dan sholat Jumat, tetapi jika angin bertiup kencang payung tidak akan terbuka. Dari segi bentuknya, payung hidrolik ini benar-benar mirip dengan payung yang ada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi.

2. Menara Asmaul Husna

Menara Asmaul Husna adalah menara yang memiliki kegunaan yang berbeda dari menara masjid pada umumnya, yaitu sebagai kafe, gardu pandang, museum, serta siaran radio. Menara masjid ini dinamai Asmaul Husna, karena memiliki tinggi sekitar 99 meter, di mana angka 99 menunjukkan jumlah Asmaul Husna. Menara Masjid Agung Semarang ini terdiri dari 19 lantai, yang setiap lantainya memiliki kegunaannya masing masing.

3. Bedug Raksasa Pemberian Santri

Masjid agung ini memiliki koleksi sebuah Bedug raksasa sepanjang 310 cm dengan diameter 220 cm. Bedug ini bernama Bedug Ijo yang terinspirasi dari Bedug Pendowo yang berada di Masjid Agung Purworejo.

Bedug Ijo dibuat oleh para Santri asuhan K.H. Ahmad Shobri dari Pondok Pesantren Al-Falah Tinggarjaya, Banyumas. Bahan pembuatan Bedug Ijo berasal dari Kayu Waru dengan paku kayu berjumlah 156 buah sebagai pengikat kulit lembu pada kedua sisi bedug. Bedug Ijo berada di sebelah timur pintu masuk masjid, dan disebelahnya terdapat Kentongan Ijo.

4. Al-Qur’an Raksasa Pemberian Penulis Kaligrafi

Selain Bedug Raksasa, masjid ini juga memiliki Al-Quran raksasa. Ukuran Al-Quran ini sebesar 149 x 95 cm. Al-Quran ditulis seluruhnya menggunakan tulisan tangan dari H. Hayatuddin, Santri Pondok Pesantren Al-Asy’ariyyah Kalibeber, sekaligus seorang penulis kaligrafi terkenal. 

Nama Al-Quran ini adalah Al-Mushaf Al-Akbar yang berarti Mushaf yang Besar. Jika kalian tertarik untuk menyaksikan Al-Quran ini, kalian bisa menuju ke Menara Asmaul Husna lantai 2 pada bagian Museum Sejarah Islam. 

5. Kafe Berputar

Satu lagi hal unik yang dimiliki oleh Masjid Agung Semarang. Jika sudah banyak melihat-lihat kompleks masjid, kalian dapat bersantai di kafe berputar yang terletak di lantai 18 dari Menara Asmaul Husna. Kafe ini dinamai demikian karena bisa berputar 360 derajat, sehingga pengunjung dapat menyaksikan keindahan Kota Semarang sambil menikmati hidangan khas Semarang.

6. Memiliki Wisma untuk Penginapan

Jika kalian merupakan wisatawan yang berasal dari luar kota, tidak masalah. Masjid ini juga sudah menyediakan wisma penginapan dengan 23 kamar berbagai kelas. Pengunjung dapat bermalam dengan menginap di wisma yang disewakan di sini. Masjid Agung Semarang bukan hanya dimanfaatkan untuk melakukan ibadah saja, melainkan juga difungsikan sebagai destinasi wisata religi di Jawa Tengah.

7. Plaza Masjid

Halaman masjid agung ini memiliki Plaza dengan air mancur yang menghiasi bagian tengahnya. Terdapat 25 tiang yang menyimbolkan jumlah Rasul utusan Allah pada umatnya di bumi.

Plaza Masjid ini terinspirasi dari arsitektur Colosseum dari kerajaan Romawi. Nama Plaza ini adalah Gerbang Al-Qanathir yang memiliki arti megah dan bernilai. Di sisi luar gerbang, terdapat kaligrafi dari surat Al-Mukmin ayat 1 sampai 5, sedangkan bagian dalam bertuliskan Asmaul Husna.

Payung Hidrolik (Sumber : Sabillashuttle)

Baca Juga : Masjid Jogokariyan Jogja, Tempat Wisata Religi Bersejarah

Demikian penjelasan Museum Nusantara tentang Masjid Agung Semarang Jawa Tengah. Masjid yang terkenal megah mampu membuat para pengunjungnya terpukau akan kemegahan arsitekturnya. Jika kalian ke Semarang, jangan lupa untuk mampir ke masjid yang unik dan megah ini, ya!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Masjid Agung Semarang, Rumah Ibadah dengan Arstitektur Megah

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]