Halo anak Nusantara! Tahukah kamu saat ini Indonesia berada dalam masa pemerintahan apa? Sejak tahun 1998, Indonesia memasuki masa reformasi dan hal itu berlangsung hingga sekarang. Yuk, simak pembahasan lebih lanjut tentang latar belakang, penerapan, kelebihan dan kekurangan pada masa ini.
Latar Belakang Masa Reformasi
Daftar Isi
Pada tahun 1997, krisis finansial terjadi sehingga menyebabkan kondisi perekonomian semakin melemah dan membuat ketidakpuasan masyarakat Indonesia kepada pemerintahan Soeharto meningkat. Selain kondisi ekonomi yang melemah, masyarakat juga tidak puas dengan kinerja pemerintahan yang melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Ketidakpuasan ini menciptakan demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Setelah Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 yang menewaskan empat mahasiswa, pemerintahan presiden Soeharto semakin mendapat tekanan dari masyarakat. Karen tekanan dan gerakan mahasiswa yang sudah meluas ke seluruh Indonesia, akhirnya Presiden Soeharto pun memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 12 Mei 1998.
Pengunduran diri dari Soeharto menandakan berakhirnya masa orde baru. Posisi Soeharto sebagai presiden kemudian digantikan B.J. Habibie dan hal ini juga menjadi pertanda dari mulainya era reformasi.
Pemerintahan Masa Reformasi
Masa reformasi telah berlangsung selama 24 tahun. Pemerintahan Indonesia mengalami pergantian presiden beberapa kali. Itu karena pada masa ini presiden hanya boleh menjabat maksimal selama 2 periode atau 10 tahun. Berikut adalah presiden pada masa reformasi:
1. B.J Habibie
B.J. Habibie awalnya adalah wakil presiden dari Soeharto. Beliau menggantikan posisi dari Presiden Soeharto yang mengundurkan diri pada 1998. B.J. Habibie melakukan berbagai reformasi dalam politik Indonesia seperti mengesahkan Undang-Undang Partai Politik. Partai politik kembali bermunculan setelah pada masa Orde Baru hanya tiga partai saja yang diperbolehkan. Hal ini ditandai dengan berpartisipasinya 48 partai dalam pemilihan legislatif tahun 1999.
Selain itu, Presiden Habibie juga mengesahkan Undang-Undang Otonomi Daerah. Undang-undang ini memberikan kewenangan kepada pemerintah provinsi untuk mengelola dan mengatur daerahnya. Kebebasan pers meningkat pada masa pemerintahan B.J. Habibie. Beberapa tahanan politik juga dibebaskan.
Pemilihan umum kembali diselenggarakan pada tahun 1999. Pemilu diawasi oleh lembaga independen, yaitu Komisi Pemilihan Umum, sehingga pelaksanaan pemilu bersifat netral. Ditambah lagi, Habibie juga memberikan referendum tentang nasib Timor Timur. Provinsi Timor Timur memilih untuk merdeka dan melepaskan diri dari pemerintahan Indonesia. Peristiwa ini membuat popularitas B.J. Habibie menurun dan merugikan aliansi politiknya.
2. Abdurrahman Wahid
Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur kemudian menggantikan B.J. Habibie sebagai presiden Indonesia. Beliau membuat kabinet koalisi yang diwakili beberapa partai politik serta menempatkan beberapa perwakilan militer dalam kabinet. Gus Dur melakukan reformasi dalam penghapusan Kementerian Penerangan yang menjadi senjata masa Orde Baru dalam mengendalikan pers dan membubarkan Kementerian Kesejahteraan yang telah menjadi korup pada era Orde Baru.
Gus Dur memberikan kesempatan untuk berdialog dengan provinsi yang memberontak. Beliau bernegosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka yang membuat Aceh mempunyai model otonomi sesuai yang mereka inginkan, sampai pada akhirnya dilanggar kedua belah pihak pada awal 2001. Pergantian dari nama Irian Jaya menjadi Papua juga terjadi saat Gus Dur menjabat sebagai presiden.
Abdurrahman Wahid juga sosok yang menjunjung tinggi sikap toleransi. Beliau mencabut larangan paham Marxisme-Leninisme dan mengizinkan bendera bintang kejora dari Papua Barat berkibar tapi ditempatkan pada posisi yang lebih rendah dari bendera Indonesia.
Abdurrahman Wahid melakukan reformasi pada tubuh TNI sebagai langkah untuk menghilangkan dominasi peran sosio-politik mereka. Hubungan Gus Dur menjadi semakin memburuk dengan militer setelah terungkap bahwa Laskar Jihad telah dipersenjatai senjata militer.
Posisi Gus Dur sebagai Presiden semakin diperburuk dengan adanya skandal yang melibatkan namanya. Beliau dituduh telah menggelapkan dana Bulog dan mengalihkan dana bantuan dari Brunei kepada Aceh. Hal ini menjadi senjata bagi musuh politik Gus Dur untuk menyerangnya. Situasi menjadi semakin memburuk. Kemudian, MPR melakukan rapat istimewa yang menghasilkan keputusan untuk menurunkan Gus Dur dan mengangkat Megawati sebagai presiden. Abdurrahman Wahid bertahan di Istana Negara selama beberapa hari sampai akhirnya terbang ke Amerika Serikat untuk berobat.
3. Megawati
Megawati Soekarnoputri adalah putri dari Presiden Soekarno. Beliau melanjutkan reformasi yang sudah dirintis oleh B.J. Habibie dan Abdurrahman Wahid. Pemerintahan Megawati terlihat kurang tegas dan pasif dalam menentukan kebijakan sehingga membuat reformasi berkembang lambat. Sisi baik dari lambatnya reformasi ini adalah kestabilan dalam kehidupan Indonesia dan hubungan antara militer, eksekutif, serta legislatif.
Angka pengangguran dan kemiskinan masih tinggi meskipun ekonomi sudah pulih. Konstitusi Indonesia kemudian diubah supaya presiden dipilih oleh rakyat secara langsung. Beliau kemudian berhasil oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilu presiden 2004.
4. Susilo Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden pertama yang terpilih dalam pemilu presiden Indonesia 2004. Beliau bersama Jusuf Kalla menjadi pasangan presiden dan wakil presiden dengan Kabinet Indonesia Bersatu.
Masa pemerintahan SBY diawali dengan sebuah bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Tiga bulan setelah itu, gempa dan tsunami juga terjadi di pulau Nias. Dua tahun setelahnya, Gunung Merapi meletus dan gempa terjadi di Yogyakarta. Flu burung dan semburan Lumpur Lapindo ditambah dengan banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 2007. Selain bencana alam, Indonesia juga mengalami serangan bom bunuh diri yang terjadi di Bali yang terjadi pada tahun 2005.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga mengalami penurunan pada tahun 2005, dari 5.6% menjadi 5.5%. Inflasi bahkan mencapai angka 17.11% pada 2005, kemudian menurun menjadi 6.6% pada tahun 2006. Presiden SBY mengalokasikan APBN untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Program yang dibentuk adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT). Beliau menjabat sebagai presiden selama 2 periode sampai tahun 2014.
5. Joko Widodo
Setelah masa kepemimpinan Presiden SBY, Joko Widodo terpilih menjadi presiden bersama dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya pada pemilu presiden tahun 2014. Beliau adalah sosok yang berasal dari masyarakat biasa tanpa latar belakang militer atau politik yang kuat. Presiden Jokowi selama menjabat sudah berhasil membuat angka kemiskinan di Indonesia menurun dari angka 10 % menjadi 9%.
Penerapan Pancasila Pada Masa Reformasi
Sebelum masa reformasi, penerapan pancasila mengalami banyak tantangan dari berbagai pihak, seperti pemberontakan dan penyelewengan kekuasaan. Begitu pula penerapan Pancasila pada masa reformasi yang juga mengalami berbagai tantangan dari masyarakat sendiri. Tantangan yang dihadapi berasal dari masyarakat sendiri karena kebebasan yang diberikan masa reformasi. Kebebasan yang ada pada masa reformasi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Pancasila yang mengancam keutuhan bangsa.
Pancasila berfungsi sebagai pedoman sekaligus penstabil keamanan Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara perlu diajarkan sedari dini, yaitu melalui pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini bertujuan supaya generasi muda tidak melupakan Pancasila dan makna yang tersirat di dalamnya.
Kelebihan dan Kekurangan Masa Reformasi
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada masa reformasi :
Kelebihan
- Upaya pemberantasan korupsi.
- Kehidupan demokrasi yang terbuka.
- Masyarakat memiliki kebebasan berpendapat.
- Stabilitas politik lebih terjamin.
- Aktifnya kehidupan politik.
Kekurangan
- Pemahaman politik yang rendah dari masyarakat.
- Kebebasan yang disalahgunakan masyarakat.
- Beberapa kalangan merasa superior dan memaksakan kehendak golongan.
- Beberapa program pemerintah yang ditinggalkan begitu saja, tanpa tindakan lebih lanjut.
Baca Juga : Tragedi Trisakti 1998: Kronologi, Penyebab, & Dampaknya
Demikian pembahasan Munus mengenai latar belakang, penerapan, kelebihan dan kekurangan pada masa Reformasi. Setiap masa memang ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, kita sebagai masyarakat Indonesia harus berperan aktif juga untuk membantu pemerintah menciptakan Indonesia yang lebih baik lagi.
Tidak ada komentar