Halo anak Nusantara! Pada zaman dahulu, Indonesia terbagi dalam banyak. Salah satu kerajaan yang terkenal adalah Kerajaan Majapahit. Kejayaan Majapahit tidak lepas dari peran Raja Hayam Wuruk. Ia adalah sosok raja yang membuat Majapahit menjadi salah satu kerajaan terbesar pada masanya. Seperti apa kisahnya? Yuk ikuti pembahasannya bersama Museum Nusantara!
Asal Usul Raja Hayam Wuruk
Daftar Isi
Hayam Wuruk lahir sekitar tahun 1334. Raja Hayam Wuruk merupakan raja dari kerajaan Majapahit yang memerintah mulai dari tahun 1350 sampai 1389 dengan gelar Maharaja Sri Rajasanagara. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahannya.
Arti dari nama Hayam Wuruk sendiri adalah ayam yang terpelajar. Ia lahir dari pasangan Tribhuwana Tunggadewi, penguasa ketiga Majapahit sekaligus putri dari Raden Wijaya (pendiri Majapahit), dengan Cakradhara atau Sri Kertawardhana yang pada saat itu menjadi penguasa Tumapel (saat ini bernama Malang).
Menurut kitab Kakawin Negarakertagama yang ditulis Prapanca, Raja Hayam Wuruk lahir bersamaan dengan gempa bumi di Pabanyu Pindah serta letusan Gunung Kelud. Ketika Hayam Wuruk lahir, peristiwa ini bertepatan dengan Gajah Mada yang mengucapkan Sumpah Palapa.
Artikel Terkait
- Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnyaby Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 19, 2023 at 3:45 am
Cause and effect merupakan salah satu jenis kalimat yang paling sering digunakan baik dalam teks maupun percakapan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui cara menyusun kalimat ini dengan benar. Sebagian orang pun masih melakukan kesalahan dalam menyatakan sebab dan akibat dalam bahasa Inggris. Misalnya, “Because sick, she can’t come to school.” Klausa pertama The post Cause and Effect: Rumus, Fungsi, serta Contoh Kalimatnya appeared first on Sma Studioliterasi.
- Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap!by Andira Adi Fitria (Sma Studioliterasi) on September 18, 2023 at 3:05 am
Puisi terbagi menjadi dua jenis, yaitu puisi lama dan puisi baru. Perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu pada aturan penulisannya. Puisi lama biasanya lebih kaku karena adanya aturan seperti jumlah kata dan pengulangan kata. Setiap jenisnya pun memiliki ketentuannya sendiri. Kawan Literasi pasti sudah tidak asing dengan pantun atau syair. Pantun dan syair merupakan beberapa The post Jenis-Jenis Puisi Lama, Ciri-Ciri dan Contohnya, Lengkap! appeared first on Sma Studioliterasi.
- Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 11:48 am
Teks laporan percobaan merupakan salah satu jenis teks yang ada dalam materi Bahasa Indonesia. Teks ini berfungsi untuk melaporkan percobaan yang dilakukan oleh seorang penulis. Penulisannya tentu tidak boleh asal, sebab teks ini harus menyatakan fakta hasil dari percobaan dan disusun dengan sistematis. Untuk mengetahuinya lebih jauh, simak artikel berikut hingga akhir, Kawan Literasi! Apa Artikel Struktur Teks Laporan Percobaan, Ciri-Ciri dan Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYDby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on September 17, 2023 at 8:38 am
Dalam suatu kalimat, terdapat tanda baca yang biasanya digunakan. Baik itu kalimat pernyataan, kalimat tanya, atau kalimat seruan. Masing-masing menggunakan tanda baca sesuai fungsinya. Contohnya, tanda titik (.) yang umumnya digunakan untuk mengakhiri suatu kalimat berita. Fungsi tanda baca adalah memudahkan pembaca untuk memberi jeda, mengetahui struktur suatu kalimat, dan menentukan intonasi. Lalu, bagaimana fungsi Artikel 13 Tanda Baca, Fungsi, dan Contoh Penggunaan sesuai EYD pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Hayam Wuruk juga memiliki bernama Dyah Nertaja yang menguasai wilayah Kerajaan Pajang, serta adik angkat perempuan bernama Indudewi yang menguasai Lasem. Hayam Wuruk kemudian menikah dengan Sri Sudewi yang bergelar Paduka Sori.
Dari permaisuri Sri Sudewi, Hayam Wuruk dianugerahi Kusumawardhani. Kusumawardhani kemudian menikah dengan putra Dyah Nertaja Bhre Pajang yang bernama Wikramawardhana. Raja Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selirnya. Putra Hayam Wuruk kemudian menjadi penguasa Wirabhumi atau Bhre Wirabhumi. Oleh karena itu, Hayam Wuruk memiliki pengaruh yang kuat di Majapahit.
Masa Pemerintahan Raja Hayam Wuruk
Menurut sejarah, Hayam Wuruk menjadi Raja Majapahit dengan gelar Maharaja Sri Rajasanagara mulai dari tahun 1350. Ia menjadi raja setelah Ratu Tribhuwana Tunggadewi menyerahkan takhta kerajaan pada Hayam Wuruk.
Pada saat menjadi raja, Raja Hayam Wuruk masih baru berusia 16 tahun. Meskipun begitu, Ia didampingi memerintah dengan bantuan seorang patih. Raja Hayam Wuruk memiliki patih yang bernama Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada memiliki peran sebagai sosok yang sudah berpengalaman dalam pemerintahan kerajaan dan kemudian membantu Hayam Wuruk dalam memerintah Majapahit.
Bersama Gajah Mada yang sudah mengasuh Hayam Wuruk sejak kecil, Kerajaan Majapahit dapat mencapai puncak kejayaannya. Hayam Wuruk membangun Majapahit menuju kejayaan dengan falsafah negara yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika tan Hana Dharma Mangrwa” yang berarti “Meski berbeda-beda tetapi tetap satu dan tidak ada kerancuan dalam kebenaran”. Falsafah kemudian diambil oleh Indonesia sehingga saat ini Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara Indonesia.

Akhir Hayat Hayam Wuruk
Ketika Hayam Wuruk dan Gajah Mada berkuasa, Majapahit tidak hanya mampu memperluas daerah kekuasaan saja, tapi juga menciptakan kehidupan yang makmur kepada masyarakatnya. Rakyat yang hidup dalam Kerajaan Majapahit dapat merasakan kesejahteraan. Selain itu, Raja Hayam Wuruk juga menaruh perhatian pada budaya. Hal ini terbukti dari banyaknya peninggalan candi pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, seperti Candi Tikus dan Candi Penataran.
Tidak hanya itu, kemajuan juga dapat terlihat dalam perkembangan sastra. Terbukti dari banyak munculnya karya-karya besar seperti Kitab Negarakertagama dan Kitab Sutasoma. Kedua kitab ini menjadi kemajuan dalam bidang sastra zaman itu.
Raja Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389, ketika Ia berusia 55 tahun. Sebelum Hayam Wuruk meninggal, Patih Gajah Mada telah meninggal terlebih dahulu pada tahun 1364. Setelah kematian Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit kehilangan kekuatan. Para raja penerus tidak mampu mengembalikan kejayaan pada masa Raja Hayam Wuruk.
Seiring berjalannya waktu, keberadaan Hindu-Budha di Nusantara semakin melemah. Kemudian Majapahit diserang oleh Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Indonesia. Penyerangan ini kemudian menyebabkan Kerajaan Majapahit runtuh.
Peninggalan Raja Hayam Wuruk
Berikut adalah beberapa peninggalan dari pemerintahan Raja Hayam Wuruk :
Candi Tikus
Candi Tikus merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang terletak di Kompleks Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Nama Candi Tikus sendiri berasal dari penemuan candi pertama kali yang pada saat itu menjadi sarang tikus.
Fungsi dari candi ini adalah untuk petirtaan atau untuk tempat pemandian bagi keluarga raja. Beberapa pakar dan sejarawan juga berpendapat bahwa candi in berfungsi sebagai tempat penyaluran air ke penduduk Trowulan serta tempat untuk menampung air. Tidak hanya itu, candi ini juga diyakini sebagai tempat pemujaan karena adanya menara di sekitar candi.

Candi Penataran
Candi Penataran adalah peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Penataran, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi yang terkenal sebagai kompleks candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini berada di lereng barat daya dari Gunung Kelud. Menurut sejarah, candi sudah dibangun sejak tahun 1200 dan kemudian digunakan sampai tahun 1415.
Oleh karena letaknya yang berada di lereng serta corak bangunannya yang menggambarkan candi pemujaan. Dalam kitab Negarakertagama, juga disebutkan bahwa Hayam Wuruk mengunjungi Candi Penataran tahun 1365 ketika sedang bertamasya mengelilingi Jawa Timur.

Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma merupakan salah satu kitab peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Kitab ini menggunakan Bahasa Jawa Kuno. Karena kitab ini sangat terkenal, maka setengah bait yang ada di kitab ini menjai semboyan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Kitab ini menceritakan sebuah kisah tentang pangeran Sutasoma sebagai tokoh protagonisnya. Dalam Kitab Sutasoma, kita diajarkan untuk toleransi antara satu sama lain. Oleh karena itu, kutipan dari kitab karya Mpu Tantular ini menjadi semboyan Indonesia.

Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama adalah kitab peninggalan dari Kerajaan Majapahit yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Kitab ini adalah kitab yang sering diteliti karena kemahsyurannya. Kitab Negarakertagama ditulis pada tahun 1365 dan ditemukan oleh ilmuwan Belanda bernama J.L.A. Brandes pada tahun 1894.
Arti dari nama Negarakertagama sendiri adalah negara dengan tradisi/agama yang suci. Prapanca sendiri menuliskan bahwa nama kitab ini adalah Deçawarnana atau Desawarnana. Nama asli dari kitab ini banyak dilupakan oleh masyarakat dan lebih sering menyebutnya dengan Kitab Negarakertagama. Nama Negarakertagama sendiri adalah tambahan dari penyalin yang bernama Arthapamasah, kitab ini disalin ke dalam Huruf Bali di Kancana.

Baca Juga : Gajah Mada: Pemersatu Nusantara Dalam Ikatan Sumpah
Demikian adalah penjelasan Museum Nusantara tentang awal mula sampai peninggalan dari Raja Hayam Wuruk. Meskipun Ia memerintah pada usia yang masih sangat muda, Kerajaan Majapahit mampu mencapai masa kejayaannya.
Tidak ada komentar