Indonesia memiliki banyak sekali monumen peninggalan sejarah. Monumen-monumen ini biasanya didirikan untuk memperingati suatu peristiwa penting yang pernah terjadi. Salah satunya adalah Tugu Muda Semarang.
Pada kesempatan ini, Museum Nusantara akan membahas sejarah, arsitektur dan daya tarik wisata dari tugu kebanggaan Kota Semarang ini. Simak informasi selengkapnya di artikel kali ini!
Sejarah Tugu Muda Semarang
Tugu Muda Semarang adalah ikon Kota Semarang yang cukup terkenal.Tugu ini dibangun sebagai monumen penghargaan kepada para pejuang dalam peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. Pertempuran Lima Hari terjadi pada tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945.
Kabar tentang kemerdekaan Indonesia membuat para pemuda bersemangat untuk melakukan perampasan senjata di pos-pos militer Jepang. Tentara Jepang menolak untuk menyerahkan senjata kepada para pemuda Semarang. Oleh karena tentara Jepang menolak, para pemuda marah dan mulai berpatroli untuk menghentikan setiap mobil militer Jepang yang lewat.
Para pemuda Semarang merampas persenjataan Jepang dengan paksa. Bahkan, tidak sedikit tentara Jepang yang dibawa ke penjara di daerah Bulu. Tentara Jepang tidak bisa tinggal diam dengan keadaan seperti ini. Jepang membalas dengan menyiksa anggota polisi yang bertugas menjaga sumber air minum Kota Semarang.
Artikel Terkait
- Konjungsi Subordinatif: Pengertian, Jenis, & Contohnyaby Siti Haliza (Studio Literasi) on Maret 6, 2023 at 12:34 pm
Dalam sebuah karya sastra, tentunya ada berbagai macam jenis konjungsi. Apa itu konjungsi? Singkatnya, konjungsi adalah kata penghubung kalimat, yang salah satu jenisnya adalah konjungsi subordinatif. Agar Kawan Literasi lebih paham, simak pengertian, jenis, dan contoh konjungsi subordinatif tersebut, yuk! Apa Itu Konjungsi Subordinatif? Sebelum mengetahui lebih lanjut, pertama-tama Kawan Literasi harus mengetahui pengertian dari Artikel Konjungsi Subordinatif: Pengertian, Jenis, & Contohnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Konjungsi Koordinatif: Pengertian, Jenis, & Contoh Kalimatby Siti Haliza (Studio Literasi) on Februari 27, 2023 at 8:56 am
Hai Kawan Literasi! Ternyata konjungsi ada banyak sekali jenisnya, loh. Selama ini mungkin yang kalian tau hanya beberapa kata saja seperti seperti “dan”, “bahkan”, “tetapi”, dan “atau”. Hmm terus apakah kalian tau mana yang termasuk konjungsi koordinatif? Nah, konjungsi koordinatif merupakan salah satu bahasan materi yang dipelajari dalam pelajaran bahasa Indonesia. Nah, kalau masih bingung, Artikel Konjungsi Koordinatif: Pengertian, Jenis, & Contoh Kalimat pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Daftar Lengkap Nama Hewan dalam Bahasa Inggris & Artinyaby Siti Haliza (Studio Literasi) on Februari 24, 2023 at 6:28 am
Hai, Kawan Literasi! Dalam mempelajari suatu hal, kita perlu memulainya dari yang paling dasar. Nah, dalam belajar bahasa Inggris, hal yang paling dasar untuk dipelajari adalah grammar dan vocabulary. Kawan Literasi dapat memulainya dengan mempelajari nama nama hewan dalam bahasa inggris. Menghafalkan nama nama hewan dalam bahasa Inggris ini bukan hal yang susah, kok. Tipsnya Artikel Daftar Lengkap Nama Hewan dalam Bahasa Inggris & Artinya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Besaran Turunan: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Alat Ukurby Siti Haliza (Studio Literasi) on Februari 23, 2023 at 4:12 am
Adanya ilmu pengetahuan di dunia ini sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia. Salah satu ilmu pengetahuan yang cukup berperan dalam dunia adalah tentang pengukuran, besaran, dan satuan. Hal ini disebabkan oleh kehidupan yang kita jalani saat ini tidak akan pernah lepas dari kegiatan yang melibatkan perhitungan. Oleh karena itu, kita harus paham akan Artikel Besaran Turunan: Pengertian, Ciri-ciri, Contoh dan Alat Ukur pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Tentara Jepang berniat untuk meracuni sumber air minum supaya banyak penduduk Semarang yang mati keracunan. Mendengar desas-desus ini, Dr. Kariadi datang langsung untuk memeriksa sumber air tersebut. Dalam perjalanan, Dr. Kariadi ditembak oleh tentara Jepang dan meninggal di tempat.
Peristiwa kematian Dr. Kariadi membuat para pemuda marah. Pertempuran tidak bisa terhindarkan, antara para pemuda Semarang melawan tentara Jepang. Pertempuran tersebut berlangsung dari tanggal 15 Oktober 1945 sampai 20 Oktober 1945. Pertempuran Lima Hari ini memakan korban sekitar 2000 pejuang Indonesia dan 850 tentara Jepang.
Arsitektur Tugu Muda Semarang

Tugu Muda Semarang memiliki arsitektur yang menyerupai lilin dengan makna semangat para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan tidak akan padam. Bentuk Tugu Muda Semarang memiliki penampang segi lima dan terbagi atas 3 landasan yaitu landasan, badan, dan kepala. Bagian landasan tugu memiliki hiasan relief. Relief ini memiliki maknanya masing-masing.
Secara keseluruhan, tugu ini terbuat dari batu. Untuk menambah keindahannya, Tugu Muda juga dilengkapi dengan taman dan kolam hias di sekelilingnya. Tugu Muda memiliki taman yang indah dan terawat. Taman tersebut dilengkapi dengan berbagai dekorasi sehingga membuat Taman Tugu Muda menjadi taman kota. Dekorasi yang ada di taman mencakup lampu taman berwarna putih dan kuning, serta air mancur. Lampu taman tersebut menambahkan kesan anggun di taman ini.
Selain itu, terdapat juga pohon cemara dan replika bambu runcing yang berjajar sebanyak 5 bambu untuk menggambarkan Pertempuran lima hari di Semarang. Bagian bawah tugu memiliki relief dengan lima buah pilar penyangga yang melambangkan Pancasila. Relief yang menghiasi Tugu Muda, meliputi:
Relief Hongeroedeem
Relief ini menggambarkan kehidupan rakyat Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang yang sangat tertindas. Digambarkan banyak yang menderita kelaparan, hingga hongerodeem (penyakit busung lapar) menyerang masyarakat.
Relief Pertempuran
Relief satu ini menggambarkan keberanian para pemuda Semarang dalam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Relief Penyerangan
Relief ini menggambarkan perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah.
Relief Korban
Relief ini menggambarkan bahwa dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang, banyak korban berjatuhan.
Relief Kemenangan
Relief Kemenangan menggambarkan titik puncak dari perjuangan pemuda Semarang dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Wisata Tugu Muda Semarang

Tugu Muda Semarang wajib kalian kunjungi jika berkunjung ke Semarang. Keindahan pemandangannya membuat tempat wisata ini cocok untuk dikunjungi. Keindahan taman hijau yang mengelilingi area sekitar Tugu ditambah kolam air mancur membuat suasana semakin indah.
Ketika malam hari, kalian juga dapat menikmati keindahan Tugu Muda karena sudah ada lampu-lampu taman yang terang. Tugu Muda terlihat megah dan cantik pada malam hari karena terkena sorotan lampu. Lampu kota yang remang dan pemandangan Tugu yang indah membuat monumen satu ini wajib dikunjungi.
Selain itu, kalian juga dapat belajar sejarah di Tugu Muda. Lima relief yang terletak di landasan tugu menyimpan banyak sekali pelajaran. Setiap relief memiliki artinya masing masing. Relief-relief tersebut dapat menjadi media belajar yang menyenangkan untuk kalian.
Tugu Semarang tidak memungut biaya masuk sama sekali atau gratis. Kalian hanya perlu membayar karcis parkir untuk motor Rp2.000 dan untuk mobil Rp5.000. Harga yang tercantum tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan pengelola.
Tugu Muda beralamat di Jl. Pandanaran, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. Tugu ini hanya berjarak sekitar 6.5 km dari Bandara Jendral Ahmad Yani Semarang. Kalian dapat menempuh perjalanan selama 15 menit dari bandara.
Kalian dapat mengunjungi tugu ini kapanpun kalian mau karena Tugu Muda buka 24 jam setiap hari. Sebagai saran, kamu dapat mengunjungi tugu pada pagi hari dimana keadaan taman masih sepi. Selain itu, kamu juga dapat mengunjunginya pada sore hari atau malam hari untuk menikmati keindahan lampu tamannya.
Demikian penjelasan Museum Nusantara tentang sejarah, arsitektur, dan daya tarik wisata Tugu Muda Semarang. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat!