Berbagai peristiwa pernah terjadi di Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut, biasanya didirikan sebuah monumen sebagai bentuk penghormatan atau kenangan terhadap suatu peristiwa. Salah satunya adalah Monumen Bandung Lautan Api.
Melalui artikel kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang sejarah sampai kegiatan apa saja yang dapat kamu lakukan di monumen bersejarah ini. Yuk informasi selengkapnya dalam artikel Museum Nusantara kali ini!
Sejarah Monumen Bandung Lautan Api
Daftar Isi
Monumen Bandung Lautan Api adalah monumen yang dibangun untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa ini merupakan salah satu usaha perjuangan masyarakat Bandung dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi di Kota Bandung satu tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, yaitu pada tanggal 23 Maret 1946. Peristiwa ini merupakan puncak dari rangkaian peristiwa dalam Agresi Militer Belanda 2. Peran rakyat sipil dan para pejuang Bandung sangat besar dalam peristiwa heroik ini. Banyak korban nyawa dan harta yang harus direlakan demi mempertahankan kedaulatan.
Artikel Terkait
- Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnyaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 21, 2023 at 9:58 am
Aspek bisnis yang tidak boleh pelaku usaha abaikan saat berbisnis pada masa kini yaitu etika bisnis modern. Sederhananya, etika bisnis ialah prinsip-prinsip atau nilai moral yang memberi batasan terhadap tindakan bisnis. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan dan mengusahakan dampak baik bagi konsumen dan semua pihak yang terlibat dalam operasional bisnis. Simak hingga Artikel Etika Bisnis Modern: Definisi dan Prinsip – Prinsipnya pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesiaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 19, 2023 at 2:07 pm
Kebijakan energi terbarukan di Indonesia secara umum telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi. Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa penyediaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) harus pemerintah nasional dan pemerintah daerah tingkatkan sesuai dengan kewenangannya masing-masing. Untuk mengetahui kebijakan ini lebih dalam, yuk simak pembahasan Studio Literasi kali ini hingga akhir, Kawan Artikel Kebijakan Energi Terbarukan dan Energi Baru di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusifby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:57 am
Budaya organisasi yang inklusif secara umum adalah budaya suatu perusahaan di mana perbedaan yang ada sangat dirangkul dan tidak dibeda-bedakan, baik dari latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menciptakan kesetaraan dalam perusahaan. Lantas bagaimana cara membangun inklusivitas dalam perusahaan? Simak artikel Studio Literasi kali ini hingga akhir! Artikel 5 Langkah Membangun Budaya Organisasi yang Inklusif pertama kali tampil pada Studio Literasi.
- Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesiaby Andira Adi Fitria (Studio Literasi) on November 16, 2023 at 6:05 am
Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, mulai dari kekayaan hayati dan non hayati. Agar generasi di masa depan bisa tetap memanfaatkannya dengan maksimal, manajemen sumber daya alam sangat perlu untuk kita perhatikan. Kali ini, kita akan membahas manajemen sumber daya alam hingga pemanfaatannya yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. Simak hingga selesai, Kawan Artikel Pemanfaatan dan Manajemen Sumber Daya Alam di Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.
Sekitar 200 ribu rakyat Bandung membakar rumah mereka lalu meninggalkan kota menuju ke daerah pegunungan di daerah Bandung selatan. Masyarakat Bandung membakar rumah mereka supaya tentara Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration) tidak dapat memanfaatkan rumah penduduk sebagai markas militer dalam perang melawan Indonesia.
Pasukan Sekutu atau Inggris yang merupakan bagian dari Brigade MacDonald tiba di Bandung pada 12 Oktober 1945. Sekutu menuntut supaya semua senjata yang dibawa oleh penduduk segera diserahkan, kecuali senjata yang dibawa Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Lalu beberapa orang Belanda dibebaskan dari kamp tawanan dan melakukan tindakan yang mengganggu keamanan.
Akibatnya, terjadi bentrokan antara Sekutu dan TKR. TKR dan para pejuang lainnya kemudian melancarkan serangan ke tempat-tempat yang diduduki Inggris di bagian utara seperti Hotel Preanger dan Hotel Homann pada tanggal 21 November 1945 malam. Tiga hari setelah itu, MacDonald memberi ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat supaya Bandung Utara dikosongkan dari penduduk Indonesia.

Sekutu mengeluarkan ultimatum supaya penduduk dan tentara Indonesia meninggalkan Bandung. Hal ini kemudian memicu Tentara Republik Indonesia untuk melakukan operasi bumi hangus. Penduduk Bandung tidak rela jika tempat tinggal mereka menjadi markas dari pihak Sekutu dan NICA.
Keputusan ini merupakan hasil musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan pada tanggal 23 Maret 1946. Kolonel Abdul Haris Nasution kemudian memerintahkan untuk melakukan evakuasi dan mengumumkan hasil musyawarah. Pada hari itu juga, penduduk Bandung meninggalkan Bandung dan kota Bandung dibakar sehingga menjadi seperti lautan api.
Bahkan, rekam jejak peristiwa Bandung Lautan Api juga terabadikan dalam museum serta 10 stilasi yang menunjukkan tempat-tempat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan. Letaknya sendiri juga tidak jauh dari monumen ini.
Monumen Bandung Lautan Api memiliki tinggi 45 meter dengan 9 bidang sisi dan dibangun pada tahun 1981. Monumen ini memiliki desain patung yang berbentuk kobaran api di bagian paling atasnya. Desain ini berkaitan dengan Bandung yang dibumihanguskan pada tanggal 23 Maret 1946.
Seniman yang membuat Monumen Bandung Lautan Api bernama Sunaryo. Beliau adalah seorang seniman kontemporer dan mantan dosen seni rupa di Institut Teknologi Bandung. Warna monumen ini adalah kuning keemasan layaknya api yang membara sebagai pengingat bahwa Bandung pernah dibakar untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Pada bagian sekeliling monumen, terdapat juga tiang penyangga dan kolam di bawahnya sehingga menciptakan kesan megah dan indah pada monumen. Monumen dikelilingi oleh pagar besi yang berfungsi untuk melindungi monumen dari pengrusakan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Tujuan pembangunan Monumen Bandung Lautan Api adalah untuk mengenang peristiwa Bandung Lautan Api, maka pihak pengelola menghindari kerusakan terjadinya pada monumen ini.
Harga Tiket Masuk Monumen Bandung Lautan Api
Jika kalian tertarik untuk mengunjungi monumen ini, kalian tidak perlu membayar sepeserpun untuk mengunjunginya, atau gratis tanpa biaya. Hal ini tentu saja sangat cocok bagi kalian yang sedang kuliah, sekolah atau hanya ingin pergi berlibur saja.
Lokasi monumen ini terletak di Lapangan Tegallega, Jalan BKR, Ciateul, Kec. Regol, Kota Bandung, sekitar 2 km dari alun-alun Bandung. Lokasinya sendiri juga berdekatan dengan tempat-tempat wisata lain seperti Ade Irma Suryani Nasution Traffic Park, Gedung Sate, dan Bandung City Hall Park.
Kegiatan yang Dapat Dilakukan di Monumen Bandung Lautan Api
Kalian dapat mengunjungi monumen ini dan dapat melakukan berbagai aktivitas rekreasi. Tentu saja, kalian dapat melakukan napak tilas perjuangan masyarakat Bandung kala itu sembari menyaksikan lukisan mural para pejuang Bandung yang ada di tembok monumen.
Kalian juga dapat mengabadikan kunjungan ke monumen ini dengan berfoto atau mungkin berswafoto di area monumen. Kegiatan lain yang kalian dapat lakukan adalah berpiknik bersama teman atau keluarga, olahraga jogging pada sore atau pagi hari, bahkan menikmati jajanan lokal yang ada di sekitar area monumen.
Baca Juga : Latar Belakang, Tujuan & Dampak Agresi Militer Belanda 1
Pengorbanan adalah salah satu elemen penting dalam perjuangan. Masyarakat Bandung kala itu menunjukkan betapa pengorbanan sangat diperlukan untuk mencapai kemerdekaan. Sebagai generasi penerus, kita perlu meneruskan semangat ini. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat untuk kalian!
Tidak ada komentar