1. Biografi
  2. Tokoh

Peristiwa Rengasdengklok: Latar Bealakang Kemerdekaan RI

Peristiwa Rengasdengklok

Peristiwa kemerdekaan Indonesia memiliki cerita unik dibaliknya. Kemerdekaan Indonesia diraih berkat usaha dan pengorbanan pahlawan-pahlawan dan masyarakat Indonesia. Jika sedang membahas sejarah panjang terjadinya kemerdekaan Indonesia maka tidak asing dengan Peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok terkenal dengan peristiwa “penculikan” terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada 16 Agustus 1945. Peristiwa tersebut dilakukan oleh sejumlah pemuda dari perkumpulan Menteng 31 yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh.

Para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penasaran dengan Peristiwa Rengasdengklok selengkapnya? Berikut Munus rangkum peristiwa di Rengasdengklok sebagai kejadian terpenting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Kronologi Peristiwa Rengasdengklok

Berikut kronologi lengkap Peristiwa Rengasdengklok versi Munus.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

1) 12 Agustus 1945, Jepang berjanji memberikan kemerdekaan untuk Indonesia

Runtutan kronologi Peristiwa Rengasdengklok bermula dari adanya pengumuman pihak Jepang yang berjanji untuk segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Pemberian kemerdekaan tersebut dilatarbelakangi oleh kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik. Kekalahan Jepang menjadi “tiket masuk” Indonesia untuk segera merdeka, namun pemuda-pemudi Indonesia tidak ingin Indonesia merdeka dari hasil pemberian Jepang.

2) 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Soekarno

Setelah Jepang semakin terpuruk karena kalah dalam Perang Pasifik, pihak pemerintah Jepang akhirnya menyerah dan mundur dari wilayah Indonesia tanpa syarat kepada Soekarno. Mendengar hal tersebut semangat pemuda Indonesia yang masuk ke dalam perkumpulan Menteng 31 semakin membara untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

3) 15 Agustus 1945, Golongan Pemuda berunding pelaksanaan kemerdekaan

Kronologi Peristiwa Rengasdengklok mulai terjadi ketika beberapa pemuda yang tergabung dalam golongan pemuda mengadakan perundingan darurat di Pegangsaan Timur, Jakarta. Para pemuda berkeinginan untuk penyelenggaraan proklamasi kemerdekaan terlepas dari pengaruh dan hubungan antara Indonesia dan Jepang.

Hal ini menghindari adanya status “kemerdekaan merupakan hadiah dari Jepang”. Namun usulan golongan pemuda ditolak oleh Soekarno karena beliau ingin proklamasi dilakukan melalui PPKI.

4) 16 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok

gambar peristiwa rengasdengklok kronologi latar belakang
Suasana Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, foto oleh berdikarionline

Dikarenakan golongan pemuda menganggap bahwa PPKI adalah buatan Jepang, maka tepat pada pukul 03.00 dini hari, golongan pemuda bernama Menteng 31 membawa Soekarno dan Hatta ke sebuah rumah di kawasan Rengasdengklok, Karawang.

Golongan pemuda tersebut mendesak Soekarno dan Hatta agar mempercepat proklamasi kemerdekaan tanpa ada keterkaitan dengan PPKI. Namun Soekarno teguh dengan pendiriannya untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.

Para pemuda merencanakan proses proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 di rumah Soekarno yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta. Pada malam harinya, seorang penyiar bernama Jusuf Kunto menemui golongan pemuda di Jakarta. Dibantu oleh Mr. Achmad Soebardjo, Jusuf Kunto menjemput Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

5) 17 Agustus 1945, pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia

Setelah teks proklamasi selesai disusun golongan pemuda dan diketik oleh Sayuti Melik serta bendera merah putih Indonesia hasil jahitan Fatmawati telah dikibarkan, akhirnya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di kediaman Soekarno yang berada di Jalan Pegangsaan Timur No.56, Soekarno dengan lantang mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Indonesia di hadapan rakyat Indonesia dan disiarkan secara langsung melalui radio yang dibantu oleh Jusuf Kunto. Kronologi Peristiwa Rengasdengklok berakhir disini.

Baca Juga : Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok

Perlu diketahui bahwa latar belakang Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena keinginan golongan pemuda yang diwakilkan oleh Menteng 31 untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Namun pihak Soekarno dan Mohammad Hatta menginginkan proklamasi dilakukan melalui PPKI. Menurut golongan pemuda PPKI tidak boleh terlibat karena PPKI adalah badan organisasi buatan Jepang.

Disamping itu latar belakang Peristiwa Rengasdengklok lainnya adalah kekhawatiran golongan pemuda dalam asumsi pihak luar bahwasanya kemerdekaan Indonesia dipandang sebagai “hadiah” dari Jepang, bukan hasil perjuangan bangsa Indonesia.

Sehingga golongan pemuda harus membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok untuk mendesak agar cepat diselenggarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Cerita latar belakang Peristiwa Rengasdengklok di atas memperlihatkan bahwa keinginan perwakilan pemuda-pemudi Indonesia yang ingin membuktikan ke masyarakat Indonesia lainnya bahwa Indonesia berhasil lepas dari tangan penjajah yang sudah menyengsarakan masyarakat Indonesia selama lebih dari 350 tahun.

Fakta Dibalik Peristiwa Rengasdengklok

  1. Sebelum terjadinya “penculikan” Soekarno dan Mohammad Hatta, anggota golongan pemuda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh sempat berunding perihal proklamasi dengan Achmad Soebardjo dari golongan tua.
  2. Tempat proklamasi kemerdekaan yang sebelumnya dilaksanakan di lapangan IKADA (kini menjadi lapangan Monumen Nasional) pindah ke Rengasdengklok. Penyebab pindahnya lokasi proklamasi adalah karena sudah tersebarnya berita bahwa akan ada acara di lapangan IKADA sehingga tentara Jepang sudah berjaga-jaga di sekitar lokasi. Terpilihnya Rengasdengklok disebabkan oleh lokasi yang dianggap aman karena dekat dengan markas PETA (Pembela Tanah Air).
  3. Puncak Peristiwa Rengasdengklok terjadi di sebuah rumah milik petani bernama Djiaw Kie Siong. Disanalah Soekarno dan Mohammad Hatta disembunyikan. Selain itu di rumah petani itulah naskah proklamasi pertama kali disusun oleh golongan pemuda.
  4. Kini markas PETA dijadikan Monumen Kebulatan Tekad.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Bealakang Kemerdekaan RI

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]