1. Biografi
  2. Tokoh

Peristiwa Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan gerakan kemerdekaan muda mudi Indonesia yang menghasilkan janji persatuan tanah air, bangsa dan bahasa. Istilah “sumpah pemuda” lahir dari keputusan Kongres Pemuda Nasional ke II pada tanggal 28 Oktober 1928. Keputusan tersebut yang memberikan pondasi cita-cita bangsa Indonesia.  Makna sumpah pemuda sendiri adalah sebagai bentuk persatuan bangsa sekaligus perwujudan dari penerapan nilai-nilai “bhinneka tunggal ika”.

Banyak sekali hal yang dapat anak nusantara pelajari dari pengertian dan makna peristiwa sumpah pemuda. Tidak hanya hal tersebut, sejarah, tokoh yang terlibat, serta teks hasil pertemuan juga menjadi topik yang menarik. Maka dari itu, munus sudah merangkumnya secara lengkap dalam artikel ini.

Sejarah Sumpah Pemuda

Tri Koro Dharmo (Jong Java)

Sejarah sumpah pemuda berawal dari setelah masa berdirinya organisasi Budi Utomo. Di tahun 1908-an, para pemuda mulai mendapatkan semangat baru. Semangat ini diawali oleh salah satu pemuda bernama Dr. Satiman Wirdjosanjojo. Tokoh ini merupakan pendorong gerakan pemuda pada masa itu.

Satiman menjadi pelopor berdirinya Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan Mulia) atau Jong Java. Organisasi ini merupakan wadah pertama perhimpunan pemuda Indonesia. Organisasi ini didirikan pada tanggal 7 Maret 1915. Anggotanya terdiri dari perkumpulan para pelajar tingkat sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Anggota dari organisasi ini merupakan pelajar dari pulau Jawa dan Madura.

Artikel Terkait

[feedzy-rss feeds='https://sma.studioliterasi.com/feed/,https://studioliterasi.com/feed/' max='4' multiple_meta='yes' template='default']

Tujuan dari Tri Koro Dharmo adalah mengubah cara pandang pemuda dengan kondisi di Indonesia saat itu. Mengetahui tujuan yang bermanfaat bagi kelanjutan bangsa, banyak yang mendesak keanggotaan organisasi ini diperluas. Akhirnya, nama Tri Koro Dharmo diubah menjadi “Jong Java” dan anggotanya terdiri dari pelajar dari Jawa, Madura, Bali dan Lombok.  

Baca Juga:  Profil DI Panjaitan, Masa Muda, Prestasi, Kisah Akhir Perjalanan Hidupnya

Selama Tri Koro Dharmo berdiri, terdapat banyak kongres yang diselenggarakan. Pesan-pesan penting terkait peran pemuda juga disebarkan ke berbagai kalangan. Hal ini menjadikan pemuda-pemuda lain semakin berkobar dalam mempertahankan semangat nasionalisme.

Sebenarnya, sebelum organisasi ini berdiri, pada tahun 1908 sudah ada perkumpulan pemuda bernama Perhimpunan Indonesia. Namun, organisasi ini hanya berisi perkumpulan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Belanda dan belum terlalu aktif di  Indonesia secara langsung.

Baru setelah Jong Java mulai melakukan banyak pergerakan, di daerah lain juga mulai muncul perkumpulan pemuda.  Seperti Jong Batak, Jong Celebes, Jong Amboi, Jong Minahasa, Jong Islaminten Bon, Sekar Rukun, Pemuda Pelajar-pelajar Indonesia, Pemuda Kaum Betawi dan lain sebagainya.

Kongres Pemuda I

Banyaknya perkumpulan pemuda yang berdiri, mereka menginginkan dukungan agar bisa bersatu untuk kemerdekaan Indonesia. Tokoh-tokoh penting mulai mengemukakan pendapat untuk menyatukan seluruh perhimpunan pemuda ke suatu musyawarah. 

Atas inisiatif tersebut, akhirnya pada tanggal 30 April – 2 Mei 1926 Kongres Pemuda I diadakan.  Namun ceramah-ceramah pada kongres tersebut belum bisa menyatukan pemuda Indonesia. Karena masih ada ego yang kuat di masing kelompok kedaerahan. 

Kongres Pemuda II

Maka dari itu dilanjutkan Kongres Pemuda II, pada 27-28 Oktober 1928.  Mereka berkumpul di Batavia dan menyatakan hasil kesepakatan tentang pentingnya kesatuan dari para pemuda. Kesepakatan ini dideklarasikan dan dikenal dengan “Sumpah Pemuda”.

Teks Sumpah Pemuda

Ini adalah Teks Sumpah Pemuda yang dibacakan usai Kongres Pemuda II. Penulisan ini menggunakan ejaan Van Ophuysen :

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa. 

Adapun teks yang menggunakan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan  benar adalah sebagai berikut : 

Baca Juga:  Tan Malaka - Bapak Republik Si Pemikir Kritis

Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.

Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 

Tokoh-Tokoh Sumpah Pemuda

Dalam sejarah Sumpah Pemuda tidak bisa lepas dari jasa pahlawan yang berperan penting di dalamnya. Dibawah ini munus sudah merangkum tokoh – tokoh penting yang dimaksud. 

  1. Muhammad Yamin
    Muhammad Yamin dikenal sebagai perancang teks sumpah pemuda dan pencetus bahasa persatuan adalah bahasa Indonesia. Selain itu beliau adalah tokoh yang mencetuskan diadakannya kembali kongres pemuda II pada saat itu. Awalnya beliau dicalonkan menjadi ketua, namun tidak terpilih karena berasal dari Jong Sumatera Bond. Akhirnya Muhammad Yamin menjabat sebagai sekretaris.
  2. Soegondo Joyopuspito
    Soegondo Joyopuspito adalah tokoh yang menjadi ketua kongres pemuda II. Tokoh ini berasal dari Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. 
  3. Djoko Marsaid
    Djoko Marsaid atau memiliki nama lain Tirtodiningrat, juga berperan penting dalam sejarah sumpah pemuda. Beliau menjadi wakil ketua dari Joyopuspito. Beliau berasal dari organisasi Jong Java. Tidak banyak sumber mengenai tokoh ini. Namun, jasanya begitu besar dalam menyatukan bangsa Indonesia.
  4. Wage Rudolf Supratman
    Tokoh yang sudah kita kenal sebagai pencipta lagu Indonesia Raya ini ternyata termasuk tokoh sumpah pemuda. Ketika kongres pemuda II berlangsung, beliau memperkenalkan lagu ciptaannya. Akhirnya, lagu inilah yang menjadi lagu kebangsaan kita. 
  5. Amir Syarifudin
    Merupakan tokoh yang mewakili organisasi Jong Batak. Beliau menjabat sebagai bendahara dalam kongres. 
  6. Soenario Sastrowardoyo
    Beliau adalah pengacara yang berjasa melindungi tokoh kemerdekaan kita. Dalam Kongres Pemuda II beliau menjadi penasihat dan berpidato tentang persatuan dan kepemudaan. 
  7. Sarmidi Mangunsarkoro
    Tokoh sumpah pemuda yang satu ini berperan sebagai pembicara di Kongres Pemuda II.  Pesan penting dari beliau adalah, Pemuda Indonesia wajib memperoleh pendidikan nilai – nilai kebangsaan dan berhak mendapatkan keseimbangan pendidikan sekolah dan pendidikan rumah. 
  8. Kartosuwiryo 
    Atau bernama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo, adalah salah tokoh sumpah pemuda. Beliau berasal dari Cepu, Jawa Tengah. 
  9. Sie Kong Liong
    Adanya Kongres tidak lepas dari tokoh ini, beliau adalah yang menyediakan tempat  berkumpulnya kongres. Saat ini lokasi miliki Sie Kong Liong dijadikan Museum.
  10. Johannes Leimena
    Lahir tahun 1905 di Ambon. Merupakan tokoh yang menjadi anggota kongres mewakili organisasi Jong Ambon. Saat itu beliau merupakan mahasiswa kedokteran di STOVIA.  Beliau juga aktif dalam organisasi mahasiswa Kristen.
Baca Juga:  Raja Hayam Wuruk, Raja pada Masa Kejayaan Majapahit

Fakta Mengenai Sumpah Pemuda

Terdapat fakta yang jarang diketahui terkait dengan peristiwa ini. Berikut fakta-faktanya!

  1. Kongres ini diikuti oleh sekitar 700 pemuda yang berasal dari berbagai organisasi yang tersebar di Indonesia.
  2. Para pemuda yang hadir menggunakan bahasa Belanda.
  3. Lagu Indonesia Raya tanpa syair diperdengarkan pertama kali dalam Kongres Pemuda II. W.R. Supratman sebagai pencipta lagu secara langsung bertugas sebagai pemain biola.
  4. Kata “merdeka” tidak boleh diucapkan dalam kongres ini. Terdapat polisi dari pihak Belanda yang melakukan penjagaan dengan ketat.
  5. Terdapat empat orang Tionghoa yang hadir sebagai peninjau kongres.
  6. Para peserta kongres banyak yang menggunakan peci. Hal ini mengacu kepada bung Karno yang memperkenalkan peci sebagai identitas bangsa.
  7. Mohammad Yamin menjadi inisiator dari rumusan Sumpah Pemuda. Ia merumuskan ini pada saat sesi terakhir kongres.
Tidak ada komentar
Komentar untuk: Peristiwa Sumpah Pemuda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Halo Anak Nusantara, kali ini kita akan membahas secara lengkap mengenai isi prasasti kalasan beserta sejarahnya. Bagi kamu yang penasaran, berikut rangkuman lengkapnya hanya di Museum nusantara.  Sejarah & Pembuat Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti berbahasa Jawa Kuno yang ditemukan di desa Kalibening, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Prasasti ini ditemukan pada […]

Trending

Halo anak Nusantara! Indonesia memiliki banyak peninggalan yang masih ada dan dirawat sampai saat ini, salah satu bentuk peninggalan yang cukup terkenal adalah Candi. Biasanya, candi-candi yang ada di wilayah Indonesia berasal dari zaman kerajaan Hindu-Buddha. Beberapa masih berdiri megah dan menjadi objek pariwisata, sedangkan beberapa peninggalan candi sudah hilang termakan usia. Pada kesempatan kali […]