Keberagaman di Indonesia tidak hanya terdiri dari kebudayaannya, akan tetapi juga dari suku-suku yang mendiami tanah nusantara. Di Indonesia sendiri terdiri dari kurang lebih 1.340 suku bangsa, namun suku yang terkenal biasanya hanya dari suku dengan jumlah populasi terbanyak seperti Suku Jawa, Suku Batak, Suku Madura, Suku Sunda, dan sebagainya. Selain suku dengan populasi besar tersebut terdapat pula suku yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Suku mante adalah salah satu suku terasing yang keberadaannya masih belum diketahui secara jelas.
Sebagai suku yang terasingkan, Suku Mante sangat jarang untuk berinteraksi dengan suku lainnya, terutama dengan gaya hidup manusia modern saat ini. Oleh karena itu, sangat sedikit informasi mengenai suku ini yang bisa diakses. Namun, dibawah ini beberapa informasi yang telah Munus dapatkan dan sajikan terkait dengan Suku Mante.
Asal Usul Suku Mante
Daftar Isi
Suku Mante kembali dibahas karena sempat terekam oleh kamera para pemotor trail yang melewati pedalaman hutan Aceh. Dari video tersebut banyak yang bertanya-tanya mengenai manusia yang terekam tersebut. Banyak orang yang meyakini bahwasanya makhluk yang terekam dalam kamera tersebut merupakan suku asli Aceh yang sudah lama keberadaannya tidak terjamah oleh publik, yaitu Suku Mante.
Suku mante berasal dari pedalaman hutan Aceh. Perkiraannya, suku ini tersebar mulai dari belantara Aceh timur, Aceh Besar, Pidie hingga ke daerah Aceh Tengah atau biasa disebut dataran tinggi Gayo. Suku ini dipercaya sebagai generasi yang membentuk Suku Aceh pada awalnya. Suku pedalaman ini diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi.
Husaini Ibrahim, seorang sejarawan sekaligus arkeolog Aceh yang menyatakan bahwasanya kisah Suku Mante berawal dari rumah 12. Kisahnya bertempat di Aceh Besar ribuan tahun yang lalu dimana mereka membangun 12 buah rumah. Dikarenakan adanya pendatang yang menyebarkan agama Hindu, Budha, dan Islam mereka merasa terdesak sehingga kemudian menyebar ke lokasi lain.
Dari waktu ke waktu semakin banyak pendatang yang menginjakkan kakinya di Aceh membuat suku bernama Mante ini pun mengasingkan diri ke dalam hutan. Hingga sampai saat ini pun, para anggota suku ini tetap mengasingkan diri dari dunia luar dan tidak pernah muncul lagi di peradaban. Bahkan sampai sekarang pun, suku yang berasal dari Aceh ini pun diyakini masih ada di hutan-hutan Aceh.
Asal Usul Istilah Mante
Istilah Mante pertama kali dicetuskan di dalam buku yang berjudul De Atjehers ditulis oleh Dr Snouck Hurgronje. Dalam bukunya, kata Mante memiliki arti kebodoh-bodohan dan kekanak-kanakan. Namun, Snouck sendiri menyatakan kalau dirinya belum sekalipun berpapasan dengan Suku Mante.
Kamus Gayo-Belanda karangan Prof Ibrahim Alfian mengartikan kata Mante untuk menjelaskan sekelompok masyarakat liar yang hidup di hutan. Di kamus yang lainnya yaitu kamus bahasa Gayo-Indonesia karangan antropolog Nelalatua, kata Mante memiliki makna kelompok atau suku terasing. Definisi kata Mante dari berbagai rujukan itu pun sesuai dengan kondisi nyata dari suku terasing ini.
Baca juga: Suku Dayak: Asal, Ciri Khas, Tradisi dan Ragam Budaya
Ciri-Ciri Suku Mante
Walaupun tidak terdapat interaksi langsung dengan etnis dari Aceh ini, namun kita masih bisa mengetahuinya berdasarkan informasi-informasi yang dituturkan oleh para ahli serta orang yang pernah melihat walaupun hanya sekilas. Meskipun informasi tersebut tidak sepenuhnya tepat, akan tetapi dapat digunakan sebagai acuan. Berikut beberapa karakteristik dari Suku Mante yang dapat Munus sajikan.
Ciri-Ciri Fisik
Etnis yang berasal dari Aceh ini memiliki ukuran tinggi badan yang terbilang pendek. Ukuran tinggi badannya berkisar antara 60-70 cm dan yang paling tinggi hanya mencapai satu meter saja. Perawakannya yang kecil seperti orang kerdil dengan warna kulit yang terbilang cerah. Dalam kesehariannya, etnis pedalaman Aceh ini tidak memakai baju ketika melakukan aktivitas-aktivitas sehari-hari.
Dari rupanya, wajah orang-orang dari etnis Mante memiliki bentuk persegi dengan dahi yang cenderung sempit. Hidungnya masuk dalam kategori pesek dimana kedua alisnya bersatu di pangkal hidung. Rambutnya dibiarkan panjang hingga pinggul yang dipadukan dengan tubuh kasar serta berotot.
Ciri-Ciri Non-Fisik
Ciri non-fisik dari etnis Mante ini adalah yang berhubungan dengan bagaimana mereka menjalani kehidupannya. Mulai dari tempat tinggal hingga bagaimana mereka memenuhi kebutuhan hidup. Simak beberapa penjelasan mengenai ciri non-fisik Suku Mante di bawah ini.
1. Eksistensi
Banyak masyarakat Aceh percaya bahwasanya etnis bernama Mante ini masih ada hingga saat ini. Meskipun jumlahnya sedikit dan terbilang hampir punah, namun keberadaannya diyakini masih ada di pedalaman hutan Aceh. Meskipun keaslian video ini masih dipertanyakan, namun bukti terakhir tentang keberadaan suku ini adalah pada video yg terekam oleh pemotor trail di pedalaman hutan Aceh.
Baca juga: Pakaian Adat Papua: Berbahan Alami Dekat Dengan Alam
2. Suku Terasing
Karena tidak adanya bukti interaksi antara kelompok Mante dengan dunia luar, maka dapat dikatakan kalau mereka merupakan etnis yang sengaja menjauh dari peradaban.Tempat hidup yang jauh di kedalaman hutan belantara Aceh semakin membuatnya terasingkan di kehidupan yang sudah modern ini. Selain itu, suku ini juga sengaja menghindar apabila bertemu dengan orang lain di dalam hutan.
3. Nomaden
Karena masih dikategorikan sebagai suku pedalaman, kelompok Mante ini hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat mengikuti tempat dimana kebutuhan hidup bisa tercukupi seperti makanan dan air. Faktor lain yang menjadikan suku ini hidup secara nomaden adalah karena dipengaruhi oleh kedatangan agama Hindu sehingga mereka berpindah ke tempat yang tidak dapat dijangkau manusia lainnya. Kemudian setelah Islam datang, mereka kembali melakukan hal yang sama yaitu pindah ke tempat yang tidak gampang dijangkau oleh suku lain.
4. Larinya Sangat Cepat
Ketika melihat manusia lainnya yang bukan merupakan golongannya, orang-orang suku Mante biasanya langsung lari menjauh dengan sangat cepat. meskipun dengan ukuran badan yang kecil disertai membawa barang, mereka tetap dapat lari dengan kecepatan yang sangat cepat dan lincah. Hal tersebut dapat dilihat di video yang sempat viral dimana sosok kecil yang tertangkap kamera tersebut berlari dengan sangat cepat menghindari para pemotor yang lewat.
5. Memiliki Bahasa Sendiri
Dikarenakan keterasingannya, mereka pasti tidak mengetahui bahasa luar. Oleh karena itu, pastinya terdapat bahasa yang hanya dimengerti oleh kalangannya sendiri. Meskipun mereka suku asli Aceh, namun logat dan aksen mereka sama sekali berbeda dari orang Aceh kebanyakan.
Kesimpulan
Dikenal sebagai suku yang hampir punah, Suku Mante masih ada sampai sekarang meskipun tidak dalam jumlah yang banyak. Suku ini hidup di kedalaman hutan belantara Aceh secara nomaden. Walaupun keberadaannya tidak diketahui secara jelas, namun masyarakat Aceh percaya bahwasanya salah satu suku tertua di Aceh ini masih bertahan.
Baca juga: Candi Sukuh, Peninggalan Bersejarah Kerajaan Majapahit
Tidak ada komentar