Sejarah wayang orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai akhir.
Sejarah Wayang Orang Sriwedari
Daftar Isi
Sebelum melanjutkan ke pembahasan sejarah wayang orang sriwedari, sebaiknya kamu perlu mengetahui apa itu wayang orang. Wayang orang merupakan suatu seni yang memadukan antara drama, tarian, serta koreografi. Pada umumnya, wayang orang akan mengambil cerita dari Ramayana dan Mahabarata sebagai induk cerita. Berbeda dengan wayang kulit, wayang orang menggunakan orang asli sebagai pemeran wayangnya..
Di tengah era modern, wayang orang sriwedari tetap berhasil eksis dan tentunya memiliki peminat. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, wayang orang sriwedari sudah melakukan pementasan secara tetap pada tahun 1911 yang berarti, wayang orang sriwedari sudah memasuki usia yang ke-113 pada tahun 2024 ini. Buat kamu yang masih belum mengetahui sejarah wayang orang sriwedari, simak beberapa penjelasan berikut ini.
Berawal dari Seni Istana
Meski sudah melakukan pementasan secara tetap pada tahun 1911, sebenarnya wayang orang sriwedari sudah ada jauh sebelum itu. Cikal bakal dari lahirnya wayang orang sriwedari adalah kesenian wayang orang di Kadipaten Mangkunegaran. Pada pemerintahan Mangkunegara 1, yakni pada tahun 1757-1795 wayang orang sudah mulai dikembangkan.
Pada masa tersebut, wayang orang hanya merupakan pementasan yang dilakukan di dalam istana saja. Namun, hal tersebut mulai mengalami perubahan pada tahun 1895 ketika ada saudagar dari China yang membuat suatu kelompok wayang orang dan melakukan pementasan di luar istana. Pementasan yang dilakukan saudagar tersebut bersifat komersial, artinya siapapun yang ingin menonton harus membayar.
Sejak saat itulah wayang orang mulai berkembang pesat dan pementasannya bisa ditemui di mana saja. Lalu, pada masa pemerintahan Mangkunegara VI, Kadipaten Mangkunegaran mengalami masalah perekonomian sehingga mengakibatkan banyak aktivitas seni mulai berguguran dan salah satunya adalah wayang orang.
Melihat hal tersebut, para abdi dalem yang diberhentikan sebagai pemain wayang orang akhirnya membentuk kelompok wayang orang sendiri dan melakukan pementasan komersial. Pada tahun 1901 perubahan mulai terjadi, taman hiburan sriwedari mulai berdiri dan wayang orang mulai dipentaskan di taman tersebut.
Pada akhirnya, pada tahun 1911 terbentuklah Persatuan Wayang Wong Sriwedari dan melakukan pementasan secara tetap di taman hiburan Sriwedari.
Baca juga: Museum Ronggowarsito, Rumah Warisan Budaya Jawa
Sempat Mengalami Kemunduran
Sejarah wayang orang sriwedari tidak selalu berjalan dengan lancar. Meski pernah menjadi primadona, wayang orang sriwedari juga sempat mengalami kemunduran. Pada tahun 1980 an, peminat dari wayang orang sriwedari mengalami penurunan. Hal tersebut diakibatkan karena masuknya banyak sarana hiburan lain serta tata cara publikasi yang kurang inovatif.
Melihat hal tersebut, pemerintah berusaha untuk meningkatkan kembali kepopuleran wayang orang sriwedari melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah seni di Surakarta dan Yogyakarta. Lalu, wayang orang sriwedari mulai mengalami kebangkitan pada tahun 1990 an. Pada tahun 1994, pemerintah Jepang memberikan bantuan dana guna meningkatkan fasilitas dari gedung pertunjukan wayang orang.
Selanjutnya, gerakan reformasi mahasiswa pada tahun 1998 juga berperan besar dalam mengubah pola pikir para pemain wayang orang sriwedari. Mulai saat itu, pertunjukan wayang orang perlahan diubah menjadi lebih modern dan mengikuti selera masyarakat.
Perubahan-perubahan lain juga mulai dilakukan, mulai dari perubahan durasi waktu pertunjukkan hingga melahirkan banyak lakon-lakon yang lebih menarik dan tidak melenceng dari pakem-pakem yang sudah ada.
Baca juga: 5 Adat Istiadat Jawa Timur yang Bertahan Sampai Sekarang
Anggotanya Diangkat jadi PNS
Perlu diketahui, ketika wayang orang sriwedari di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta pada tahun 2004-2015, para pemainnya diangkat menjadi PNS. Selain itu, pemerintah juga gencar melakukan regenerasi pemain dengan membuka lowongan kerja dengan status tenaga kerja kontrak.
Sejarah wayang orang sriwedari tak berhenti sampai disitu saja. Wayang orang sriwedari masih eksis sampai sekarang berkat inovasi yang terus dilakukan. Meskipun peminatnya tidak sebanyak pada masa kejayaannya dulu, tapi kini wayang orang sriwedari sudah berhasil bertahan dan terus berkembang. Peminatnya pun tak lagi orang-orang lansia, tapi juga anak-anak muda.
Itulah beberapa informasi mengenai sejarah wayang orang sriwedari yang perlu Anda ketahui. Wayang orang sriwedari merupakan salah satu budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Dengan berbagai inovasi dan semangat pantang menyerah, kesenian tersebut mampu bertahan di tengah terpaan beragam sarana hiburan modern.
Buat kamu yang ingin melihat pementasan dari wayang golek sriwedari, langsung saja datang ke Gedung Wayang Orang Sriwedari di Jl. Kebangkitan Nasional No.15, Surakarta.
Baca juga: Sunan Bonang, Sosok Wali yang Mencintai Budaya Nusantara
Tidak ada komentar