Memilih berlibur ke Bali adalah pilihan yang tepat. Selain pantai-pantainya yang sangat eksotis, Bali menawarkan wisata budaya yang tak kalah menarik. Salah satunya adalah Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana atau yang sering disebut GWK. Taman Budaya yang berada di ketinggian 263 meter di atas permukaan laut menawarkan pengalaman berwisata di Bali yang begitu menawan. Dengan maskot utamanya berupa Patung Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Burung Garuda dengan lorong besar pilar yang berukir batu kapur, menjadikan Garuda Wisnu Kencana ini harus dikunjungi.
Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana
Daftar Isi
Secara keseluruhan patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang ada dalam agama Hindu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) yang sedang mengendarai burung garuda kesayangannya. Dikisahkan burung garuda ini sangat berbakti pada ibunya serta rela berkorban untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan, hingga akhirnya Dewa Wisnu mengetahui kejadian tersebut dan melindungi burung garuda tersebut. Selain itu, burung garuda sendiri merupakan lambang Negara Republik Indonesia.
Patung Garuda Wisnu Kencana ini dibuat oleh seorang seniman patung terkenal dari Bali, I Nyoman Nuarta. Beliau merencanakan pembuatan patung ini dari tahun 1989 hingga memulai pembangunan pada tahun 1997. Perjalanannya dalam mendirikan patung terbesar di Indonesia ini tidaklah mudah. Mulai dari kurangnya dana, aksi protes dari pemuka agama setempat, hingga krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 membuat pembangunan Garuda Wisnu Kencana tak kunjung selesai.
Meskipun begitu, pembangunannya tetap dilanjutkan. Pembangunan yang telah disetujui oleh Presiden Soeharto dimulai dengan adanya upacara penamaan batu merah bergambar “perlambang suci”. Dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998 menjadikan proyek pembangunan Patung GWK ini tertunda bertahun-tahun. Sebelum mangkrak bertahun-tahun, I Nyoman Nuarta berhasil membuat Patung Dewa Wisnu hanya sampai bagian kepala hingga badan atas, serta tanpa lengan. Selain itu, ia tercatat telah mampu membangun sebuah patung burung garuda yang memiliki tinggi 18 meter dengan wujud kepala hingga separuh badannya.
Akhirnya pada tahun 2013, I Nyoman Nuarta melanjutkan pembangunan patung ini dengan bantuan dari PT Alam Sutera Realty yang menyumbangkan dana sebesar 450 miliar rupiah. Dalam proses pembangunan, Nuarta beberapa kali mengganti desain patung tersebut. Hingga akhirnya jadilah bentuk Patung Garuda Wisnu Kencana yang dapat Anda lihat sekarang dengan total dana yang dihabiskan sebesar 1,3 miliar rupiah. Patung ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beserta ibu negara Iriana Joko Widodo pada 22 September 2018.
Garuda Wisnu Kencana Bali merupakan simbol dalam misi penyelamatan lingkungan dan dunia. Patung ini berdiri di lahan miik Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang memiliki luas sekitar 60 hektar, terbuat dari campuran tembaga dan baja serta memiliki total tinggi 120 meter dan lebar 64 meter. Patung GWK merupakan patung tertinggi di dunia yang menempati posisi ke 3 setelah The Spring Temple Buddha yang berada di China dan The Laykyun Sekkya Budha di Myanmar.
Tempat Rekreasi di Garuda Wisnu Kencana
Selain Patung GWK, di dalam Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana terdapat beberapa tempat rekreasi yang tak kalah menarik diantaranya :
- Wisnu Plaza
Wisnu Plaza merupakan kawasan tertinggi di area GWK yang wajib Anda kunjungi. Disana terdapat setengah badan Patung Dewa Wisnu setinggi 20 meter. Dalam beberapa kesempatan, Wisnu Plaza dijadikan tempat untuk acara penampilan seni tradisional Bali dengan Patung Dewa Wisnu yang megah sebagai latar belakangnya. - Garuda Plaza
Di area Garuda Plaza berdiri sebuah patung burung garuda yang dipercaya sebagai kendaraan pribadi Dewa Wisnu, dimana burung tersebut melambangkan kesetiaan, dapat dipercaya, dan rela berkorban. Burung tersebut merupakan burung dari mitologi yang digambarkan memiliki tubuh setengah manusia dan setengah burung. Selain itu, burung garuda merupakan simbol kebebasan dari setiap belenggu dan perampasan hak asasi manusia. - Lotus Pond
Lotus Pond merupakan salah satu tempat utama yang sering dikunjungi wisatawan di dalam area GWK. Area tersebut sering dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan sejumlah acara besar berskala nasional maupun internasional. Lokasi Lotus Pond yang unik dengan pilar batu kapur di sisi kiri dan kanan serta Patung Burung Garuda sebagai latar belakang menjadikan siapapun takjub akan pemandangannya. - Street Theater
Kawasan tersebut menyediakan kebutuhan kuliner dan berbelanja para wisatawan yang mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Adapun diantaranya ada GWK Souvenir Shop, Bali Art Market, sekaligus tempat untuk pengunjung dapat beristirahat dengan mencoba pijat refleksi kaki khas Bali. Beberapa kali sehari, Street Theater juga memanjakan pengunjung dengan penampilan Street Show tarian tradisional Bali contohnya Tari Barong. - Indraloka Garden
Taman ini dinamai berdasarkan nama Dewa Indra, sebab taman tersebut memiliki pemandangan yang menakjubkan karena bisa melihat pemandangan Pulau Bali dari ketinggian. Taman Indraloka seringkali dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan acara berskala kecil hingga menengah. - Kura-Kura Plaza
Kura-kura Plaza adalah kolam air dengan berbagai patung kura-kura serta air mancur sebagai penambah keindahannya. Tempat ini memiliki gambaran kisah mitologi “Kisah Pemutaran Mandara Giri” dimana kura-kura digambarkan sebagai titik pijakan yang melindungi Bumi dari bencana. Patung kura-kura disana dipercaya dapat menjaga kekuatan bangunan dari bencana alam. - Tirtha Agung
Tirtha Agung adalah titik awal menyambut kedatangan pengunjung di kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali. Tempat tersebut juga terdapat sampel patung tangan Dewa Wisnu yang terletak di tengah lanskap batu kapur. Selain itu, pengunjung juga ditunjukkan dinding kapur yang terukir kisah GWK. Mulai dari burung garuda lahir hingga menjadi kendaraan pribadi kecintaan Dewa Wisnu.
Baca juga: Museum Blanco Bali, Museum Seni Karya Antonio Blanco
Tips Berkunjung ke GWK
Perlu Anak Nusantara ketahui bahwa kawasan GWK Kencana ini sangat luas. Meskipun begitu Anda harus mengunjungi semua tempat wisata yang ada disana ya! Sayang banget kalau tidak mengunjungi semua tempatnya. Supaya tidak bingung dan cepat lelah, Munus berikan beberapa tips saat berkunjung ke GWK:
Berkeliling dengan naik segway
Pihak pengelola GWK Bali sangat memperhatikan pengunjungnya, sehingga tersedialah fasilitas segway ini. Anda bisa mencoba dengan menyewanya dari jam 10.00 sampai 22.00 WITA (selama persediaan masih ada). Dengan segway, Anda bisa berkeliling menikmati pemandangan kawasan GWK tanpa merasa terlalu capek.
Cek jadwal pertunjukan
Selain tempat wisata yang harus dikunjungi, Anda jangan sampai melewatkan pertunjukan seni budaya persembahan pengelola GWK. Pertunjukan budaya yang ditampilkan setiap hari pun beragam, mulai dari Tari Bali, Tari Barong Keris, Parade Kang Cing Wie, dan masih banyak lagi. Anak Nusantara bisa cek jadwalnya disini ya.
Lokasi | Acara | Jam (WITA) |
Amphitheater | Balinese Dance | 10.00 – 10.40 |
Barong Keris Dance | 11.00 – 11.40 | |
Garuda Wisnu Ballet | 13.00 – 13.40 | |
Nusantara Dance | 14.00 – 14.40 | |
Tirtha Amerta | Joged Bumbung (tergantung cuaca) | 17.30 – 18.20 |
Lotus Pond | Kecak Garuda Wisnu | 18.30 – 19.20 |
Plaza Wisnu | Balinese Parade “Kang Cing Wie” (tergantung cuaca) | 16.00 – 17.20 |
Garuda Cinema | Garuda Cilik Cinema | 11.00 – 18.35 |
Pakailah pakaian dan sepatu yang nyaman
Dikarenakan area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana sangat luas, pastikan Anak Nusantara memakai pakaian dan sepatu yang nyaman. Serta bawalah barang-barang secukupnya sesuai kebutuhan Anda.
Pakai topi atau bawa payung serta bawa air minum
Jika Anda mengunjungi taman budaya ini saat siang hari yang terik, pastikan persediaan air minum cukup selama berkeliling GWK. Selain itu agar tidak kepanasan, gunakan topi atau payung. Sebagai tambahan pakai sunblock juga ya!
Lokasi dan Rute Menuju GWK
Kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali berada di Jalan Raya Uluwatu, Ungasan, Kuta Selatan, Badung yang berjarak 20 kilometer dari Denpasar dengan waktu tempuh 90 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi, taksi reguler, ataupun taksi online. Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana juga cukup dekat dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dengan jarak sekitar 12 kilometer.
Jika datang dari Denpasar dan menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa melewati Jalan Runtu untuk ke Jalan Teuku Umar. Lalu belok kiri di perempatan pertama Jalan Teuku Umar. Jika menemui bundaran, ambil jalan keluar kedua dan tetap di Jalan Teuku Umar. Jika Anda menemukan rambu arah Tanah Lot/Kuta/Bandara, beloklah ke kiri untuk menuju ke Jalan Imam Bonjol. Lalu belok kiri ke Jalan Sunset Road hingga melewati REBORN Sunset Kuta Bali. Ikuti jalan hingga menuju ke Jalan By Pass Ngurah Rai. Lalu belok kanan ke Jalan By Pass Ngurah Rai. Anda akan menemukan belokan tajam arah kanan yang akan menuju ke Jalan Uluwatu II dan belok kiri ke Jalan Uluwatu. Jalan terus hingga belok ke Jalan Garuda Wisnu Kencana. Jika menemukan bundaran, ambil jalan keluar kedua dan tetap di Jalan Garuda Wisnu Kencana.
Jam Operasional GWK Bali
Jam Operasional (WITA) | |
Pintu Masuk | 08.00 – 21.00 (setiap hari) |
Loket tiket | 08.00 – 20.00 (setiap hari) |
Harga Tiket Masuk Garuda Wisnu Kencana
Kategori | Harga |
Dewasa | Rp 125.000 / orang |
Anak-anak (5-12 tahun) | Rp 100.000 / orang |
Masuk ke area Patung GWK | Rp 200.000 / orang |
Keterangan :
- Anak dengan umur di bawah 5 tahun dan anak-anak dengan tinggi dibawah 100 cm, gratis.
- Anak-anak dengan tinggi di atas 100 cm meskipun usianya di bawah empat tahun, akan dikenakan biaya tiket masuk anak.
- Dengan membayar biaya tiket masuk Rp 125.000 / orang, anda dapat keliling kawasan GWK Bali.
- Untuk memasuki area dalam patung GWK akan dikenakan biaya masuk tambahan Rp 200.000/orang. Tarif tiket memasuki area dalam patung diluar biaya tiket masuk.
Baca Juga : Hari Raya Nyepi di Bali, Tradisi Leluhur Umat Hindu
Tidak ada komentar