1. Tari Daerah

Tari Seblang : Sejarah, Makna, Properti & Pola Lantai

Halo anak Nusantara, Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali budaya yang sampai saat era modern ini masih dipertahankan. Salah satu budaya yang masih dipertahankan sampai saat ini adalah Tari Seblang.

Yuk ikuti Museum Nusantara membahas lebih dalam tentang sejarah, makna, pola lantai, serta gerakan dari tarian asli Tengger ini! 

Mengenal Tari Seblang, Tari Tradisional Suku Osing

Tari Seblang berasal dari Banyuwangi, lebih tepatnya tarian ini merupakan tarian tradisional dari masyarakat Osing. Tari ini biasanya dapat kalian saksikan di dua desa yang ada di Kecamatan Glagah, Banyuwangi, yaitu Desa Olehsari dan Bakungan.

Tarian Seblang adalah tarian yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Seorang ahli mengatakan bahwa penari Seblang pertama adalah Semi, seorang pelopor tari Gandrung. Menurut sejarah, Semi memenuhi janjinya kepada sang Ibu untuk menjadi penari Seblang.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Dalam pagelarannya, Tari Seblang diiringi dengan musik yang meliputi satu kempul atau gong, dua buah saron, dan satu buah kendang, warga Olehsari biasanya menambahkan biola sebagai instrumen pengiring tarian.

Sang pawang atau Gambuh bertugas untuk memulai tarian ini. Sebelum menari, sang penari atau Seblang ditutupi matanya terlebih dahulu sembari memegang tampah (nampan bambu). Pawang membacakan doa-doa terlebih dahulu dan mengasapi penari dengan asap dupa.

Setelah itu penari akan masuk ke fase kesurupan atau kejiman, tampah jatuh dan pertunjukkan dimulai. Oleh karena penari dalam posisi kesurupan, penari mengikuti arahan dari pawang sembari mengikuti alunan musik pengiring.

Oleh karena Tari Seblang berfungsi sebagai ritual untuk tolak bala dan bersih desa, penari akan melakukan tarian sambil mengelilingi seluruh desa. Setelah itu, penari akan melemparkan selendang ke penonton, dan penonton yang terkena selendang tersebut harus ikut menari bersama Seblang.

Makna Tari Seblang

Makna Tari Seblang sendiri adalah kemakmuran serta keharmonisan. Meskipun tarian ini memiliki nuansa mistis yang kuat, Tarian Seblang merupakan tradisi yang dipercaya membawa kebaikan oleh masyarakat Osing di Banyuwangi.

Dalam sebuah catatan, pada saat tarian ini tidak diselenggarakan, Banyuwangi mengalami wabah dan gagal panen yang besar. Namun, ketika tradisi ini kembali dilakukan, kondisi masyarakat di Banyuwangi kembali makmur dan sehat seperti sedia kala.

Makna lainnya adalah bahwa manusia saling membutuhkan dan hidup berdampingan. Tarian ini membawa pesan supaya manusia menjaga keharmonisan antara sesama. Jika ketegangan dan konflik berlangsung terus menerus, maka malapetaka dapat muncul ke dalam hidup manusia.

Pola Lantai Tari Seblang

Pola lantai yang dipakai dalam Tari Seblang berpola lingkaran. Penari atau Seblang akan berdiri mengelilingi penabuh gamelan. Penari akan berputar setiap dua sampai tiga kali dalam satu gending. Makna dari pola lantai ini adalah keutuhan serta keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.

Properti Tari Seblang

Berikut adalah properti yang dipakai dalam pagelaran tari ini :

Sampur

Sampur adalah sebuah kain panjang atau lebih kita kenal sebagai selendang. Sampur biasanya berwarna cerah seperti kuning, oranye, atau merah. Sampur ini berfungsi untuk melengkapi gerakan tari dan mengajak penonton untuk menari bersama (Ngibing). 

Angkin

Angkin atau juga dikenal sebagai kemben adalah busana yang dipakai oleh penari. Angkin berfungsi sebagai penutup mulai dari bagian dada hingga perut. Penari biasanya mengencangkan Angkin dengan sebuah sabuk atau bahkan mengikatnya menggunakan Sampur.

Sewek

Sewek adalah busana yang berfungsi sebagai bawahan penari perempuan. Sewek juga sering dikenal dengan nama jarit. Biasanya, Sewek yang digunakan memiliki motif gajah oling yang melambangkan manusia yang mengingat Sang Maha Esa.

Omprok

Properti tari selanjutnya adalah Omprok. Omprok terbuat dari anyaman pelepah pisang dan berbentuk mahkota yang kemudian akan dipakai oleh penari Seblang. Pada bagian atas Omprok, terdapat hiasan dari bunga-bunga segar seperti bunga kamboja dan bunga sepatu.

Kembang Dermo

Kembang Dermo adalah properti tari yang berjumlah 500 buah dan kemudian dijual kepada penonton tarian Seblang. Biasanya para penonton akan berebutan untuk membeli bunga ini karena dipercaya dapat membawa keberuntungan, rezeki yang lancar serta jodoh.

Penari Seblang menari bersama penerima Sampur (Sumber : Detik)

Gerakan Tari Seblang

Sapon

Sapon adalah gerakan penari ketika masuk dalam tahap kesurupan. Penari akan melakukan gerak yang terlihat seperti sedang menyapu. Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat kaki kiri ke samping atas, sedangkan tangan kiri di lutut kaki kiri. Tangan kanan diangkat ke atas dengan membentuk sudut tertentu. Gerakan ini dilakukan bergantian dari kanan ke kiri, dan sebaliknya.

Celeng Mogok

Celeng Mogok adalah sebuah gerakan yang menggambarkan babi hutan atau celeng yang bermalas-malasan. Gerakan ini bermula dengan memajukan kaki secara berganti layaknya seorang yang sedang melangkah. Tubuh agak diturunkan dan condong ke depan. Ketika kaki kiri melangkah maju, tangan kanan akan bergerak ke atas. Ketika kaki kanan melangkah maju, tangan kiri berganti bergerak ke atas.

Ndaplang

Ndaplang adalah gerakan yang dilakukan ketika lagu Condro Dewi dimainkan sebagai tanda akhir dalam tarian. Ndaplang memperlihatkan sampur yang berada di pinggang penari. Posisi badan penari akan agak condong ke depan dan diturunkan. Lalu, kedua tangan penari akan mengibaskan sampur ke belakang. Gerakan ini bermakna bahwa manusia memiliki sisi baik dan buruk.

Egol

Gerakan Egol dilakukan dengan membuat gerakan ukel lingkaran yang digibas ke luar. Gerakan ini biasanya melibatkan penari lain karena penari harus memegang pundak penari lain dan tangan kanan melakukan gerakan Egol.

Seblangan

Gerakan Seblakan gerakan inti dari tarian ini. Penari menjepit sampur menggunakan kedua tangan lalu melambaikan tangan ke samping. Penari akan mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang bergantian dan posisi kepala melakukan deleg dhuwur.

Deleg Dhuwur

Deleg Dhuwur adalah gerakan kepala yang dilakukan dalam Tari Seblang. Penari akan menggerakkan bagian leher atas dan kepala bergerak ke kiri dan ke kanan. Gerakan ini dikombinasikan dengan gerak Seblangan.

Loro Tinjak

Pada gerakan ini penari atau Seblang memajukan kaki sebanyak dua kali secara bergantian kaki kanan dan kaki kiri.

Loro tinjak adalah gerakan kaki pada tarian ini. Penari akan memajukan kaki sebanyak dua kali secara bergantian. Sambil melakukan gerakan kaki, biasanya penari akan menyibakkan sampur ke belakang atau menari bersama pasangannya sambil mencondongkan tubuh ke depan.

Langkah Nyiji

Pada Langkah Nyiji, penari melangkah dengan satu kaki dengan memainkan sampurnya. Gerakan ini dilakukan sambil seblak sampur dan terbagi dalam dua langkah yaitu langkah nyiji kerep dan langak nyiji areng.

Seblak Sampur

Gerakan ini menggunakan sampur sebagai alat tarian. Penari menyibakkan sampur dengan tangan. Tangan penari akan menyibakkan sampur ke belakang secara bersamaan atau juga secara bergantian antara tangan kanan dan tangan kiri.

Lembehan Sampur

Penari akan menurunkan tubuh sedikit ketika melakukan gerakan Lembehan Sampur. Tangan kanan penari memegang sampur di samping badan dan tangan kiri akan memegang sampur di depan badan penari. Gerakan ini dilakukan bergantian.

Baca Juga : Tari Cakalele, Tari Perang Perlambang Keberanian Khas Maluku

Demikian adalah penjelasan Museum Nusantara tentang sejarah, makna, properti, pola lantai serta gerakan dari Tari Seblang Banyuwangi. Jika kalian tertarik untuk menonton secara langsung tradisi Suku Osing ini, kalian dapat mengunjungi Desa Olehsari dan Bakungan. Semoga penjelasan kali bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Tari Seblang : Sejarah, Makna, Properti & Pola Lantai

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]