Candi badut terletak di kota Malang, persisnya berada di kawasan Tidar bagian barat. Candi tersebut memiliki tatanan yang sangat rapi, sehingga membuat pemandangan menjadi indah. Anak Nusantara juga bisa berfoto dengan latar belakang Candi Badut Malang yang memiliki nilai budaya tinggi.
Keindahan taman di sekitar candi sangat diperhatikan dan dipelihara oleh petugas cagar budaya kota Malang. Selain memiliki pemandangan yang indah kalian dapat memperoleh banyak informasi mengenai candi ini. Selain membacanya dari plang yang disediakan, kalian juga dapat bertanya-tanya kepada petugas yang sedang berjaga di sana.
Candi ini memiliki tiga bagian, yaitu bagian kaki, badan, dan puncak. Bagian kaki disebut dengan bhurloka yang menceritakan tentang alam manusia pada bagian ini diberi alas penyangga yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 14,1 m x 18,9 m. Lalu, bagian badan candi berbentuk persegi dengan ukuran 7,5 meter x 7,4 meter dan tinggi 3,62 meter. Bagian badan ini dinamakan Vimana yang disebut Bwahloka, yang mendefinisikan sebuah gambaran dari alam dan langit. yang mana sering disebut dengan swah loka. Disini berisi lukisan dari kahyangan para dewa, tetapi bagian puncak ini tampak kurang jelas. Hal itu disebabkan saat penggalian pada masa silam beberapa bagian Candi Badut tidak ditemukan.
Sejarah Candi Badut
Daftar Isi
Asal usul dari sejarah Candi Badut merupakan salah satu candi peninggalan Kerajaan Kanjuruhan yang terletak di Kota Malang. Candi ini diduga dibangun atas perintah Raja Gajayana dan Kerajaan Kanjuruhan yang memiliki usia diperkirakan lebih dari 1400 tahun. Jauh sebelum masa pemerintahan Airlangga, yaitu masa dimulainya pembangunan candi-candi lain di Jawa Timur, dan candi ini merupakan candi tertua.
Terbukti dalam catatan sejarah, bahwa keterkaitannya dengan Kerajaan Kanjuruhan memiliki ciri khas yang membedakan sejarah Candi Badut dengan candi-candi lain di Jawa Timur. Seperti Kala Makara pada candi ini dibuat tanpa rahang bawah, mirip dengan Candi Dieng yang berada di Jawa Tengah dalam hal bentuk reliefnya yang simetris.
Candi ini telah ditemukan di tahun 1921 oleh Maureen Brecher. Ia seorang Kontrolir yang berkebangsaan Belanda pada saat ditemukan bentuknya berupa longgokan yang diakibatkan dari reruntuhan batu yang bercampur dengan tanah. P Sekitar tahun 1925 – 1927, Candi Badut dibangun kembali di bawah naungan jawatan purbakala hindia – belanda yang diawasi langsung oleh B De Haan.
Dari hasil penggalian diketahui bahwa bangunan candi tersebut telah runtuh, kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya. Batu – batu yang ada di sekitar kemudian dikumpulkan menurut jenis dan ukurannya. Pada tahun 1926 seluruh bagian kaki dan tubuh dibangun kembali, kecuali bagian atapnya yang tidak ditemukan.
Wisata Candi Badut Malang
Sebagai sebuah situs peninggalan sejarah bangsa, tentu saja wisata sejarah menjadi kegiatan utama di candi ini. Selain itu keunikan desain dari candi ini bisa dijadikan sebagai lokasi swafoto bersama teman maupun keluarga. Kunjungi juga Candi Borobudur, Candi Buddha Terbesar di DUNIA yang tak kalah bagus dan bersejarah untuk pilihan Anak Nusantara.
Lokasi
Lokasi Candi Badut terletak di kota Malang bagian barat . Alamatnya berada di dusun Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasi candi ini berdekatan dengan Universitas Ma Chung yang mana dapat ditempuh hanya dengan waktu 15 menit ke arah timur jika berjalan kaki.
Rute menuju candi bisa menggunakan mobil, motor, maupun kendaraan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Malang, rute yang paling mudah di tempuh jika menggunakan kendaraan pribadi yaitu lewat Jl. Retawu yang berada di sebelah utara museum brawijaya, lurus ke arah barat melewati Jl. Bondowoso-Jl. Raya Tidar-Jl. Puncak Mandala-Jl. Puncak Yamin, Jl. Esberg, lalu belok kanan melewati ujung Jl. Himalaya pangkalan mikrolet trayek Arjosari-Tidar. Dari pangkalan microlet, kamu akan menemui Jl. Candi. Lokasi candi berada di kiri jalan di depan TK Dharma Wanita II Karangbesuki.
Jika menggunakan kendaraan umum, dari kota Malang kamu bisa naik mikrolet jurusan Arjosari-Tidar dan turun pojok Jl. Himalaya. Dari sini, kamu harus jalan kaki ke utara, kurang lebih 300 meter hingga sampai lokasi candi.
Tiket Masuk
Supaya bisa masuk Anak Nusantara harus merogoh kocek.
Berikut daftar harga tiket masuk dan jam buka:
Jam Buka | 08.00 – 15.00 WIB |
Senin – Jumat | Rp. 10,000 |
Sabtu – Minggu | Rp. 10,000 |
Baca Juga : Candi Mendut: Peninggalan Sejarah Bercorak Budha
Tidak ada komentar