Prasasti Ligor merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting bagi Indonesia. Prasasti ini ditemukan di desa Ligor, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Prasasti Ligor memiliki dua sisi, yaitu sisi A dan sisi B. Meski sisi B tidak selesai dan hanya memuat empat baris isi, prasasti ini menyimpan banyak informasi tentang sejarah kuno Indonesia. Penasaran bagaimana isinya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Sejarah Singkat Prasasti Ligor, Peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Thailand
Daftar Isi
Prasasti Ligor adalah salah satu prasasti yang ditemukan di luar wilayah Indonesia yang mengisahkan tentang persahabatan antarbangsa yang terjalin sejak tahun 775 Masehi antara Kerajaan Sriwijaya dengan penguasa Ligor saat itu yang kini dikenal sebagai Nakhon Si Thammarat di selatan Thailand. Prasasti ini disimpan di Kuil Wat Sema Mueang dan berupa pahatan pada dua sisi batu prasasti.
Meskipun banyak orang mengartikan temuan prasasti Sriwijaya di luar Indonesia sebagai bukti penaklukan wilayah oleh kerajaan tersebut, Prasasti Ligor justru mengisahkan sebaliknya. Prasasti ini mengisahkan tentang pendirian Trisamaya Caitya, sebuah bangunan suci oleh raja Sriwijaya untuk persembahan kepada Padmapani, Sakyamuni, dan Wajrapani sebagai tanda persahabatan dengan penguasa Ligor saat itu.
Hubungan persahabatan antara dua kerajaan berhasil dijaga selama 75 tahun, hingga muncul raja pengganti di Sriwijaya bernama Balaputeradewa, yang juga merupakan cucu dari raja pertama yang menjalin persahabatan tersebut. Balaputeradewa kemudian datang untuk memperingati hubungan persahabatan yang telah terjalin antara kedua kerajaan.
Ia menuliskan silsilahnya di belakang prasasti kakeknya Balaputeradewa, yang sepertinya berharap persahabatan yang telah terjalin akan terus berlanjut dan dikenang oleh kedua pihak sampai keturunan-keturunannya kelak.
Prasasti Ligor menjadi bukti sejarah tentang adanya hubungan diplomatik antarbangsa di masa lampau, di mana persahabatan dan perdagangan menjadi pendorong utama dalam menjalin hubungan tersebut. Prasasti ini juga menunjukkan kecintaan raja Sriwijaya pada agama Buddha, sebagaimana ditunjukkan oleh persembahan bangunan suci Trisamaya Caitya yang didedikasikan untuk tiga dewa Buddha.
Dengan temuan Prasasti Ligor, kita dapat menyimpulkan bahwa sejarah Indonesia tidak hanya terjadi di wilayah Indonesia saja, tetapi juga menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara. Prasasti ini menjadi salah satu bukti bahwa hubungan diplomatik antarbangsa sudah terjalin sejak masa lalu dan menjadi dasar penting dalam menjalin hubungan antarnegara di masa sekarang.
Makna & Isi Prasasti Ligor
Prasasti Ligor sisi B adalah prasasti yang tidak lengkap dan hanya berisi empat baris teks. Teks tersebut menyebutkan tentang seorang raja bernama Wisnu yang dijuluki Sri Maharaja dari Wangsa Syailendra dan dipuji sebagai Sesavvarimadavimathana, yaitu pembunuh musuh yang sombong tanpa sisa.
Boechari pernah menyatakan bahwa raja Wisnu yang disebutkan dalam Prasasti Ligor B adalah Balaputradewa, raja Sriwijaya yang mengklaim dirinya sebagai keturunan raja Jawa dari Wangsa Syailendra. Balaputradewa adalah raja keturunan Wangsa Syailendra pertama yang memerintah Sriwijaya pada pertengahan abad ke-9.
Diperkirakan bahwa Balaputradewa memerintahkan penulisan Prasasti Ligor B sekitar 75 tahun setelah Prasasti Ligor A, yaitu sekitar tahun 850. Kemungkinan Prasasti Ligor B dibuat untuk memperingati pembangunan Trisamaya Caitya oleh kakek Balaputradewa dari pihak ibu, yaitu Dharmasetu, raja Sriwijaya yang berkuasa pada paruh kedua abad ke-8.
Pentingnya Prasasti Ligor B untuk Menelusuri Jejak Sejarah Kuno
Prasasti Ligor B menjadi saksi sejarah penting bagi Indonesia karena mengungkap jejak sejarah kuno dari kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini menyimpan banyak informasi tentang kekuasaan dan kepemimpinan raja-raja di masa lalu, serta mengungkapkan peranan penting Wangsa Syailendra dalam membentuk peradaban Indonesia kuno.
Dalam rangka melestarikan warisan sejarah ini, Prasasti Ligor telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, prasasti ini juga menarik minat para arkeolog, sejarawan, dan peneliti untuk terus menggali dan mempelajari sejarah kuno Indonesia.
Sebagai negara dengan sejarah yang panjang dan kaya, Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang perlu dijaga dan dilestarikan. Prasasti Ligor adalah salah satu bukti nyata dari keberadaan peradaban Indonesia kuno yang patut kita lestarikan agar dapat memberikan inspirasi dan pelajaran bagi generasi mendatang.
Baca juga: Mempelajari Makna & Isi Prasasti Kalasan Jogjakarta
Sebagai negara dengan sejarah yang panjang dan kaya, Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah yang perlu dijaga dan dilestarikan. Prasasti Ligor adalah salah satu bukti nyata dari keberadaan peradaban Indonesia kuno yang patut kita lestarikan agar dapat memberikan inspirasi dan pelajaran bagi generasi mendatang. Semoga artikel ini dapat memperluas wawasan Anak Nusantara ya!
Tidak ada komentar