PPKI atau Dookuritsu Junbi Inkai merupakan badan kepanitiaan yang dibetuk dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Panitia ini dibentuk setelah BPUPKI bubar.Ketika Jepang merasa posisinya tersudut oleh sekutu, Jepang berusaha memperoleh dukungan dari bangsa Indonesia dengan memberikan iming-iming kemerdekaan. Maka dari itu, dibentuklah sebuah badan bernama BPUPKI. Pasca dibubarkannya BPUPKI bersamaan dengan melemahnya situasi Jepang saat itu, Bangsa Indonesia menagih janji kemerdekaan yang diberikan oleh Jepang. Dilatari oleh hal tersebut, dibentuklah Dookuritsu Junbi Inkai sebagai panitia untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dalam artikel kali ini Munus akan membahas sejarah PPKI atau Dookuritsu Junbi Inkai. Simak pembahasan lengkapnya dibawah ini.
Sejarah PPKI
Daftar Isi
Setelah BPUPKI dibubarkan, Ir. Soekarno membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau yang disebut juga dengan Dookuritsu Junbi Inkai sebagai pengganti panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Dookuritsu Junbi Inkai dibentuk atas dasar desakan tokoh nasional untuk memerdekakan Indonesia. Ketika Jepang dijatuhi bom oleh sekutu pada tanggal 6 Agustus 1945, kondisi jepang semakin melemah sehingga ujung kemerdekaan Indonesia yang dijanjikan oleh Jepang semakin tidak jelas. Karena itu dengan segera Dookuritsu Junbi Inkai ini dibentuk untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah dibentuknya Dookuritsu Junbi Inkai oleh Ir. Soekarno, pada tanggal 9 Agustus 1945 seorang panglima angkatan perang Jepang di Asia Tenggara memanggil Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat ke Vietnam untuk mengesahkan PPKI sekaligus melantik Ir.Soekarno sebagai ketuanya dan Moh. Hatta sebagai wakilnya.
Pelantikan tersebut dilakukan pada tanggal 12 Agustus 1945 ketiga ketiga tokoh tersebut telah sampai di Dalat, Vietnam. Pelantikan ini dibuka dengan pidato Jenderal Terauchi yang menyatakan bahwa Jepang memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Saat itu Jenderal terauchi menjanjikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945. Setelah pengesahan tersebut, PPKI resmi berdiri pada tanggal 12 Agustus 1945 dengan beranggotakan 21 orang yang merupakan wakil dari seluruh negeri.
Susunan Anggota PPKI
Pada awal berdirinya, anggota PPKI berjumlah 21 orang. Masing-masing 1 orang dari Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku dan golongan Tionghoa. 2 orang dari Sulawesi, 3 orang dari Sumatera dan 12 Orang dari Jawa.
Berikut nama-nama anggota PPKI pada susunan awal:
- Ir. Soekarno sebagai Ketua
- Mohammad Hatta sebagai Wakil ketua
- Mr. Soepomo
- DR. Radjiman Wedyodiningrat
- R.P Soeroso
- Soetardjo Kartohadikoesoemo
- Kiai Abdoel Wachid Hasjim
- Ki Bagus Hadikusumo
- Otto Iskandardinata
- Abdoel Kadir
- Pangeran Soerjohamidjojo
- Pangeran Poerbojo
- Dr. Mohammad Amir
- Mr. Abdul Maghfar
- Mr. Teuku Mohammad Hasan
- Dr. GSSJ Ratulangi
- Andi Pangerang
- A.H Hamidan
- I Goesti Ketoet Poedja
- Mr. Johannes Latuharhary
- Drs. Yap Tjwan Bing
Tanpa sepengetahuan pihak Jepang, Ir. Soekarno memasukkan 6 orang ke dalam anggota PPKI, diantaranya adalah:
- Achmad Soebarjo sebagai Penasehat
- Sajoeti Melik
- Ki Hadjar Dewantara
- R.A.A. Wiranatakoesoema
- Kasman Singodimedjo
- Iwa Koesoemasoemantri
Tugas PPKI
Sebagai panitia yang mempersiapkan berbagai hal untuk keperluan kemerdekaan melanjutkan tugas dari BPUPKI, berikut Tugas PPKI:
- Menyusun dan mengesahkan konstitusi
- Menyusun dan mengesahkan dasar negara
- Mempersiapkan dan membentuk pemerintahan
- Memperjelas wilayah Indonesia.
Indonesia Merdeka
Pembentukan PPKI sempat mendapatkan pertentangan dari golongan muda. Mereka berpendapat bahwa seharusnya Indonesia merdeka dengan usaha sendiri, bukan hadiah dari Jepang. Pembentukan PPKI ini dinilai sebagai tindakan berpihak kepada Jepang. Golongan muda terus mendesak Ir. Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Berseberangan dengan hal tersebut, golongan tua dengan teguh mengatakan bahwa kemerdekaan Indonesia harus menunggu keputusan PPKI dan dipersiapkan dengan matang. Karena itulah panitia ini dibentuk.
14 Agustus 1945 posisi Jepang semakin tidak berdaya, sehingga pada 15 Agustus 1945 Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu. Mendengar kabar tersebut, golongan muda berpikir bahwa saat itu adalah waktu yang tepat untuk memerdekakan Indonesia. Dan kemudian terjadilah peristiwa Rengasdengklok.
Dari peristiwa tersebut, terwujudlah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno di kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Agenda Genting Pra-Proklamasi Kemerdekaan RI
Tiga Sidang PPKI
Setelah Indonesia merdeka, Dookuritsu Junbi Inkai melanjutkan tugasnya dengan mengadakan sidang. Sidang PPKI digelar sebanyak 3 kali.
Sidang pertama PPKI digelar tepat sehari setelah Indonesia merdeka yaitu tanggal 18 Agustus 1945 membahas mengenai dasar sekaligus pemimpin negara, adapun hasil sidang PPKI yang pertama adalah:
- Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
- Melantik Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
- Membentuk Komite Nasional dalam rangka membantu tugas presiden sebelum terbentuknya Lembaga Negara.
Sidang keduanya dilanjutkan pada tanggal 19 Agustus 1945 yang membahas susunan pemerintahan pusat dan daerah. Hasil sidang PPKI yang kedua diantaranya:
- Membentuk kabinet dengan jumlah 12 kementerian yang dipimpin oleh seorang menteri dan 4 menteri agama
- Indonesia terbagi atas 8 provinsi
- Membentuk Komite Nasional Daerah
Sidang ketiga PPKI sekaligus sebagai sidang terakhirnya dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas rancangan lembaga negara. Hasil sidangnya adalah:
- Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
- Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNPI)
Setelah menyelesaikan tugas-tugasnya, pada tanggal 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan bersamaan dengan dilantiknya Komite Nasiona Indonesia Pusat.
Kesimpulan
Dookuritsu Junbi Inkai merupakan organisasi kepanitiaan yang dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekan Negara Indonesia. Kehadiran panitia ini sempat menimbulkan pergesekan antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda berpendapat bahwa badan kepanitiaan tersebut berpihak pada Jepang, mereka menginginkan agar Indonesia merdeka dengan usaha sendiri.
Pada akhirnya Indonesia merdeka pada tanggal 27 Agustus 1945 berkat usaha dan tekad bangsa Indonesia sendiri. Meskipun begitu, pembentukan PPKI sangat membantu kesiapan Negara Indonesia dalam menjalankan pemerintahan.
Baca juga: Perhimpunan Indonesia: Sejarah dan Perjuangan Memerdekakan Bangsa
Tidak ada komentar