1. Peninggalan Sejarah

Benteng Vastenburg, Bukti Peninggalan Sejarah Belanda

Benteng Vastenburg secara umum tidak jauh berbeda dengan benteng-benteng Belanda seperti Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Benteng Ontmoeting di Ungaran, dan Benteng Herstelling yang sudah hancur. Biasanya perbedaan terletak pada ukuran, luas bangunan, dan ukuran dindingnya. Bangunan pada Benteng Vastenburg memiliki pagar atau dinding dengan denah dasar bujur sangkar. Saat ini bagian tengah Benteng Vastenburg tidak terdapat bangunan apapun, hanya sebuah lahan kosong.

Tujuan pendirian Benteng Vastenburg ini adalah untuk mengawasi masyarakat Surakarta beserta dengan Keraton Surakarta yang kini menjadi wisata Solo. Dalam Benteng Vastenburg inilah pasukan sekaligus pusat kekuatan militer Belanda di Surakarta ditempatkan.

Selain menjadi tempat pasukan militer Belanda, lokasi Benteng Vastenburg juga berfungsi sebagai kantor Residen Surakarta. Ditempatkannya di benteng peninggalan Belanda ini bertujuan untuk memudahkan pergerakan pasukan jika suatu saat dibutuhkan di daerah Karesidenan Surakarta. Pada tahun 1896 kantor Residen Surakarta tidak lagi berada di dalam lingkungan benteng, berpindah ke sebuah bangunan baru di luar benteng.

Pembangunan Benteng Vastenburg

Pembangunan Benteng Vastenburg berada diatas wilayah kota Solo, di sebelah utara alun-alun Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Benteng peninggalan Belanda berdiri kokoh diatas lahan seluas 40.000 m2. Benteng Vastenburg ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Belanda, Baron Van Imhoff, pada tahun 1745.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Tahapan pembangunan Benteng Vastenburg dilaksanakan dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilaksanakan tahun 1745. Awal mulanya Benteng Vastenburg diberi nama Benteng Grootmoedigheid yang dapat didefinisikan Kemurahan Hati. Lalu, di tahap kedua ini dilakukan atas dasar Perjanjian Giyanti di tahun 1756. Pembangunan Benteng Vastenburg tahap kedua dapat selesai dikerjakan pada tahun 1775.

Bangunan pertahanan ini dibangun dengan komposisi dinding dari bata yang juga dilengkapi oleh lubang tembak dan di bagian luar bangunan ini dikelilingi dengan saluran air. Untuk akses keluar masuk Benteng Vastenburg dikendalikan dengan jembatan jungkit (drawbridge) di bagian barat dan timur.

Benteng dinyatakan selesai dibangun pada tahun 1779 dan mulai digunakan pada tahun 1780. Bangunan pertahanan itu diberi nama Vastenburg dengan artian bahasa Indonesia yaitu Teguh.

Sejarah

Setelah Indonesia merdeka, benteng ini digunakan sebagai markas Tentara Nasional Indonesia. Pada dekade tahun 1970 sampai sekitar tahun 1980-an Benteng Vastenburg digunakan sebagai markas pusat Brigade Infanteri 6. Markas tersebut adalah markas Trisakti Baladaya Kostrad untuk wilayah Karesidenan Surakarta dan sekitarnya.

Benteng Vastenburg ini telah melewati masa penjajahan dan kemerdekaan. Dalam masa-masa tersebut, maka secara tidak langsung terjadi perubahan dan penambahan konstruksi ruang. Perubahan memang terjadi hanya pada bagian-bagian tertentu pada Benteng Vastenburg, tetapi awal bangunan ini masih tetap sama sedari awal berdirinya.

Isu dari Benteng Vastenburg sempat heboh di Surakarta dan penggiat kebudayaan. Hal itu dikarenakan adanya rencana alih fungsi benteng Vastenburg menjadi hotel atau pusat perbelanjaan. Rencana alih fungsi memancing pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Meski sebelumnya benteng ini dibiarkan dan tidak terawat, namun kini benteng Vastenburg sudah mendapat perhatian Pemerintah kota Solo. Renovasi yang dilakukan pada Benteng Vastenburg oleh pemerintah, tidak merubah struktur asli bangunan. Pada November 2012 bangunan bersejarah Benteng Vastenburg ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional. Dengan begitu maka bangunan Cagar Budaya Benteng Vastenburg dilindungi oleh UU Republik Indonesia tentang Cagar Budaya.

Benteng Vastenburg kerap dijadikan tempat untuk mengadakan berbagai acara di kota Solo. Acara-acara tersebut seperti musik festival dan berbagai festival lainnya sudah sering diadakan di Benteng Vastenburg.

Daerah Benteng Vastenburg juga menjadi pilihan objek wisata Solo yang tepat. Letaknya yang sangat strategis ini tidak jauh dari lokasi objek wisata Solo lainnya. Terdapat lokasi wisata lainnya, seperti Balai kota Solo, Keraton Solo, Pasar Klewer dan Kampung Batik Kauman.

Lokasi Benteng Vastenburg

Jika Anak Nusantara yang ingin melakukan explore Solo dan melihat seperti apa Benteng Vastenburg itu sekarang. Berikut Munus berikan info lokasi Benteng Vastenburg. Alamat Benteng Vastenburg ini berada di Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Surakarta City, Central Java 57133

Rute Benteng Vastenburg bisa ditempuh dari luar daerah dengan mudah menggunakan pesawat, kereta api, ataupun bus.

Jika Anak Nusantara lebih nyaman menggunakan pesawat maka booking ticket dengan tujuan Bandara Adi Soemarmo. Setelah turun ada pilihan transportasi berikutnya di Terminal Adi Soemarmo yaitu via bus umum atau taksi yang tersedia 24 jam. Selain itu, ada pula transportasi online di Bandara Adi Soemarmo.

Setiap harinya, bus Damri  di terminal tersebut mulai beroperasi pada jam 07.00 – 19.00 WIB. Anak Nusantara setelah menaiki bus Damri, selanjutnya akan transit di Terminal Tirtonadi dan beralih ke Batik Solo Trans di koridor satu. Dari Batik Solo Trans maka Anak Nusantara akan turun di halte Gladag.

Namun, jika Anak Nusantara yang memilih menggunakan bus dari asalnya maka bisa memilih jalur bus menuju Terminal Tirtonadi. Bisa juga Anak Nusantara memilih menggunakan kereta api, maka turun di Stasiun Solo Balapan. Setelah turun di stasiun tersebut bisa memilih transportasi umum Batik Solo Trans koridor dua dan turun di perempatan Panggung. Selanjutnya mengoper di koridor 1 dengan rute Palur – Bandara Adi Soemarmo dan turun di halte Gladag atau PGS.

Dari halte tersebut jarak yang perlu ditempuh langsung menuju Benteng Vastenburg sekitar 50 meter.  

Tiket Masuk Benteng Vastenburg

Benteng Vastenburg dapat diakses oleh siapapun dan kapanpun. Tidak diperlukan tiket masuk untuk bisa melihat bukti peninggalan sejarah Indonesia di Solo pada jaman Belanda.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Benteng Vastenburg, Bukti Peninggalan Sejarah Belanda

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]