Wisata tidak harus melulu sebagai sarana entertainment. Berkunjung ke tempat wisata yang memiliki nilai sejarah juga tak ada salahnya. Karena, selain merasa senang telah berwisata, kita juga akan mendapatkan segudang informasi yang menarik. Salah satu alternatif wisata edukasi sejarah adalah mengunjungi Makam Bung Karno di Kota Blitar.
Ketika berkunjung ke Makam Bung Karno atau yang biasa dikenal dengan MBK, baik itu hanya berwisata saja maupun berziarah, pengunjung akan disambut dengan ramahnya warga Blitar. Selain sebagai tempat berwisata dan berziarah, Makam Bung Karno ini juga menyimpan sejarah loh. Sebenarnya, sejarah apa saja yang tersimpan rapi di Makam Bung Karno?
Sejarah Dimakamkannya Ir. Soekarno di Kota Blitar
Daftar Isi
Pasti banyak yang bertanya-tanya, mengapa presiden pertama kita, Ir. Soekarno dimakamkan di Blitar? Padahal beliau lahir di Kota Surabaya. Sebelumnya, Ir. Soekarno wafat di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970 karena gagal ginjal. Beliau wafat di era kepemimpinan Soeharto. Disinilah sejarah dimakamkannya Ir. Soekarno di Blitar dimulai.
Saat itu, Soeharto-lah yang memerintahkan untuk memakamkan Ir. Soekarno di Kota Blitar. Keputusannya tersebut sempat ditentang dari banyak kalangan, tak terkecuali dari keluarga Bung Karno sendiri. Soeharto pun tak menanggapi itu semua.
Alasan utama Soeharto memakamkan Presiden Pertama RI tersebut dikarenakan Bung Karno sangat patuh dan hormat kepada ibunya. Soeharto menceritakan bahwa setiap kali Bung Karno akan bepergian, pasti ia akan sungkem dan meminta doa restu kepada ibunya. Maka dari itu, Soeharto memakamkan Bung Karno di Blitar dan berdekatan dengan makam sang ibu.
Megawati sebagai perwakilan dari keluarga yang ditinggalkan, juga bercerita jika keluarganya memang tidak menyetujui kalau ayahandanya dimakamkan di Blitar. Namun, ia pun berkata dengan pasrah, “Karena pada saat itu, pemerintahannya cukup keras. Jadi, kami seluruh keluarga merelakan beliau untuk dimakamkan disini, di kota Blitar.”
Ketika prosesi pemakaman berlangsung, banyak masyarakat yang datang berbondong-bondong hanya untuk mengantarkan jenazah Bapak Proklamator RI. Padahal, waktu itu telah diserukan bahwa masyarakat tidak boleh banyak yang datang dan telah dijaga dengan ketat. Namun, karena rasa cintanya kepada Ir. Soekarno, mereka tak menghiraukan seruan tersebut.
Baca Juga : Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Berwisata Sejarah di Makam Bung Karno
Makam Bung Karno, bukan hanya sekedar makam saja, tetapi juga terdapat tempat lain di dalamnya, seperti perpustakaan dan museum. Di bagian depan, terdapat sebuah gong yang besar berwarna kuning keemasan. Gong tersebut bernamakan “Gong Perdamaian Dunia”. Kira-kira, ada apa saja di Makam Bung Karno selain gong tersebut?
1. PIPP (Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan)
PIPP terletak di Jl. Dr. Moh. Hatta No.14, Sentul, Kec. Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur 66113. Tempat ini berfungsi untuk menyambut para wisatawan yang datang. Lokasi ini digunakan untuk tempat parkir para wisatawan yang datang, seperti parkir bus, elf, dan kendaraan lainnya. Hal ini dikarenakan PIPP memiliki lahan yang cukup luas.
Tak hanya digunakan untuk parkir, disini juga terdapat warung-warung kecil dan beberapa toko yang menyediakan oleh-oleh yang berbalut tentang Makam Bung Karno. Untuk menuju ke makam, para peziarah ataupun wisatawan dapat menyewa becak yang ada di sekitar PIPP.
2. Makam Bung Karno
Makam Bung Karno berada di Jl. Ir. Soekarno No.152, Bendogerit, Kec. Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur 66133. Kompleks pemakaman Presiden Pertama RI ini, didesain dengan ciri khas adat jawa. Ir. Soekarno dimakamkan berdekatan dengan makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Makam tersebut dinaungi dengan bangunan Joglo khas Jawa dan terdapat sebuah nisan yang berbentuk batu dengan warna hitam dan bertuliskan, “Disini dimakamkan Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan dan Presiden Pertama Republik Indonesia, Penyambung Lidah Rakyat”.
Tak sedikit para peziarah yang datang membawa bunga. Mereka tak hanya berdoa saja disana, ada juga yang meminta petunjuk dan sebagainya hingga membawa sesajen juga dupa. Hal itu dibenarkan oleh juru kunci Makam Bung Karno. Juru Kunci tersebut juga menuturkan bahwa, juga banyak dari peziarah yang mengaku sebagai keluarga dari Sang Proklamator. Namun, pernyataan-pernyataan itu hanya ia tanggapi biasa saja.
3. Perpustakaan Umum dengan Koleksi Buku yang Lengkap
Perpustakaan yang masih berada di dalam kawasan komplek MBK ini, mulai dibuka untuk umum pada tanggal 3 Juli 2004. Ciri khas dari perpustakaan tersebut yaitu terdapat patung Sang Proklamator yang tengah duduk dan berada di depan perpustakaan, sehingga tak menyulitkan bagi pengunjung yang akan menuju ke perpustakaan ini.
Perpustakaan tersebut menyediakan berbagai macam koleksi buku. Koleksi khusus berisikan tentang kisah perjalanan Ir. Soekarno serta hasil karya-karyanya. Untuk koleksi referensi isinya meliputi buku tentang ilmu pengetahuan alam seperti kimia, fisika dan elektronika, filsafat, komputer, kamus, pariwisata dan ilmu perbankan.
Untuk terbitan berkala, menyediakan koleksi seperti koran, majalah, dan tabloid. Selain itu, disini juga menyediakan koleksi umum, seperti buku kesenian, ilmu pengetahuan, dll.
4. Museum dengan Beragam Koleksinya
Museum di MBK ini terletak berseberangan dengan Perpustakaan Makam Bung Karno. Sebelum melihat berbagai koleksi di museum ini, para pengunjung diwajibkan untuk mengisi jurnal pengunjung harian. Disini terdapat banyak koleksi, mulai dari lukisan-lukisan, foto-foto yang memperlihatkan aktivitas dan perjalanan Ir. Soekarno, hingga benda-benda lain seperti gong pribadi milik keluarga Soekarno dan koleksi perangko milik beliau.
5. Pasar Wisata
Tak lengkap rasanya jika kita berkunjung ke suatu tempat tanpa membawa buah tangan untuk dibawa pulang. Nah, di wisata MBK ini juga terdapat pasar oleh-oleh yang wajib kita datangi saat berkunjung ke MBK. Pusat oleh-oleh ini tak hanya menjajakan berbagai camilan saja, melainkan juga kerajinan tradisional, seperti mainan tradisional, cangkir yang terbuat dari batok, dan masih banyak lagi.
Oleh-oleh yang dijual disini, masih berbalut seputar tokoh Proklamator kita, seperti gantungan kunci dan kaos yang bergambarkan tokoh presiden nomor 1 di Indonesia. Harga yang ditawarkan pun relatif murah juga.
Harga Tiket Masuk Makam Bung Karno Jam Operasional
Kawasan wisata Makam Bung Karno mulai dibuka untuk umum pada jam 07.00 – 17.00 WIB. Ketika melewati jam tersebut, pengunjung hanya dapat berjalan-jalan di sekitaran kompleks luar saja tanpa masuk ke dalam tempat wisata. Para pengunjung hanya dikenakan biaya parkir saja, untuk masuk ke kawasan Makam Bung Karno tidak dikenakan biaya alias gratis.
Rute Menuju Makam Bung Karno
MBK yang terletak tak jauh dari pusat kota, sangat memudahkan para pengunjung untuk mendatangi tempat ini. Jika kalian datang dari arah Malang, ikuti saja jalan yang mengarah ke pusat kota, maka kalian akan berada di Jl. Nasional III.
Ikuti jalan tersebut hingga menjumpai perempatan. Silahkan belok kanan menuju Jl. Ir. Soekarno. Kalau ingin menuju ke PIPP terlebih dahulu, maka kalian harus berbelok ke arah kiri ketika menjumpai pertigaan besar yang mengarah ke Jl. Dr. Moh. Hatta, silahkan jalan terus, dan PIPP berada di kiri jalan atau selatan jalan. Jika ingin langsung menuju MBK, kalian hanya perlu lurus saja menyusuri Jl. Ir. Soekarno.
Jika kalian dari alun-alun, silahkan menuju ke arah timur, di Jl. Semeru hingga menemui perempatan lampu merah. Dari situ, silahkan kalian tetap menuju ke arah timur dan tetap berada di Jl. Semeru hingga menemui perempatan besar, silahkan berbelok ke kiri atau ke utara menuju Jl. Dr. Wahidin.
Silahkan jalan lurus hingga melewati Stadion Soeprijadi, tetap berjalan menuju arah utara hingga menjumpai pertigaan, silahkan belok ke kanan atau ke arah timur menuju Jl. Dr. Moh. Hatta, lokasi PIPP berada di kanan jalan atau selatan jalan. Untuk menuju ke MBK, silahkan terus menyusuri sepanjang jalan Dr. Moh. Hatta, dan silahkan belok ke kiri atau ke utara menuju Jl. Ir. Soekarno.
Tidak ada komentar