1. Cerita Rakyat

Kisah Roro Jonggrang dan Candi Prambanan yang Melegenda

Pernah mendengar cerita legenda Roro Jonggrang? Yap, mungkin sebagian dari Anak Nusantara sudah pernah mendengar sekilas saat masih duduk di bangku sekolah. 

Legenda Roro Jonggrang berasal dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tokoh utama pada bacaan berjudul Roro Jonggrang adalah Roro Jonggrang sendiri, yang merupakan putri raja Kerajaan Baka, dan Bandung Bondowoso seorang ksatria dari Kerajaan Pengging.

Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso adalah tokoh dalam legenda Candi Prambanan, dimana bangunan candinya masih kokoh berdiri hingga sekarang. Cerita Roro Jonggrang termasuk jenis legenda asal muasal suatu tempat, yakni Candi Prambanan.

Legenda ini mengisahkan seorang gadis cantik bernama Roro Jonggrang yang memiliki kisah cinta memilukan dan penuh liku. Rara Jonggrang memiliki arti “dara (gadis) langsing”.

Siapa sangka jika legenda Roro Jonggrang masih berkaitan dengan asal muasal Candi Sewu yang letaknya tak jauh dari Candi Prambanan. 

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Terlebih, banyak yang percaya juga jika kisah ini berkaitan erat dengan Keraton Ratu Baka, dan Arca Dewi Durga yang identik dengan kisah Candi Prambanan. Banyak yang mengira bahwa legenda Roro Jonggrang hanya berkaitan dengan kisah Candi Prambanan secara keseluruhan. Ups! Ternyata tidak!

Kisah cinta pilu Roro Jonggrang dimulai ketika dicetuskannya perang antara dua kerajaan kuno yang dipimpin oleh raja-raja yang kuat. Bak kisah cinderella, Rara Jonggrang digambarkan sebagai sosok wanita cantik idaman para pangeran. 

Namun begitu, kisah cintanya ternyata penuh liku dan intrik. Daripada penasaran, yuk baca cerita lengkap Roro Jonggrang dan kisah Candi Prambanan.

Pertempuran Kerajaan Pengging dan Kerajaan Baka

Alkisah, ada sebuah kerajaan megah dan makmur yang bernama Kerajaan Baka atau yang juga dikenal sebagai kerajaan Prambanan. Dinamakan Kerajaan Baka karena kerajaan tersebut dipimpin oleh Prabu Baka, seorang raja yang baik dan bijaksana. Rakyat dari kerajaan itu hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan yang berlangsung cukup lama.

Disisi lain, terdapat sebuah kerajaan bernama Kerajaan Pengging. Berbeda dengan Kerajaan Baka, kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang suka berperang untuk memperluas wilayah kekuasaannya, namanya Raja Pengging. 

Raja Pengging yang dibantu oleh seorang ksatria sakti bernama Bandung Bondowoso menginginkan Kerajaan Baka untuk ditaklukkan. Kesaktian Bandung Bondowoso bukanlah hal remeh. Ia dikenal memiliki pusaka yang kuat, dan dapat mengerahkan ratusan bahkan ribuan pasukan jin.

Pertempuran Sengit dan Kemenangan Bandung Bondowoso

Singkat cerita, peperangan pun meletus. Kerajaan Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso berhasil masuk dan menyerang Kerajaan Baka. Tekad kuat itu pun membuahkan hasil. 

Berkat kesaktian Bandung Bondowoso yang dibantu pasukan jin itu pulalah, Kerajaan Baka berhasil ditaklukkan dengan mudah. Dari pertempuran itu, raja Kerajaan Baka yang bernama Prabu Baka, tewas dalam pertempuran. 

Dan seketika Kerajaan Baka ditaklukkan, Raja Pengging mengutus Bandung Bondowoso menjadi raja yang kuat di Kerajaan Baka. 

Hal ini dilakukan sebagai ungkapan rasa bangganya memiliki ksatria yang kuat.

Bandung Bondowoso pun bertahta. Banyak keistimewaan yang ia dapat sebagai seorang raja. 

Seketika, ia bertemu dengan putri teramat cantik yang ternyata adalah seorang putri raja. Benar. Dari sanalah, sang prabu yakin jika putri tersebut menjadi wanita yang akan ia cintai. 

Bahkan jika ada tantangan yang harus ia hadapi, sesulit apapun itu, sang Prabu akan menyanggupinya demi mempersunting wanita itu. Dan ternyata benar, putri cantik itu adalah …..

Roro Jonggrang dan Persuntingannya Dengan Bandung Bondowoso

Ya, putri itu adalah Roro Jonggrang. Dari sinilah kisah legenda Roro Jonggrang dan kisah Candi Prambanan bermula. 

Siapa yang akan menyangka jika Prabu Baka memiliki seorang putri cantik nan anggun bernama Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso pun bergegas memanggil Putri Baka untuk menghadap kepadanya. 

Seketika, Bandung Bondowoso terpana melihat kecantikannya. Dan tanpa berpikir panjang, Bandung Bondowoso pun melamar Roro Jonggrang dengan lantang dan percaya diri. 

Tentu saja, Roro Jonggrang yang baru saja kehilangan ayahnya, tidak akan pernah sudi menerima lamaran Prabu Bandung Bondowoso. 

Engkau adalah pria yang telah menyengsarakan rakyat ku! Tak usah kau berharap akan kuterima lamaranmu itu!” Ujar Roro Jonggrang dengan berani.

Terlebih, Ia pun tahu bahwa Bandung Bondowoso adalah orang yang jahat dan kejam. Sehingga ia dengan tegas dan berani menolak lamaran Bandung Bondowoso.

Namun, mendengar lamarannya ditolak, Bandung Bondowoso murka dan merasa tak dihargai.

Jika kau tak menerima lamaranku ini, lihat saja, kerajaan ini dan semua rakyatnya yang akan menanggung seluruh akibatnya!”, ancam sang Prabu.

Pikirkan baik-baik apa yang kukatakan. Akan ku beri waktu untuk memutuskan.”, sambungnya lagi dengan nada congkak.

Putri Baka yang berhati lembut menjadi bimbang dan takut dengan ancaman tersebut. Ia sungguh khawatir melihat rakyatnya harus menderita karena keputusannya yang ceroboh. 

Kegundahan Hati Roro Jonggrang, Mahar Seribu Candi, dan Sumur Jalatunda

Semalaman, Roro Jonggrang sibuk memikirkan cara untuk menolak lamaran Bandung Bondowoso. Tidak mudah baginya memutuskan untuk menghindari lamaran pria jahat tersebut dengan tidak mempertaruhkan keselamatan rakyatnya. 

Namun karena kecerdikannya, ia berhasil menemukan ide yang mana Bandung Bondowoso tak mungkin bisa menyanggupi. 

Pada keesokan harinya, Putri Baka memberanikan diri untuk menemui Bandung Bondowoso untuk membicarakan masalah lamaran kemarin. Dengan penuh taktik, ia berkata tegas:

Aku akan terima lamaranmu dengan beberapa syarat. Jika kau dapat menyanggupi, aku akan menerima lamaranmu. Namun jika tidak, jangan pernah mengharapkanku lagi!”, kata Rara Jonggrang berani. 

Syarat apa itu? Cepat katakan! Apapun jika itu bisa menjadikan lamaranku diterima, aku akan menyanggupinya!”, balas sang prabu tak kalah percaya diri.

Roro Jonggrang kemudian berkata bahwa ia ingin dibuatkan seribu buah candi dan 2 sumur mata air hanya dalam waktu semalam. 

Ia yakin bahwa hal itu tak mungkin bisa diselesaikan oleh Bandung Bondowoso. Namun secara tak terduga, Prabu pun dengan sombongnya menjawab,

Baiklah. Jika itu maumu, akan kubangun seribu candi dan mata air itu dalam satu malam. Apa hanya itu permintaanmu?” ucap Bandung Bondowoso membuat Roro Jonggrang takut jika benar sang prabu akan bisa menyanggupinya. 

Bagaimana jika itu terjadi? Aku tak mau dipersunting pria yang telah membunuh ayahku.”, ucap Rara Jonggrang gundah dan gelisah

Roro Jonggrang dengan Cerdik Menggagalkan Usaha Bandung Bondowoso

Pada malam harinya, Bandung Bondowoso langsung bergegas cepat membuat seribu candi dan 2 sumur permintaan sang putri. Seperti biasa, ia mengerahkan seluruh pasukan jin untuk membantunya menyelesaikan itu hanya dalam waktu semalam. 

Mengetahui kejadian tersebut, Putri Baka menjadi gugup dan gelisah. Ia khawatir jika Bandung Bondowoso berhasil memenuhi syarat yang tak masuk akal itu. Ia kembali sibuk memikirkan cara untuk menggagalkan pembangunan candi tersebut. 

Dan seketika, ide pun muncul di waktu yang krusial. Roro Jonggrang berusaha untuk mengecoh pasukan jin Bandung Bondowoso jika hari sudah pagi. Ia menyuruh semua dayang istana untuk membakar jerami di timur istana. 

Selain itu, ia memerintahkan untuk membunyikan lesung dan menabur bunga-bunga yang wangi. Hal tersebut membuat ayam-ayam terbangun dan berkokok. Mereka mengira hari sudah pagi.

Strategi itu pun tampaknya berhasil. Pasukan jin Bandung Bondowoso dengan mudah terkecoh.

Mereka mengira fajar telah tiba, karena melihat langit di timur berwarna merah dan ayam pun telah berkokok. Pasukan jin langsung bergegas pergi dan menghilang. Melihat itu, Putri Baka senang dan menganggap strateginya telah berhasil.

Kisah Candi Prambanan: Seribu Candi yang Dibangun Semalam

Kisah Candi Prambanan yang terbangun megah dimulai dari sini, dimana Bandung Bondowoso telah merampungkan hampir seluruh bagian candi dalam waktu semalam itu. 

Namun, ia seketika tersadar bahwa candi yang berhasil selesai adalah berjumlah 999 candi. 

Bandung Bondowoso pun marah besar. Namun tentu saja, ia tetap tak bisa menghentikan kepergian pasukan jinnya. 

Semakin marahlah Bandung Bondowoso saat ia sadar bahwa ini semua adalah ulah Putri Baka untuk menggagalkan pembangunan candi itu. 

Ia pun bergegas menemui Putri Baka, dia marah besar dan tak terima dengan semua tipu muslihat yang ia terima dari seorang wanita yang sangat dicintainya. 

Dengan amarahnya, ia menggenapkan jumlah candi menjadi seribu dengan mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca. Kisah Roro Jonggrang yang memilukan hati berhenti sampai disini. 

Candi Prambanan Sebagai Warisan Sejarah & Budaya yang Agung

Anak Nusantara tak perlu bersedih hati mengenang kisah cinta pilu Roro Jonggrang. Karena sekarang, bukti legenda Candi Prambanan masih bisa Anak Nusantara lihat dan lestarikan.

Arca Roro Jonggrang pun bisa Anak Nusantara temukan saat berkunjung ke Candi Prambanan. Letaknya berjarak sekitar 800 meter dari lokasi Candi Sewu. 

Baca juga: Legenda Sangkuriang dan Romantisme Buta yang Pilu

Itulah cerita Roro Jonggrang dan asal muasal kisah Candi Prambanan. Oh iya, mulai sekarang, Museum Nusantara akan menghadirkan kembali cerita-cerita rakyat dan legenda yang mungkin sudah jarang kita dengar.

Karena sebagai Anak Nusantara, sudah sepatutnya kita berbangga akan kisah-kisah bersejarah yang akan memperkaya warisan budaya kita Indonesia. Tetap ikuti cerita rakyat di Munus, ya!

Reaksi orang terhadap cerita ini.

Komentar untuk: Kisah Roro Jonggrang dan Candi Prambanan yang Melegenda
  • Agustus 30, 2023

    Saya menyukai sebanyak yang akan Anda terima di sini. Sketsa itu menarik, materi yang Anda tulis bergaya.

    Balas

Tulis respon

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ARTIKEL TERBARU

Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

Trending

Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]