Tokoh agama yang berdakwah di tanah Jawa dikenal dengan sebutan Wali Songo. Wali Songo sendiri beranggotakan sembilan orang yang kesemuanya memiliki daerah persebaran dakwahnya masing-masing. Selain itu, masing-masing dari mereka juga memiliki strategi dakwah yang unik. Kali ini Munus akan membahas salah satu anggota dari Wali Songo yang merupakan keturunan kerajaan , yakni Sunan Gunung Jati.
Biografi
Daftar Isi
Syekh Syarif Hidayatullah adalah nama asli Sunan Gunung Jati. Beliau lahir pada tahun 1448 Masehi. Ayahnya merupakan orang yang berasal dari Mesir dan merupakan keturunan ke 17 dari Rasulullah SAW bergelar Maulana Muhamad. Sedangkan ibunya adalah putri dari raja Pajajaran bernama Syarifah Muda’im setelah masuk Islam dan Nyai Rara Santang adalah nama aslinya.
Ayah dan ibunya menikah dan menjalani kehidupan di Mesir. Sang ayah meninggal dunia pada saat Syarif masih berusia sangat muda. Setelah kematian sang ayah, ibunya pun memutuskan untuk kembali ke Jawa. Pada tahun 1470 merupakan pertama kalinya Syarif menginjakkan kaki di tanah Jawa tepatnya di Cirebon.
Sejarah
Kedatangan Syarif di Jawa disambut baik oleh pamannya yang merupakan seorang raja Cirebon bernama Raden Walangsungsang. Berkat dukungan dari Kesultanan Demak dan pamannya, beliau kemudian diangkat sebagai raja kedua Cirebon menggantikan pamannya pada tahun 1479 Masehi menyandang gelar Maulana Jati.
Sebelum itu, seorang Syarif Hidayatullah dari masa mudanya sangat senang menghabiskan waktunya untuk mencari ilmu. Bahkan ketika dirinya masih di Mesir, ia telah berguru ke berbagai macam syekh yang ahli di bidangnya masing-masing. Bahkan ketika sudah di Indonesia, beliau tiada henti dan bosan dalam mempelajari ajaran-ajaran Islam.
Kisah Sunan Gunung Jati
Kisah Sunan yang merupakan satu-satunya pendakwah di daerah Jawa Barat ini menyampaikan dakwahnya adalah menggunakan cara yang sangat baik. Cara-cara tersebut seperti memusyawarahkan segala sesuatu perihal masalah umat. Beliau juga merupakan anggota Wali Songo pertama yang berkecimpung di dunia kerajaan.
Uniknya, ketika menyebarluaskan dakwah Islam di Tanah Jawa, Sultan Syarif menggabungkan antara nilai-nilai keislaman dengan kesenian lokal. Kesenian tersebut berupa gamelan jawa yang dimainkan dengan baik oleh beliau. Salah satu cara beliau menarik minat penonton adalah dengan cara memainkannya menyesuaikan dengan budaya hidup masyarakat saat itu. Dan tak lupa pula, para masyarakat yang berminat untuk menonton pertunjukan yang diadakan oleh Syarif Hidayatullah, mereka diminta untuk membayar tiket dengan cara yang berbeda, Yaitu dengan membaca dua kalimat syahadat.
Sultan Syarif sendiri sebagai seorang yang memiliki kedudukan tinggi di Kesultanan Cirebon membuat dirinya memiliki pengaruh yang cukup besar dalam proses dakwahnya. Para rakyat yang sangat penasaran dengan dakwah sang raja tentunya akan senantiasa mencari tahu tentang apa-apa yang diajarkan oleh beliau. Oleh karena itu, semakin banyak yang tertarik kepada ajaran yang dibawakan oleh beliau.
Baca juga: Wali Songo: Maskot Penyiar Agama Islam di Jawa
Silsilah Sunan Gunung Jati
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwasanya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah merupakan keturunan ke 17 dari Nabi Muhammad SAW. Silsilah tersebut berasal dari garis keturunan sang ayah yang mana kita ketahui berasal dari Mesir. Pembahasan mengenai silsilah beliau dimulai dari Nabi Muhammad. Adapun silsilah keturunan di bawah ini sumbernya diperoleh dari Naskah Kuningan, yaitu naskah yang asalnya dari Keraton Kasepuhan Cirebon.
Nabi Muhammad yang menjadi acuan dari pembahasan mengenai silsilah ini memiliki satu keturunan, yaitu Siti Fatimah. Siti Fatimah sendiri merupakan satu-satunya putri Rasul yang hidup menemani dan melayani Nabi Muhammad hingga beliau wafat. Dari Siti Fatimah, beliau Melahirkan Sayyid Husain sampai beberapa generasi selanjutnya hingga sampai pada Sultan Bani Israil. Beliau adalah ayah dari Syarif Hidayatullah yang kemudian menikah dengan Rara Santang dan dikaruniai seorang anak yang kelak berubah menjadi seorang pendakwah yang tergabung di Wali Songo.
Wafatnya Sunan Gunung Jati
Seorang Sunan Gunung Jati yang merupakan anggota Wali Songo ini menghembuskan nafas terakhirnya pada usia yang sudah tidak muda lagi, yaitu pada usia 120 tahun. Beliau meninggal pada tahun 1568 Masehi. Bisa dibayangkan bagaimana perjalanan hidup yang telah dilalui oleh seseorang dengan umur yang sudah begitu lama. Karena Syarif Hidayatullah hidup kurang lebih 120 tahun, maka dalam masa-masa tuanya ia habiskan sendirian tanpa adanya kerabat yang menemani.
Meskipun Syarif Hidayatullah telah wafat meninggalkan dunia, namun peranannya membuahkan hasil dimana banyak orang Indonesia khususnya orang Jawa yang telah memeluk agama Islam tanpa paksaan. Disandingkan dengan kebudayaan memakai gamelan Jawa maka proses terjadinya
Kesimpulan
Sebagai seorang ulama dan juga seorang raja di Kesultanan Cirebon menjadikan Syarif Hidayatullah sebagai orang yang berpengaruh. Beliau juga memilih jalan yang sangat ciamik, yaitu menyebarkan ajaran Islam dengan menggunakan media yang disenangi oleh masyarakat. Media tersebut berupa kesenian khususnya pertunjukan alat musik gamelan yang syairnya mengandung nilai-nilai Islam. Berkat dakwah beliau di Cirebon, akhirnya nilai-nilai Islam dapat tersebar secara lebih luas lagi di tanah Nusantara.
Baca juga: Tuanku Imam Bonjol: Pahlawan Pemimpin Perang Padri
Tidak ada komentar