Istana Merdeka di Jakarta yang menghadap ke arah Monumen Nasional (Monas) merupakan Istana Kepresidenan Republik Indonesia (RI) yang sebelumnya dihuni secara resmi oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Pada awal masa pemerintahan Republik Indonesia tempat pada tanggal 27 Desember 1949, Istana Merdeka yang luasnya mencapai 6,8 hektar ini sempat menjadi saksi sejarah untuk penandatanganan naskah pengakuan RIS atau yang kepanjangannya adalah Republik Indonesia Serikat.
Sejarah Istana Merdeka dari tahun 1873 dan saat ini fungsi Istana Merdeka resmi untuk kediaman dan kantor Presiden Indonesia. Presiden RI pertama yang menduduki Istana Merdeka ialah Soekarno. Pada tahun berikutnya, tahun 1950 tanggal 17 Agustus peringatans hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pertama kali diadakan di Istana Merdeka.
Saat ini Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan acara-acara besar kenegaraan, antara lain seperti Peringatan Detik-detik Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara, penyerahan surat-surat kepercayaan duta besar negara sahabat dan acara kenegaraan penting lainnya.
Sejarah Istana
Daftar Isi
Pembangunan Istana Merdeka bermula dengan adanya isu bahwa Istana Rijswijk atau yang sekarang dikenal dengan Istana Negara di tahun 1796 terlalu padat untuk kegiatan administratif kenegaraan. Kemudian Pieter Mijer selaku Gubernur Jenderal Hindia pada masa itu, memerintahkan untuk membangun sebuah bangunan baru sebagai pengganti Istana Rijswijk di tahun 1869.
Tidak mudah untuk menjalankan pembangunan gedung Istana Merdeka saat itu. Pembangunan Istana Merdeka baru direalisasikan pada empat tahun setelahnya yang saat itu Gubernur Jenderal Hindia sudah berubah menjadi James Loudon pada tahun 1873. Sehingga pada tahun 1879 di masa Johan Wilhelm van Lansberge menggantikan James Loudon, Istana Koningsplein resmi dibuka. Istana Merdeka ternyata awalnya masyarakat menyebutnya dengan Istana Gambir, karena saat Istana Koningsplein dibangun itu banyak tumbuh pohon gambir di area lapangan istana.
Seperti yang sudah diketahui bahwa fungsi Istana Merdeka adalah sebagai kediaman sekaligus kantor Kepresidenan Republik Indonesia. Namun pada kenyataannya tidak semua Presiden Republik Indonesia menempati Istana Merdeka. Hingga pada saat ini, sebanyak 20 orang pernah mendiami Istana Merdeka, yaitu 15 gubernur jenderal Hindia Belanda, 3 Saiko Syikikan (Panglima Tertinggi Tentara XVI Jepang di Jawa). Presiden RI yang betul-betul tinggal di Istana Merdeka adalah Presiden pertama Soekarno, Presiden keempat Abdurrahman Wahid, dan Presiden ketujuh Joko Widodo.
Pada saat upacara penandatangan dan penyerahan naskah tentang pengakuan atas kedaulatan RI Serikat. Dengan sejarah yang dicatat itulah secara bersamaan bendera Merah Putih berkibar menggantikan bendera Belanda, lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh W.R Soepratman berkumandang dan seruan gembira “MERDEKA, MERDEKA, MERDEKA” tersuarakan dari seluruh pelosok Nusantara Indonesia, Tanah Air. Karena momentum tak terlupakan inilah yang membuat nama Istana Gambir berubah menjadi Istana Merdeka.
Apakah Istana Merdeka dibuka untuk umum?
Pada jaman pemerintahan Soeharto, Istana Merdeka atau Istana Jakarta ini dibuka untuk umum. Masyarakat bisa masuk dan melihat isi dari Istana Merdeka. Namun tidak berlangsung lama, sejak Istana Merdeka digunakan sebagai kediaman resmi pada saat pemerintahan Gus Dur, Istana Merdeka tidak lagi dibuka untuk umum. Istana Merdeka ditutup hingga sampai pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. SBY yang saat itu memerintah negara Republik Indonesia, mengadakan program Istura (Istana untuk Rakyat). Sehingga Istana Merdeka dibuka untuk umum kembali, namun hanya dibuka hanya saat di akhir pekan. Sangat disayangkan saat presiden ke-7 memimpin, Ir. H. Joko Widodo tidak melanjutkan program Istura tersebut.
Saat ini tidak bisa sembarangan orang yang bisa masuk kedalam Istana Merdeka. Hanya untuk mereka yang ingin melihat-lihat kultur sejarah saja. Istana Merdeka pun juga banyak dijadikan sebagai salah satu lokasi kunjungan atau studi banding dari Sekolah, Perguruan Tinggi, dan komunitas-komunitas besar lainnya. Terdapat prosedur-prosedur yang harus dilalui sebelum masuk kedalam Istana Merdeka.
Untuk masuk kedalam Istana Merdeka pun harus memenuhi peraturan yang berlaku seperti:
- Berpakaian sopan dan rapi
- Dilarang memakai sandal
- Tidak boleh membawa kamera atau pun tas
- Tidak boleh membawa makanan dan minuman
Lokasi Istana Merdeka
Anak Nusantara tidak perlu bingung jika ingin melihat bangunan Istana Merdeka itu, karena lokasi Istana Merdeka ini sangat strategis. Alamat Istana Merdeka berada di Jalan Medan Merdeka Utara no.3, Gambir, Jakarta Pusat. Letaknya menghadap ke Taman Monumen Nasional (Monas).
Jika Anak Nusantara ingin menuju ke lokasi Istana Merdeka menggunakan transportasi umum, sebaiknya menggunakan Bus Transjakarta. Pastikan menaiki bus TransJakarta dengan rute Harmoni. Namun, bus TransJakarta tidak boleh dan tidak bisa berhenti tepat di depan Istana Merdeka, maka Anak Nusantara harus turun di halte setelah melewati Istana Merdeka.
Tidak ada komentar