1. Candi
  2. Kerajaan

Candi Plaosan: Saksi Kisah Cinta Dua Agama Berbeda

Candi Plaosan adalah sebuah candi bercorak Hindu-Buddha yang berdiri sejak pertengahan abad ke-9. Candi ini merupakan bukti cinta dari seorang raja bernama Rakai Pikatan kepada isterinya.

Banyak hal menarik dari destinasi ini. Apabila anak nusantara ingin berlibur sekaligus belajar mengenai sejarah, destinasi ini menjadi pilihan yang tepat. Dalam artikel ini, munus telah merangkum informasi lengkap mengenai sejarah, kompleks, akses dan letak hingga harga tiket masuk Candi Plaosan.

Sejarah Candi Plaosan

Sejarah candi ini diawali dari kisah Raja Rakai Pikatan. Raja yang memimpin pada masa pendirian candi. Dikisahkan pada masa itu, Raja Rakai Pikatan memutuskan untuk menikahi Pramordhawardani. Namun, pernikahan  mereka mendapatkan banyak penolakan karena mereka berasal dari dua agama yang berbeda. Raja Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Pramordhawardani berasal dari Dinasti Syailendra dengan Agama Buddha.

Meskipun begitu, mereka tetap memutuskan untuk menikah didasari rasa cinta dengan mengenyampingkan kepercayaan yang mereka anut. Sebagai lambang cinta Raja Rakai Pikatan kepada Pramordhawardani, sang raja membangun Candi Plaosan dengan megah. Bukti cintanya kepada sang istri juga diwujudkan dengan membebaskan sang istri, Pramordhawardani memilih kepercayaan apapun yang ingin dianutnya. Candi ini telah menjadi bukti nyata  bahwa cinta dapat menyatukan dua keyakinan yang berbeda serta menjadi simbol toleransi umat beragama.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Wujud cinta  Raja Rakai Pikatan kepada sang istri juga bisa kita lihat pada relief-relief candi. Relief yang menggambarkan laki-laki merupakan bentuk kekaguman sang istri kepada raja dan relief berbentuk wanita merupakan wujud kekaguman Raja Rakai kepada sang istri, Pramordhawardani.

Kisah asmara Raja Rakai dan sang istri kini menjadi mitos tersendiri bagi pasangan yang mengunjungi Candi Plaosan. Mitosnya adalah, apabila ada pasangan yang berkunjung ke candi ini, maka hubunganya akan awet. Berbanding terbalik dengan mitos yang beredar di Candi Prambanan, yang mengatakan bahwa pasangan yang berkunjung ke sana hubungannya akan mudah retak.

Kompleks

Candi Plaosan, Saksi Kisah Cinta Dua Agama Berbeda
Candi Plaosan candi bercorak Hiindu-Budha, foto oleh alberna

Candi Plaosan terbagi menjadi dua kompleks yaitu kompleks Lor dan kompleks Kidul. Keduanya memiliki teras berbentuk persegi panjang dan dikelilingi dinding sebagai semedi yang memiliki bentuk  pos di sebelah barat dan stupa di sisi lainnya. Karena memiliki bentuk yang hampir sama, Candi Plaosan juga memiliki julukan candi kembar.

Candi Plaosan Lor 

Candi Plaosan Lor merupakan kompleks yang sangat luas. Pada bagian depan (barat), terdapat dua pasang arca  Drawapala yang saling berhadapan.  Di pusat kompleks candi ada dua bangunan bertingkat dua yang merupakan candi utama. Kedua bangunan ini menghadap ke barat dan masing-masing dikelilingi pagar batu.

Candi Plaosan Kidul

Kompleks Candi Plaosan Kidul terletak di sebelah selatan Candi Plaosan Lor. Kompleks ini memiliki paviluan tengah. Bangunannya dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi dua tingkat, masing-masing berjumlah 4. Jika pada kompleks Lor terdapat candi utama yang masih berdiri, pada kompleks Kidul candi utamanya sudah tinggal puing-puing saja.

Akses dan Letak

Letak candi ini berada di sebuah perbatasan antara Daerah Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya, di Dusun Plaosan, Prambanan, Desa Bugisan, Jawa Tengah. Namun karena lokasinya berada di dekat Candi Prambanan, Candi Plaosan sering dianggap oleh masyarakat termasuk dalam wilayah Yogyakarta.

Apabila anak nusantara ingin berkunjung ke Candi ini, terdapat dua cara yang dapat menjadi pilihan yaitu menggunakan kendaraan pribadi atau umum.  Tapi, munus menyarankan untuk menggunakan transportasi umum karena kawasan tersebut lumayan padat.

Bagi yang mengendarai transportasi umum, bisa menggunakan Trans Jogja menuju arah Candi Prambanan. Kemudian dari Candi Prambanan, bisa melanjutkan dengan naik ojek dengan harga kisaran 20 ribu rupiah. Apabila menggunakan kendaraan pribadi, bisa memilih Jalan Solo menuju arah Prambanan kemudian belok kiri mengikuti jalan hingga sampai ke kompleks candi.

Harga Tiket Masuk

Mengunjungi dan menikmati destinasi dengan nilai sejarah tinggi ini bisa menjadi referensi liburan yang asyik. Harga tiket masuk destinasi ini juga terjangkau. Anak nusantara hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp. 10.000/orang (dewasa), Rp. 2.000/orang (anak-anak), serta Rp. 50.000/orang (wisatawan mancanegara). Biaya parkir 3000 Rupiah untuk kendaraan motor dan biaya parkir 5000 Rupiah untuk kendaraan mobil.

Cukup murah bukan? Anak nusantara dapat melihat secara langsung saksi bisu dan kemegahan bukti cinta Raja Rakai Pikatan kepada sang istri, Pramordhawardani. Selain itu, disana juga disuguhkan pemandangan indah candi dengan background sawah pertanian warga sekitar.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Plaosan: Saksi Kisah Cinta Dua Agama Berbeda

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]