1. Candi

Candi Abang: Sejarah, Bentuk Bangunan, Mitos, & Fungsi

Candi Abang adalah sebuah candi bercorak Hindu yang terletak di Sleman Yogyakarta. Namun uniknya, candi ini tidak memiliki bangunan megah yang nampak, hanya berupa gundukan tanah yang cukup besar. Bahkan masyarakat sekitar sering menyebutnya sebagai Bukit Teletubies. Tetapi, siapa sangka di balik gundukan tanah tersebut menyimpan banyak sejarah yang menarik.

Lalu bagaimana sejarah, lokasi, keunikan, mitos, dan harga tiket masuknya? Yuk, simak artikel Museum Nusantara kali ini sampai habis!

Sejarah Singkat Candi Abang

Potret Candi Abang yang Tertimbun Tanah jika Dilihat dari Atas Bukit (Sumber: Google Maps)
Potret Candi Abang yang Tertimbun Tanah jika Dilihat dari Atas Bukit (Sumber: Google Maps)

Situs purbakala berupa candi ini kira-kira sudah berdiri sejak abad ke-9 hingga abad ke-10 di masa Kerajaan Mataram Kuno. Namun, bila dibandingkan dengan usia candi bercorak Hindu lainnya relatif lebih muda.

Selain itu, bahan pembuat candi pun berbeda dengan beberapa candi di Jawa Tengah. Jika candi lainnya menggunakan batu andesit hitam, bangunan bersejarah ini menggunakan batu bata merah yang biasanya ditemukan di Jawa Timur, tepatnya pada masa kerajaan Majapahit. Penggunaan bata merah dalam bangunan menjadi dasar penamaan candi.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Berdasarkan catatan sejarah tahun 1915, di sekitar candi terdapat sebuah arca dan lingga yang memiliki lambang Dewa Siwa. Lingga tersebut punya bentuk segi 8 dengan panjang sisi 15 cm. Hal ini menjadi pembeda dari kebanyakan lingga yang umumnya berbentuk segi empat.

Fakta lain juga terungkap setelah penemuan prasasti yang bertuliskan tahun pembuatan candi, yaitu pada tahun 794 Saka atau sama dengan tahun 872 Masehi. Lalu dari penelitian tenaga ahli menyebutkan kompleksnya terdiri dari satu bangunan utama dengan luas 65 x 64 meter lengkap dengan halaman.

Lokasi Candi Abang Sleman

Lokasi Candi Abang (Sumber: Google Maps)
Lokasi Candi Abang (Sumber: Google Maps)

Lokasinya berada di Dusun Sentonorejo, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta. Untuk menuju candi ini bisa melalui Jalan Jogja-Solo, tepatnya di Prambanan. Begitu Sampai di Terminal Prambanan, carilah Jalan Raya Jogja-Piyungan Km 8. Ikuti jalan dan nanti terlihat papan penunjuk ke arah kanan (barat) bertuliskan Candi Abang dan Gua Sentana.

Rute menuju Candi Abang juga bisa dari arah Kota Yogyakarta yang jaraknya kurang lebih 13 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 34 menit. Destinasi wisata ini berada di kawasan perbukitan Blambangan dan tidak terlalu jauh dari tempat wisata hits baru Jogja, Obelix Hills.

Sebenarnya ada banyak jalan untuk menuju lokasi, salah satu yang termudah adalah menggunakan petunjuk Google Maps. Rute terbaik ke candi ini bisa diakses dari manapun tergantung titik keberangkatan.

Keunikan Bentuk Bangunan Candi Abang

Potret Goa Sentono yang Lokasinya Tidak Jauh dari Bukit Candi Abang (Sumber: @sabrinkha on Instagram)
Potret Goa Sentono yang Lokasinya Tidak Jauh dari Bukit Candi Abang (Sumber: @sabrinkha on Instagram)

Walaupun keutuhan candi sudah tidak lagi sempurna, namun bukan berarti kecantikan dan keunikan sudah purna. Candi Abang masih kokoh berdiri di puncak bukit dengan bahan bangunan batu bata yang tertutup oleh gundukan tanah. Ukuran alas Candi Abang adalah 36 x 34 meter tetapi tingginya belum bisa diperkirakan. 

Candi ini berbentuk piramida dan punya sumur di tengahnya. Di candi ini, terdapat tangga masuk yang berbahan dasar batu putih atau gamping. Selain itu, ada sebagian batu andesit yang hingga saat ini belum diketahui fungsinya.

Tidak hanya menyimpan sejarah tentang candi, kawasan sekitar perbukitan candi juga memiliki situs sejarah lain. Salah satunya adalah Goa Jepang dan Goa Sentono yang memiliki hubungan dengan penemuan Candi Abang. Hal ini dibuktikan dengan penemuan sejarah berupa relief, lingga yoni, dan tempat pemujaan masyarakat lampau.

Mitos Masyarakat Tentang Candi Abang

Mitos Masyarakat Tentang Candi Abang (Sumber: @sangpramuwisata on Instagram)
Mitos Masyarakat Tentang Candi Abang (Sumber: @sangpramuwisata on Instagram)

Ada banyak mitos masyarakat yang beredar, salah satu yang populer adalah tentang tertimbunnya harta di dalam bukit. Mitos ini pula yang menjadi penyebab kerusakan candi pada tahun 2002 dikarenakan oknum tidak bertanggung jawab akibat percaya desas desus tersebut.

Mitos lain yang tak kalah terkenal adalah tentang penjaga kawasan bukit oleh sosok Kyai Jagal yang bertubuh besar serta berambut panjang. Masyarakat sekitar percaya bahwa makhluk ini sebagai pelindung kawasan candi agar tidak terjadi kerusakan. 

Misteri tak terpecahkan lainnya adalah keberadaan awan merah di atas bukit yang hanya bisa dilihat orang tertentu. Namun dari semua mitos yang ada, nilai historis tempat ini tidak boleh terlupakan ya, anak Nusantara!

Jam Operasional & Harga Tiket Masuk Candi Abang

Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Candi Abang (Sumber: @_vinadewi on Instagram)
Jam Operasional dan Harga Tiket Masuk Candi Abang (Sumber: @_vinadewi on Instagram)

Kawasan wisata ini tidak membanderol biaya masuk, namun pengunjung hanya perlu menyiapkan uang untuk membayar parkir kepada pihak pengelola. Harganya pun murah, sekitar Rp2000-Rp5000 saja per kendaraan. 

Untuk jam operasionalnya, kalian bisa mengunjungi tempat ini setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Adapun waktu terbaik untuk berkunjung biasanya saat pagi hari dan sore hari menjelang matahari terbenam. 

Jika ingin mendapatkan pemandangan bukit hijau yang asri, datanglah saat musim hujan. Pada musim ini rumput tumbuh dengan subur dan terlihat sangat cantik. Tetapi pastinya harus siap persediaan karena hujan yang mungkin turun saat berwisata kesini.

Baca Juga: Candi Arjuna : Sejarah, Lokasi, Tiket Masuk & Fungsinya

Demikian informasi mengenai Candi Abang Jogja yang banyak daya tarik dan penuh akan mitos. Jangan lupa untuk mengunjungi di salah satu situs bersejarah ini, ya! Nantinya anak Nusantara akan mendapatkan pengalaman wisata sejarah yang tidak pernah terlupakan. Semoga artikel ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Candi Abang: Sejarah, Bentuk Bangunan, Mitos, & Fungsi

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]

    Trending

    Selama masa penjajahan Belanda di Indonesia, sangat banyak terjadinya pemberontakan. Salah satunya, pemberontakan petani Banten 1888. Pemberontakan ini merupakan bentuk perlawanan para petani di Cilegon, Banten terhadap peraturan yang dibuat oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Lantas, bagaimanakah cerita dari pemberontakan ini yang menjadi bagian sejarah? Kalian bisa baca ceritanya, pada artikel ini! Awal Mula Pemberontakan Petani […]
    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]