1. Peninggalan Sejarah

Pesona Lasem Rembang sebagai Destinasi Budaya nan Historis

Lasem Rembang

Bingung mencari rencana kegiatan untuk liburan ? Jelajah kota bisa menjadi salah satu kegiatan anti mainstream yang bisa anda lakukan untuk mengisi waktu libur. Kegiatan ini memberikan pengalaman tersendiri bagi anda yang bosan menghabiskan waktu liburan pergi ke wahana permaian atau wisata alam. Selain berlibur dengan melakukan kegiatan ini anda juga dapat mengetahui sejarah atau asal–usul dari adanya suatu wilayah di Lasem Rembang ini.

Salah satu wilayah yang bisa dijadikan destinasi jelajah kota adalah Lasem Rembang, Jawa Tengah. daerah ini memiliki bangunan yang memiliki nuansa Tiongkok dan menjadi salah satu saksi peradaban orang Tiongkok yang mendarat di pulau Jawa. Penasaran? Berikut ini merupakan penjelasan mengenai Lasem Rembang dan beberapa tempat wisata menarik yang bisa anda kunjungi disana.

Sejarah Lasem Rembang

Lasem merupakan kecamatan yang terletak di persisir utara pulau Jawa. Letaknya yang sangat jauh dari pusat kota Rembang membuat wilayah ini sedikit dilupakan. Padahal banyak sekali cerita yang menarik untuk diketahui di wilayah ini. Dulunya Lasem Rembang menjadi salah satu wilayah tempat orang–orang Tiongkok  pertama kali mendarat. Wilayah ini pernah mengalami masa kejayaan pada  abad ke 19 di era perdagangan candu atau opium di Pulau Jawa.

Imigran Tiongkok tersebar di berbagai penjuru kota Lasem dan mendirikan berbagai bangunan, mulai dari perkampungan Tionghoa, patung sampai klenteng dan mengembangkan peradabannya dengan berdagang dan menyebarkan kebudayaannya di tanah Jawa. Tak Heran jika Lasem Rembang dikenal dengan nama Petit Chinois  atau “Lasem Tiongkok kecil”. Istilah Lasem Tiongkok Kecil digunakan oleh wisatawan karena mereka terpana menyaksikan bangunan kuno yang ada mirip seperti didaerah Fujian selatan. Datangnya armada besar Laksamana Cheng Ho ke pulau Jawa sebagai duta politik Kaisar China masa Dinasti Ming yang ingin membina hubungan bilateral dengan Majapahit terutama dalam bidang kebudayaan dan perdagangan negeri tersebut, mereka memperoleh legitimasi untuk melakukan aktivitas perniagaannya dan kemudian banyak yang tinggal dan menetap di daerah pesisir utara Pulau Jawa.

Artikel Terkait

    Feed has no items.

Di wilayah Lasem, armada tersebut mendarat di pelabuhan tua yang kini sudah tiada, yaitu pantai Caruban dan membangun pemukiman di wilayan tersebut. Dengan adanya bangunan tersebut seakan membuktikan bahwa Lasem menjadi salah satu tujuan para imigran dari negeri Tirai Bambu ini. Para peneliti seperti Ong Eng Die, Borel, Salmon, Reid dan lainnya menyebutkan bahwa orang China yang berada di wilayah Indonesia berasalah dari pesisir pantai selatan China, yaitu Fujian dan Guangdong.

Selain istilah Lasem Tiongkok Kecil Lasem memiliki julukan lain yaitu “Lasem Kota Pusaka”. Julukan tersebut terinspirasi dari banyaknya warisan sejarah dan keragaman budaya masa lalu yang ada di Lasem Rembang. Kawasan ini memiliki keanekaragaman agama dan budaya seperti, hindu, budha, islam dan Jawa. Contoh adanya situs – situs purbakala di Lasem seperti Leran, Bonang dan lainnya.

Kampung pecinan Lasem Rembang, foto oleh bangbernard

Adanya istilah Lasem Tiongkok Kecil ini masih menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Lasem, terdapat pro dan kotra terkait istilah tersebut. Kendati demikian masyarakat tetap Saling menghormati dan menghargai julukan Lasem Tiongkok Kecil. Dan akhirnya mereka sepakat bahwa Lasem adalah kota Pusaka.

Lasem Heritage (Kampung Heritage)

Lasem Heritage di Lasem Rembang
kampung pecinan Lasem Rembang, foto oleh harianinhuaonline

Lasem Heritage merupakan perkampuangan atau kompleks pecinan kunon dibangun oleh orang Tiongkok yang menetap di Lasem Rembang. Setidaknya terdapat 241 bangunan rumah kuno di kawasan pecinan ini. Bangunan rumah yang berada di lingkungan Lasem Heritage memiliki arsitektur yang kental akan nuansa Tiongkok. Ciri khas utama dari rumah ini adalah bangunannya yang dikelilingi oleh tembok tinggi yang berwarna merah menyala.

Jika anda berkunjung ke Lasem Heritage, anda akan merasakan nuansa Tionghoa terasa begitu kental, hal ini nampak dari adanya penggunaan warna merah dan kuning yang dominan di seluruh ruangan. Lasem Heritage juga menjadi salah satu bangunan yang membuktikan bahwa terdapat penduduk China yang berimigran dan mendiami wilayah pesisir utara pulau Jawa ini.

Wilayah Lasem Heritage ini sempat tidak terawat dan sudah beberapa kali mengawali pergantian pemilik. Awalnya kampung ini digunakan sebagai tempat perdagangan candu (opium), kemudian berpindah tangan ke keluarga pengusaha roti menjadikan tempat ini sebagai sarang burung walet. Untuk saat ini kepemilikannya dipegang oleh seorang pengusaha dari Lasem, beliau mengembalikan struktur bangunan kembali seperti aslinya yakni berarsitektur China Hindia.

Di Lasem Heritage ini wisatawan dapat mengenal sejarah beradaban asal – usul orang Tionghoa mendiami wilayah Lasem, dan wisatawan juga dapat berfoto di spot – spot menarik dengan latar belakang bangunan kuno berarsitektur Tiongkok yang pastinya instagram-able.

Cara Menuju Lasem Rembang

Untuk anda yang berasal dari ibukota Jakarta, anda bisa berkunjung ke Lasem Rembang, dengan menggunakan alat transportasi kereta api. Biasanya Titik keberangkatannya bisa dari Stasiun Pasar Senen maupun Stasiun Gambir.

Anda juga bisa memulai perjalanan ke Lasem dari Semarang sekitar 4 jam dengan menggunakan bus. Jika dari Terminal Terboyo, Semarang, anda pilih bus jurusan Surabaya. Dan jika anda memulai perjalanan dari Terminal Bungurasih / Purbaya, Surabaya. Anda pilih bus jurusan Semarang, biasanya titik penurunan jika ingin pergi ke Lasem adalah di Masjid Jami’ Lasem. Waktu tempuh nya kurang lebih 3 jam perjalanan.

Anda bisa memilih menggunakan fasiltas bus yang ingin anda gunakan mulai dari kelas ekonomi, patas AC, eksekutif. Untuk Tarif bus, tentunya menyesuaikan dengan fasilitas bus yang anda pilih untuk menuju daerah Lasem Rembang, biasanya mulai dari 30 ribuan.

Akamodosi dan Kuliner di Lasem Rembang

Sebagai destinasi wisata, di wilayah Lasem sudah  banyak dibangun tempat–tempat penginapan dengan arsitektur gaya China India yang bisa anda jadikan tempat istirahat selama berkunjung ke Lasem. Salah satu bangunan penginapan yang dibangun unik adalah Homestay Tingkok Kecil Heritage dan Guest House Nyah. Keduanya bisa anda jadikan sebagai tempat singgah dengan nuansa ala Tiongkok selama anda berwisata di Lasem Rembang.

Untuk anda yang suka berwisata kuliner, di Lasem terdapat beberapa makanan dan minuman yang wajid anda coba, dua diantaranya yaitu Lontong Tuyuhan dan Sirup Kawista. Lontong Tuyuhan adalah makanan perpaduan antara kuah dengan rasa gurih pedas dengan potongan ayam kampung yang telah direbus sampai lunak. Sedangkan sirup kawista adalah minuman bercita rasa cola yang berasal dari buah kawista.

Puas berwisata, jangan lupa untuk membeli oleh – oleh khas Lasem. Pusat penjualan oleh – oleh khas Lasem berada di sekitar alun – alun Lasem. Dan oleh – oleh yang biasanya dibeli oleh wisatawan adalah kacang atom, kacang entis, emping jagung dan yopia.

Obyek Wisata Menarik di Lasem

Berikut ini adalah beberapa obyek wisata menarik yang bisa anda kunjungi kala melakukan jelajah kota di Lasem.

1. Klenteng Cu An Kion

Ketika memasuki halaman klenteng, anda akan disambut oleh gerbang yang memiliki ornamen naga. Bangunan Klenteng ini sudah berusia ratusan tahun dan masih tetap kokoh berdiri sampai sekarang. Terdapat beberapa patung dewa yang disimpang di altar klenteng, didepannya terdapat sesaji persembahan berupa aneka buah – buahan dan sebagainya. Saat memasuki wilayah ini aroma khas hio / duma menyeruak ke berbagai sisi ruangan.

Menurut pengurus Klenteng Cu An Kion, klenteng ini dibangun oleh orang Tionghoa yang pertama kali mendarat di wilayah ini. Klenteng ini digunakan oleh orang tersebut sebagai tempat pemujaan Thian Siang Seng Bo atau Dewi Samudera karena telah diberi keselamatan selama berada di lautan.

2. Omah Lawang Ombo

Omah Lawang Ombo merupakan bekas gudang candu pada masa abad 18. Candu atau opium pada zaman dahulu merupakan komoditi yang sangat berharga namun terlarang. Oleh karena itu, perdagangan akan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Tak heran jika bangunan in memiliki lubang yang digunakan untuk menyelundupkan opium dan sebagai tempat penyimpanan juga.

Rumah kuno bergaya tiongkok ini merupakan simbol akulturasi budaya Eropa dan Tiongkok. Bangunan rumah yang berumur tua, omah Lawang Ombo memiliki cerita mistis tersendiri sehingga jika masuk ke rumah ini anda yang merasa sensitif dengan hal-hal halus, akan membuat bulu kuduk langsung berdiri. Salah satu hal mistis yang pernah terjadi yaitu adanya suara ringkikan kudan dan kuda berlarian

3. Klenteng Gie Yong Bio

Klenteng Gie Yong Bio memiliki altar khusus yang digunakan untuk menghormati dan mengenang jasa Raden Panji Margono. Beliau merupakan seorang tokoh masyarakat muslim Lasem dari suku Jawa ketika pada masa perjuangan melawan penjajah.

Selain mengunjungi Klenteng Cu An King, Pengunjung juga bersembahyang di altar ini. Luas  altar ini sama dengan altar Kong Co yang lainnya. Dari sini kita dapat merasakan nilai toleransi dan saling menghargai antar umat beragama.

4. Kampung Batik Karangturi

Jika ingin berbelanja batik anda bisa berkunjung ke Kampung Batik Karangturi Lasem. Salah satu juragan batik favorit adalah rumah batik Bu Sutera di desa Karangturi. Rumahnya berbentuk rumah kuno khas Lasem, dan belum ada papan nama sebagai petunjuk. Maka, jika ingin mencari rumah ini Anda harus bertanya kepada penduduk sekitar.

Keunikan batik Bu Sutera terletak pada teknik dan motif pembuatan batik yang masih menjaga tradisi turun temurun. Terdapat motif kricak, laseman, gunung ringgit, tiga negeri, dan motif klasik lainnya. Harga batik relatif terjangkau.

5. Masjid Jami’ Lasem

Masjid Jami’ Lasem memiliki interior unik dngan kaligrafi dan ukiran kayu khas pantai utara timur Jawa (pantura). Pengunjung datang kesini tidak hanya untuk menunaikan ibadah sholat, namun juga berziarah di makam wali Allah yang berada di sekitar masjid. Makam tersebut diantaranya, Mbah Sambu, seorang penyebar agama Islam zaman kerajaan Majapahit. Makam Adipati Tejakusuma 1, dan makam mbah K.H Ma’shum, salah seorang ulama besar Lasem. Masjid ini mudah dikunjungi karena lokasinya yang berada di jalan raya.

6. Pantai Caruban

Pesona Pantai Caruban di Lasem Rembang
Jelajah Kota, Pesona kampung pecinan Lasem Rembang: Pantai Caruban, foto oleh c,mi

Untuk anda yang menyukai berwisata ke pantai, bisa mencoba mengunjungi Pantai Caruban Lasem. Pantai Caruban berlokasi tidak jauh dari terminal Lasem. Untuk kesana, pengunjung dapat menaiki delman atau menggunakan jasa ojek karena menyusuri jalan sempit diantara tambak garam dan bandeng. Konon di pantai ini merupakan salah satu lokasi pangkalan armada maritim Majapahit, sampai saat ini masih banyak ditemukan pecahan-pecahan gerabah di sekitar pantai.

Artikel menarik lainnya tentang Jawa Tengah :

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Pesona Lasem Rembang sebagai Destinasi Budaya nan Historis

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Sejarah wayang  orang sriwedari sudah terbilang sangat panjang. Wayang orang sriwedari sudah melakukan pentas secara tetap pada tahun 1911. Selain menampilkan cerita pewayangan, wayang orang sriwedari juga memiliki segmen khusus yang biasanya membahas isu-isu sosial yang sedang umum dibicarakan. Buat kamu yang masih belum tahu tentang sejarah wayang orang sriwedari, yuk simak artikel ini sampai […]
    Gamelan Banyuwangi merupakan salah satu alat musik tradisional yang mengiringi tari gandrung dan mendapatkan pengaruh dari Jawa, Bali, dan Eropa. Hal ini membuat sejarah gamelan Banyuwangi menarik untuk dikupas tuntas. Oleh karena itu, simak pembahasan selengkapnya melalui artikel berikut ini.  Sejarah Gamelan Banyuwangi Gamelan Banyuwangi adalah bentuk seni gamelan yang berasal dari daerah Blambangan atau […]

    Trending

    Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida. Legenda dan Mitos Nusa Penida […]
    Wayang Golek adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggunakan boneka kayu untuk memerankan cerita-cerita yang berasal dari berbagai sumber, termasuk epik Hindu, seperti Ramayana dan Mahabharata, serta cerita-cerita lokal dan agama.  Wayang Golek tidak hanya menunjukkan seni pertunjukan tradisional Indonesia, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan identitas budaya bangsa. Untuk memberi pemahaman mendalam terkait […]
    Di antara ragam wayang di budaya Nusantara, sejarah wayang purwa menonjol sebagai yang tertua dan paling populer. Dikenal sebagai wayang tertua di Indonesia, wayang kulit ini telah memikat hati masyarakat selama berabad-abad.  Popularitasnya tak lepas dari dukungan etnis Jawa yang mendominasi Indonesia. Tak heran, jika sekilas mendengar kata wayang, ingatan kita langsung tertuju pada wayang […]