Hallo anak nusantara. Tahukah kamu, selain ada kerajaan Hindu – Buddha, ternyata di Indonesia juga ada kerajaan Islam loh. Sejarah munculnya kerajaan islam di Indonesia ini disebabkan oleh adanya pedagang yang beragama islam dari negara Arab, India, dan Persia yang datang berdagang ke Indonesia, menetap dan menyebarkan ajaran islam.
Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia. Letaknya sangat strategis yaitu di pesisir pantai Aceh membuat kerajaan ini menjadi salah satu pusat perdagangan internasional dan pusat penyebaran agama islam. Berikut ini adalah history mengenai kerajaan islam pertama di Indonesia ini.
Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Daftar Isi
Sejarah Kerajaan Samudra Pasai berawal dari disatukannya dua wilayah bernama Samudera dan Pasai oleh Meurah Silu. Kerajaan ini merupakan kerajaan islam pertama yang ada di Indonesia.
Nama Samudra Pasai itu sendiri diambil dari letak wilayah kekuasaan kerajaan tersebut, yaitu pada wilayah muara sungai Pasai yang berlokasi di dua kota yang berbeda yakni Pasai (kota pesisir) dan Samudera yang letaknya tidak begitu jauh dari laut.
Bukti-bukti keberadaan kerajaan ini dapat dilihat dari ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera Pasai di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe.
Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah ia masuk Islam, dan merupakan sultan Islam pertama di Indonesia.
Bukti lain juga dapat dilihat dari catatan seorang pengembara Muslim bernama, Ibnu Bathutah yang pernah mengunjungi kerajaan ini pada tahun 1346 M. Dalam catatan tersebut dapat dilihat bahwa kerajaan islam ini memiliki relasi yang baik dengan bangsa luar seperti Cina dan India.
Sultan Kerajaan Samudera Pasai sering mengirim utusan Kerajaan Samudera Pasai ke bangsa tersebut untuk menyerahkan upeti dan bekerja sama dalam bidang perdagangan.
Pada masa jayanya, Samudra Pasai berkembang pesat dan menjadi pusat perdagangan. Letaknya yang sangat strategis membuat banyak saudagar dari negara Arab, China, Gujarat, dan Persia datang ke wilayah Kerajaan Samudera Pasai untuk melakukan perdagangan, khususnya rempah – rempah.
Sebagai pusat perdagangan, Samudra Pasai mengeluarkan uang dirham yang digunakan sebagai alat pertukaran dan perdagangan di wilayah kekuasaannya. Kesultanan Samudra Pasai juga memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Letak Kerajaan Samudra Pasai dan wilayah kekuasaannya
Berada di wilayah pesisir pantai, tepatnya di wilayah pesisir pantai utara Sumatra, Lhokseumawe, Aceh Utara membuat Letak Kerajaan Samudra Pasai bisa dibilang sangat strategis.
Kerajaan ini bisa menjangkau pemerintahan dan memperluas wilayah kekuasaan maritimnya. Tak heran jika wilayah kekuasaan kerajaan ini berada di sekitar pulau Sumatera termasuk Aceh, Selat Malaka dan bahkan kerajaan ini juga memiliki relasi baik dengan negara – negara tetangga seperti Cina, India, Arab, Persia dll.
Pendiri Kerajaan Samudra Pasai
Menjadi kerajaan islam pertama membuat informasi terkait kerajaan ini sulit didapatkan. Namun berdasarkan literatur sejarah menjelaskan bahwa pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Nazimudin Al Kamil pada abad 13.
Nazimudin Al Kamil merupakan seorang laksamana laut yang berasal dari Mesir. Beliau mendirikan kerajaan tersebut untuk mengusai perdagangan rempah – rempah,terutama lada yang saat itu sangat dicari.
Kemudian Nazimudin Al Kamil mengangkat Meurah Silu sebagai raja Pasai Pertama. Setelah menganut agama islam Meurah Silu resmi menjadi raja Samudra Pasai pertama dengan gelar Sultan Malik As Saleh.
Sultan malik al saleh memerintah kerajaan ini kurang lebih selama 29 tahun yaitu dari tahun 1267 – 1297 M sampai akhir hayatnya. Sumber lain menjelaskan bahwa pendiri kerajaan Samudra Pasai adalah Meurah Silu yang menggabungkan dua wilayah kerajaan dan diangkat menjadi rata pertama bergelar Sultan Malik As Saleh.
Setelah Sultan Malik Al Saleh meninggal, kekuasaan diambil alih oleh anaknya yaitu Sultan Muhammad Malik Az – Zahir.
Silsilah Kesultanan Samudra Pasai
Berikut ini adalah silsilah Kesultanan Samudra Pasai yang pernah memimpin dan memegang tahta kekuasaan Kerajaan Samudera Pasai dan periode kekuasaannya
Masa Kejayaan
Kerajaan Samudera Pasai juga pernah mengalami masa kejayaan loh. Terdapat beberapa sultan yang memiliki peran penting sampai kerajaan ini bisa berada di masa kejayaan dan bangkit kembali setelah diserang oleh kerajaan lain.
Berikut ini adalah nama–nama sultan yang memiliki peran cukup besar dalam masa kejayaan Kerajaan islam pertama di Indonesia:
- Kepemimpinan Sultan Malik Al – Saleh
Pada tahun 1267, menjadi pendiri sekaligus raja pertama membuat Sultan Malik Al – Saleh memiliki pengaruh kepemimpinan yang kuat. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Samudera Pasai berhasil menguasai Selat Malaka yang menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar dunia. Kerajaan ini juga berhasil menjadi mengekspor rempah – rempah dan bahan lainnya, seperti Lada, Sutra dan Kapur Barus.
- Kepemimpinan Sultan Muhammad Az – Zahir
Pada tahun 1297, setelah Sultan Malik Al – Saleh meninggal, kepemimpinannya diambil alih oleh Sultan Muhammad Az – Zahir. Beliau merupakan anak dari Sultan Malik Al – Saleh. Pada masa pemerintahannya, kerajaan Samudra Pasai resmi menggunakan mata uang dirham sebagai alat tukar dalam perdagangan.
Mata uang ini berupa kepingan logam emas yang memiliki diameter sekitar 10 mm. Sisi atas bertuliskan Muhammad Malik Al-Zahir dan sisi bawah bertuliskan Al-Sultan al-adil yang artinya sultan harus memberi keadilan terhadap masyarakat.
- Kepemimpinan Sultan Mahmud Malik Az – Zahir
Pada masa pemerintahan sultan malik al zahir tepatnya pada sekitar tahun 1326 M. Kerajaan samudra pasai sudah terkenal sebagai kerajaan yang menjadi pusat perdagangan yang maju.
Terutama dalam penjualan rempah-rempah seperti Lada. Di wilayah kerajaan juga banyak dijumpai pedagang dari India dan Cina yang menjual barang – barang ang berasal dari cina sehingga penduduk sekitar yang ingin membeli tidak perlu berlayar ke cina.
- Kepemimpinan Sultan Zain Al Abidin Malik Az – Zahir dan Sultanah Nahrasiyah
Setelah sempat diserang oleh kerajaan majapahit, kerajaan ini kembali bangkit dibawah pemerintahan sultan Zain Al Abidin Malik Az Zahir, namun sayang sang sultan tewas pada pertempuran melawan Raja Nakur. Kekuasaannya diambil alih oleh istrinya.
Dibawah pimpinan Sultanah Nahrasiyah, Kerajaan Samudera Pasai mengalami masa kejayaan. Pada masa pemerintahannya Laksamana Cheng Ho pernah beberapa kali mengunjungi wilayah ini, antaranya tahun 1405, 1408, dan 1412.
Stuktur Pemerintahan
Struktur pemerintahan pada kerajaan ini, pimpinan tertinggi berada di tangan sultan yang kekuasaannya secara turun temurun. Pada saat memerintah seorang sultan dibantu oleh menteri besar (Perdana Menteri). Seorang bendahara yang mengatur keuangan kerajaan.
Komandan Militer atau panglima angkatan laut yang bergelar Laksamana. Sekretaris kerajaan yang mengatur kearsipan kerajaan. Kepala Mahkamah Agama yang dinamakan Qadi, dan beberapa orang Syahbandar yang menjabat sebagai kepala dan mengawasi pedagang-pedagang asing di kota-kota pelabuhan yang berada di bawah pengaruh kerajaan.
Biasanya para Syahbandar ini juga menjabat sebagai penghubung antara sultan dan pedagang-pedagang asing.
Faktor yang membuat Kerajaan Samudra Pasai berkembang pesat
Sebagai kerajaan islam pertama di Indonesia, perkembangan kerajaan Samudra Pasai bisa dibilang sangat pesat. Berikut ini adalah beberapa faktor pendukung berkembangnya kerajaan islam ini :
- Letaknya yang sangat strategis, berada di dekat selat Malaka yang menjadi perlintasan perdagangan internasional, sehingga kemaritiman menjadi berkembang.
- Membina hubungan erat dengan negara India dan Cina. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya utusan dari negara India bernama Ibnu Battuta yang diterima dengan baik dan kerajaan ini juga menerima perlindungan yang diberikan oleh Laksamana Cheng Ho dari Tiongkok.
- Hasil buminya yang melimpah seperti rempah – rempah menjadi komoditas ekspor yang sangat menjanjikan.
- Sultan yang memimpin kerajaan samudra pasai memiliki sikap yang baik, ramah dan terbuka kepada semua orang yang masuk ke wilayahnya.
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai
Penyebab runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai berada pada masa kepemimpinan sultan Zain Al – Abidin. Pada tahun 1521 M bangsa Portugis menyerang kerajaan ini.
Alasan mengapa bangsa Portugis menyerang kerajaan ini adalah karena mereka merasa iri melihat perkembangan dari Kerajaan islam pertama ini yang menjadi pusat perdagangan internasional dan penyebaran agama islam pada saat itu.
Portugis menyerang dengan mengerahkan kekuatan militer yang sangat kuat, karena kekuatan armada perang yang masih belum memadai dibandingkan dengan bangsa Portugis, akhirnya kerajaan ini runtuh.
Tahun 1524 menjadi tahun terakhir bagi Kerajaan Samudera Pasai, kesempatan ini di manfaatkan oleh Sultan Ali Mughayat Syah, untuk mengambil alih kekuasaan wilayah. sehingga wilayah kerajaan ini dipindahkan ke wilayah kerajaan Aceh Darussalam.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan dipindahkannya Loceng Cakra Donya milik Kerajaan Samudera Pasai ke Kerajaan Aceh Darussalam.
Peninggalan Kerajaan
Berikut ini adalah peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang menjadi salah satu bukti bahwa kerajaan ini pernah ada dan berjaya pada masanya yaitu:
Begitulah uraian lengkap mengenai sejarah Kerajaan Samudra Pasai beserta peninggalan, silsilah raja-raja, hingga penyebab runtuhnya Kerajaan Samudra Pasai.
Baca juga: Sejarah Lengkap Kerajaan Mataram Islam, & Nama-nama Raja
Tidak ada komentar