Berbicara tentang tempat bersejarah terutama bangunan keagamaan, maka salah satu contohnya adalah Masjid Istiqlal. Didapuk sebagai masjid nasional Indonesia, Masjid Istiqlal berdiri kokoh setinggi 5 lantai diatas tanah seluas 9,5 hektar.
Dinobatkan sebagai masjid terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal merupakan ikon kebanggaan masyarakat Indonesia. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal sekaligus adalah magnet yang menjadi daya tarik pariwisata, khususnya Jakarta.
Perjalanan Panjang Menuju Peresmian
Daftar Isi
Diprakarsai oleh Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, pembangunan Masjid Istiqlal dimulai pada 24 Agustus 1961, kala itu bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam sayembara desain masjid, terpilihlah satu karya milik Friedrich Silaban sebagai pemenang dengan konsep desainnya yang bertemakan Ketuhanan. Konon, Friedrich sampai rela berkeliling Indonesia, mempelajari desain masjid lokal agar rancangannya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Sebagai apresiasi atas hal itu, Pemerintah kemudian memberikan reward berupa medali emas seberat 75 gram dan uang tunai Rp25.000.
Dalam praktiknya, proses pembangunan bangunan ikonik ini tidak selalu berjalan mulus. Butuh waktu 17 tahun lamanya untuk menyelesaikan pembangunan Masjid Istiqlal. Gejolak politik dan krisis moneter yang sempat melanda Indonesia pada 1998 mengakibatkan proses pembangunan masjid sempat tersendat. Namun setelah melalui berbagai aral melintang, akhirnya pada 22 Februari 1978, Presiden Soeharto meresmikan Masjid Istiqlal.
Nama Istiqlal
Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang artinya merdeka. Pemilihan nama ini erat kaitannya dengan latar belakang pencetusan ide pembangunan masjid agung ini di mana sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia, juga untuk menghormati para pejuang Islam yang gugur dalam medan perang. Tradisi kerajaan-kerajaan masa lampau yang banyak membangun bangunan monumental sebagai simbol kejayaan seperti Candi Prambanan dan Candi Borobudur, menjadi salah satu alasan terbitnya gagasan membangun masjid agung yang layak menyandang predikat sebagai masjid bagi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Arsitektur Masjid Istiqlal
Mengusung gaya arsitektur Islam modern internasional, ornamen-ornamen masjid memiliki kesan sederhana tapi tetap elegan. Oleh karena itu dipilihlah bahan konstruksi bangunan yang kokoh seperti marmer dan stainless steel.
1. Pintu masuk dan gedung utama
Begitu memasuki area masjid, pengunjung disambut dengan 7 pintu masuk yang kesemuanya diberi nama berdasarkan Asmaul Husna, yaitu Al-Fattah, Al-Quddus, As-Salam, Al-Malik, Al-Ghaffar, Ar-Rozzaq dan Ar-Rahman.
Meski berlantai lima, tapi gedung utama yang dijadikan tempat shalat adalah lantai satu dan dua. Gedung utama lantai satu sanggup menampung 61.000 jamaah. Di bagian depan, terdapat Mihrab (tempat imam memimpin shalat) dan di sebelahnya ada mimbar. Selain sebagai ruang shalat utama, di lantai pertama juga terdapat ruang pertemuan, instalasi AC sentral dan listrik, kamar mandi dan tempat wudhu.
2. Gedung pendahuluan melambangkan rukun Islam
Sebelum menuju gedung utama, pengunjung akan melewati gedung pendahuluan. Gedung ini juga dimanfaatkan sebagai tambahan tempat shalat apabila gedung utama telah penuh. Gedung pendahuluan mempunyai lima lantai, letaknya di belakang gedung utama. Kelima lantai melambangkan jumlah rukun Islam.
3. Kubah melambangkan rasa syukur atas kemerdekaan bangsa
Kubah Masjid Istiqlal berdiameter 45 meter, mengandung makna kemerdekaan bangsa Indonesia yang terjadi pada tahun 1945. Kubah juga ditopang 12 pilar yang menyimbolkan kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal.
4.Menara
Uniknya, Masjid Istiqlal hanya memiliki satu menara di bagian luar masjid, mengandung simbol keesaan Allah SWT. Tinggi menara yang mencapai 6.666 sentimeter melambangkan jumlah ayat dalam Al-Quran.
Masjid Istiqlal Sebagai Pusat Peringatan Hari Besar Islam
Menyandang predikat sebagai masjid terbesar di Indonesia, tidak salah apabila Masjid Istiqlal menjadi pusat peringatan hari-hari besar Islam. Perayaan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj yang digelar di sini turut diliput layar televisi nasional. Masjid Istiqlal juga dikenal sebagai lokasi rutin bagi Presiden dan pejabat-pejabat negara melaksanakan shalat Id setiap tahun.
Letak Masjid Istiqlal berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta. Kedekatan ini merupakan simbol toleransi dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia. Ketika ada acara Misa di
gereja, para jemaat diperkenankan memanfaatkan lahan parkir Masjid Istiqlal, dan sebaliknya.
Lokasi Masjid Istiqlal
Masjid megah ini terletak di wilayah DKI Jakarta yang terbilang strategis, tepatnya di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Ada banyak rute yang bisa Anda tempuh menuju Masjid Istiqlal, bisa menggunakan KRL dari Stasiun Jakarta Kota.
- Dari Stasiun Kota naik KRL jurusan Bogor/Bekasi/Cikarang
- Turun di Stasiun Juanda
- Keluar stasiun sisi selatan
- Menyeberang ke Masjid Istiqlal
Selain menggunakan KRL, bisa juga ditempuh menggunakan Bus TransJakarta dari Terminal Tanjung Priok.
- Dari Halte TransJakarta Terminal Tanjung Priok kemudian naik TransJakarta jurusan PGC/Summarecon Bekasi
- Turun di halte TransJakarta Cempaka Mas 2
- Transfer ke halte TransJakarta Cempaka Timur via jembatan penghubung
- Naik TransJakarta jurusan Harmoni/Kalideres/Rawa Buaya
- Turun di halte TransJakarta Istiqlal
Contact/Info
Untuk informasi lebih lanjut, berikut ini alamat email dan daftar kontak yang bisa dihubungi.
Kontak:
+62 (021) 381 1708
+62 (021) 350 8983
Email: sekretariat@istiqlal.id
Artikel menarik lainnya :
Tidak ada komentar