Kebanyakan masyarakat lebih mengenal Nusa Penida, sebagai kawasan wisata alamnya yang terletak di tenggara Bali. Ternyata, Kawasan ini menyimpan kekayaan sejarah yang tak kalah menarik dengan keindahan alamnya yang memukau. Dengan membaca artikel ini, kamu bukan hanya sekadar menambah pengetahuan saja, namun sekaligus menyusuri peristiwa masa lalu di Nusa Penida.
Legenda dan Mitos Nusa Penida
Daftar Isi
Sebelum era kerajaan, Nusa Penida diselimuti legenda dan mitos yang erat kaitannya dengan Bali. Konon, pulau ini merupakan tempat pembuangan para pangeran dan bangsawan yang dianggap bermasalah. Salah satunya berkaitan dengan ilmu hitam. Legenda
Ilmu Hitam Dalam Sejarah Nusa Penida
Menurut legenda, raja terakhir Bali, Dalem Bungkut, adanya sosok pemimpin yang cukup ditakuti bernama, Ratu Gede Mas Mecaling, Dewa Agung bertaring emas. Mecaling tinggal di Bali, di desa kecil Batuan, sebelum diasingkan ke Nusa Penida karena ilmu hitamnya. Bahkan, sebagian orang Bali tidak berani menyebut namanya dengan keras.
Mecaling adalah seorang penyihir yang kuat. Dia kerap mengirimkan penyakit dan wabah ke orang Bali sebagai balas dendam. Suatu hari ketika orang Bali sedang merayakan Nyepi dengan penuh kegembiraan dan tawa. Mecaling memutuskan untuk menjalankan aksinya dengan menipu masyarakat.
Dia pergi ke Bali dengan berpenampilan sebagai Barong, pemimpin pasukan yang baik. Dan pasukan iblisnya menghancurkan semuanya di Bali. Sejak itulah, perayan Tahun Baru Bali (Nyepi) menjadi hari hening. Tidak ada yang bersuara atau bersenang-senang. Bahkan kalau sekarang semua jaringan komunikasi diputus sementara untuk menghormati tradisi ini. Inilah juga alasan mengapa penduduk Bali, terutama Nusa Penida mengikuti tradisi Nyepi dengan ketat.
Awal Adanya Nusa Penida
Diperkirakan Nusa Penida muncul sekitar abad ke-10, tepatnya dengan penemuan tulisan awal pada sebuah Pilar Belanjong (prasasti) pada 914 Masehi. prasasti tersebut menyebutkan ekspedisi militer Raja Bali pertama, bernama Sri Kesari Warmadewa yang menaklukan Nusa Penida.
Baca Juga: Sejarah Benteng Van der Wijck, Benteng Pertahanan Selatan Jawa
Pada Masa Kerajaan Gelgel
Bisa dikatakan bahwa selama masa kerajaan Nusa Penida, Kerajaan Gelgel yang memiliki pengaruh paling besar. Hal ini pada abad ke-14, Nusa Penida menjadi bagian dari wilayah Kerajaan Gelgel, kerajaan terbesar Bali saat itu (bahkan sempat menguasai kota Lombok). Raja Dalem Waturenggong menjadikan pulau ini sebagai tempat pengasingan para penjahat dan tahanan politik. Pada masa pemerintahannya, juga berhasil kuasai wilayah Dalem Nusa atau Dalem Bungkut.
Ada peran tokoh lainnya, I Gusti Ngurah Jelantik, mengarahkan pasukan Kerajaan Gelgel untuk taklukan penguasa Nusa Penida yang saat itu sedang berontak. Karena itulah, keadaan kembali tentram. Makanya, Dalem Di Made memberikan penghargaan kepada Jelantik. Ini terjadi menjelang akhir masa Kerajaan Gelgel.
Perkembangan Agama Hindu
Nusa Penida juga memiliki sejarah panjang dengan agama Hindu (Kerajaan Majapahit). Peninggalan pura-pura kuno, seperti Pura Goa Tembeling dan Pura Dalem Ped, menjadi bukti kuat pengaruh agama-agama tersebut di pulau ini. Relief-relief dan arca-arca yang ditemukan di pura-pura tersebut memberikan informasi tentang kepercayaan dan tradisi masyarakat Nusa Penida di masa lampau.
Mendapatkan Julukan Pulau Bandit
Belanda membuat peta pada tahun 1900 menyebutkan bahwa merupakan Pulau Bandit. Alasannya karena pada masa Kerajaan Klungkung pernah terjadinya deportasi bagi ahli ilmu hitam, penjahat serta lawan politik.
Bentuk deportasinya, berupa pembuangan ke penjara, tempat kerja paksa dan tempat pembuangan untuk beberapa tahanan dari beberapa kerajaan di Bali yakni Klungkung, Gianyar dan Bangli. Ada 4 jenis kelompok yang akan mendapatkan hukum pembuangan, yaitu:
- Kelompok 1: penjahat politik, seperti pemberontak, pengkhianat dan kegiatan mata-mata.
- Kelompok 2: masalah hutang, piutang, denda dan pembayaran lainnya
- Kelompok 3: kepercayaan pada ilmu hitam
- Kelompok 4: melanggar peraturan adat
Nusa Penida Kini
Kini, Nusa Penida telah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Bali. Keindahan alamnya yang mempesona dan sejarahnya yang kaya menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Bahkan, kerap masuk alternatif jika bosan mengunjungi tempat wisata yang umum (sejuta umat).
Baca Juga: Sejarah Tugu Khatulistiwa, Ikon Unik Kota Pontianak Utara
Peninggalan Sejarah dan Budaya
Nusa Penida menyimpan banyak peninggalan sejarah dan budaya yang fungsinya sebagai tempat wisata, tentu sangat menarik untuk kunjungi dan ketahui, antara lain:
- Pura Goa Tembeling: Pura Hindu yang terletak di dalam gua dengan stalaktit dan stalakmit yang indah.
- Pura Dalem Ped: Pura Hindu yang menjadi tempat bersemayamnya Ida Bhatara Dalem Ped.
- Pura Puncak Mundi: Pura Hindu yang terletak pada atas tebing dengan pemandangan laut yang menakjubkan.
- Pura Sagening Gelgel: Berupa pura menjadi simbol bersatunya politik Bali pada masa Kerajaan Majapahit
- Kerta Gosa: Pengadilan yang menangani kasus harta pada masa Keraton dan Belanda.
- Crystal Bay: Pantai dengan air yang jernih dan terumbu karang yang indah.
- Broken Beach: Tebing karang dengan lubang besar yang menyerupai jembatan alami.
- Kelingking Beach: Pantai dengan tebing karang berbentuk T-Rex yang ikonik.
Baca Juga: Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon: Silsilah & Arsitekturnya
Begitulah, sejarah Nusa Penida, jadi, bukan hanya sekadar tentang keindahan alam yang memukau, tetapi juga tentang sejarah dan budaya yang kaya. Kalau penasaran mengenai penjelasan sejarahnya Nusa Penida lebih lanjut kamu bisa kunjunginya secara langsung melalui beberapa tempat bersejarah.
Tidak ada komentar