1. Biografi
  2. Tokoh

Profil DI Panjaitan, Masa Muda, Prestasi, Kisah Akhir Perjalanan Hidupnya

Masih dalam suasana berkabung G30S PKI, kali ini Museum Nusantara akan mengangkat salah satu Pahlawan Revolusi yang gugur dalam peristiwa tersebut, yaitu Mayor Jenderal DI Panjaitan.

Selama ini, banyak masyarakat Indonesia menganggap konflik PKI dengan negara mayoritas berkaitan dengan agama Islam. Tapi hingga akhir hidupnya, DI Panjaitan dikenang sebagai pemuda Kristen Batak yang sangat taat. Bagaimana lengkapnya kisah hidup dan jasa besar dari Mayjen satu ini? Mari kita berkenalan dengannya lebih jauh.

Mengenal Sosok DI Panjaitan, Seorang Yatim Berprestasi

Donald Isaac Panjaitan lahir di dalam keluarga Batak di Sumatera Utara, 19 Juni 1925. Sejak usia belia, Panjaitan dikenal sebagai pria kecil yang cerdas di kampungnya. Saat lulus SD, prestasinya semasa sekolah membuatnya berhasil masuk ke Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO), sekolah menengah khusus keturunan Belanda.

Akan tetapi, MULO menjadi sekolah formal terakhir yang pernah ditempuh Panjaitan. Semasa SMP tersebut, kedua orangtuanya meninggal dunia.

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Begitu lulus dari MULO, akhirnya pemuda Batak ini memutuskan masuk ke Giyugun, pasukan tentara sukarela bentukan Jepang untuk melawan Sekutu. Di usianya yang masih muda, Panjaitan berhasil diangkat menjadi Shodancho. 

Panjaitan Saat Menjadi Perwakilan TNI di Jerman
Panjaitan Saat Menjadi Perwakilan TNI di Jerman (sumber: DI Pandjaitan Memorial Page)

Saat kemerdekaan Indonesia tercetus, Panjaitan langsung bergabung dengan TKR. Ia bertugas di Divisi Banteng Bukittinggi sampai tahun 1956. Setelah itu, Panjaitan dikirim menjadi Atasan Militer Indonesia di Jerman. Selama di sana, Panjaitan aktif di kegiatan gereja setempat dan bahkan beberapa kali memberi khotbah.

Dalam salah satu khotbahnya yang paling berkesan, Panjaitan berkata, “Dunia bisa berubah, kalau dulu orang Jerman yang datang dan memberi khotbah ke orang Batak, nanti orang Batak yang datang ke sini dan memberi khotbah ke orang Jerman.”

Alasan DI Panjaitan Menjadi Salah Satu Target G30S PKI

Secara politis, Jenderal DI Panjaitan sebenarnya tidak sevokal Nasution atau Ahmad Yani. Selain itu, nama Panjaitan juga tidak termasuk dalam jajaran Dewan Jenderal yang disebut Letkol Untung akan menggulingkan pemerintah Soekarno.

Tapi pada tahun 1962, Panjaitan pernah melakukan investigasi pengiriman senjata rahasia dari China untuk PKI. Pasokan senjata dalam jumlah besar tersebut konon akan digunakan PKI guna melakukan pemberontakan selanjutnya.

Hal ini rupanya memicu dendam kesumat dalam hati loyalis PKI. Karakter Panjaitan yang tegas dan anti kompromi membuat namanya masuk dalam daftar perwira militer berbahaya. Apalagi ia adalah Asisten untuk Menteri AD Ahmad Yani. Sehingga PKI berpikir secara pemikiran, Panjaitan dan Yani pasti sangat dekat.

DI Panjaitan Terbunuh Saat Sedang Berdoa

Berdasarkan cerita istri DI Panjaitan, Marieke Tambunan, suami tercintanya terbunuh dengan sadis saat sedang berdoa.

Dini hari tanggal 1 Oktober 1965, keluarga Panjaitan dikejutkan dengan datangnya satu peleton tentara bersenjata mengepung kediaman mereka. Sebelum mendobrak pintu rumah utama, pasukan Pasopati Tjakrabirawa terlebih dulu menembak Albert dan Viktor Naiborhu, dua famili yang berusaha memberi perlawanan.

Seperti mendapat firasat buruk, Panjaitan mempersiapkan diri untuk menghadapi Tjakrabirawa tanpa banyak bicara. Saat namanya dipanggil, Albert (yang sedang sekarat) berusaha mencegah Panjaitan turun. Akhirnya setelah memakai sepatu dan kaos kaki, ia turun dari kamarnya di lantai atas. 

Panjaitan menghadapi Tjakrabirawa tanpa membawa senjata. Ia hanya melipat tangannya dan berdoa.

Seolah tanpa hati, pasukan-pasukan tersebut memukul kepala DI Panjaitan. Tubuhnya juga diberondong puluhan peluru. Darah merah pun mengucur dari kepala, dada, dan sekujur tubuhnya. Badan tak berdaya tersebut kemudian diseret naik ke truk, menyisakan bekas seretan darah di sepanjang lantai dan depan rumah.

Dalam film G30S PKI, kita mungkin melihat adegan putri sulung Panjaitan, Catherine, mengusapkan darah ayahnya ke wajah. Berdasarkan kesaksian Marieke, kejadian ini bukan rekaan semata, melainkan kisah nyata. Hingga saat ini, Catherine Panjaitan (yang saat G30S PKI masih berusia 18 tahun) masih trauma jika mengingat pembunuhan ayahnya.

Saat meninggal dunia, Jenderal DI Panjaitan meninggalkan 6 anak yang masih sangat muda. Rumah DI Panjaitan sekarang sudah tidak ditinggali dan dialihfungsikan menjadi museum. Saat pengambilan film G30S PKI, adegan penculikan Panjaitan diambil langsung di rumah asli keluarganya.

DI Panjaitan Bersama Istri dan 6 Anaknya (sumber: DI Pandjaitan Memorial Page)
DI Panjaitan Bersama Istri dan 6 Anaknya (sumber: DI Pandjaitan Memorial Page)

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Profil DI Panjaitan, Masa Muda, Prestasi, Kisah Akhir Perjalanan Hidupnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]