1. Informasi

Sejarah NASAKOM: Kepanjangan, Konsep, Ideologi, & Keruntuhannya

Dalam bahasan tentang tokoh PKI, Museum Nusantara telah menyebut sekilas tentang tri ideologi nasionalis – agama – komunis yang pernah digunakan Indonesia, NASAKOM adalah istilah pendeknya.

Di masa kepemimpinan Soekarno, NASAKOM adalah ideologi yang digunakan dalam proses politik, meski secara konstitusional ideologi Indonesia tetaplah Pancasila.

Tapi sebenarnya apa itu NASAKOM? Bagaimana ideologi politik ini bisa terbentuk? Apa yang menyebabkan keruntuhan ideologi gagasan Soekarno ini?

Apa Itu NASAKOM?

Kepanjangan NASAKOM adalah Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Ada pula yang menyebut kepanjangan NASAKOM yaitu Nasionalisme, Islamisme, dan Komunisme, mengacu pada tulisan Soekarno yang terbit di koran Soeloeh Indonesia Moeda di tahun 1926.

Artikel Terkait

  • Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 12, 2024 at 12:34 am

    Salah satu cara untuk meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara adalah dengan mendirikan badan usaha. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Hal ini tentunya tidak kalah jauh dengan taraf ekonomi dan sosial yang baik. Pendekatan yang nyata untuk mewujudkannya adalah dengan melihat bagaimana perkembangan bahan usaha tersebut.  Kawan literasi, asal kalian tahu The post Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 10, 2024 at 7:11 am

    Berbicara mengenai fenomena alam. Salah satu fenomena yang indah untuk kita lihat adalah pelangi. Wah, sekarang kan lagi musim penghujan tuh, pasti kalian sering banget melihat pelangi setelah hujan reda? Mungkin dari kalian bertanya-tanya, bagaimana proses terjadinya pelangi? Apa yang membuat warnanya beragam dan terlihat indah di angkasa?  Nah, kalian nggak salah untuk membuka situs The post Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 8, 2024 at 2:50 am

    Pasca kemerdekaan Indonesia, Indonesia tidak sepenuhnya merdeka, lho. Masih ada upaya-upaya Belanda ingin menjajah dan menduduki negara Indonesia. Maka dari itu, para pemuda Indonesia tidak ingin hal tersebut terjadi. Sehingga, terbentuklah Konferensi Meja Bundar (KMB) atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Nederlands-Indonesische ronde tafel conferentie. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut konferensi The post Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 5, 2024 at 11:46 pm

    Awal mula munculnya bank sentral adalah pembangunan sebuah firma pada tahun 1690, saat itu kerajaan Inggris ingin membangun infrastruktur yang kuat untuk armada laut. Nah, tapi nyatanya tidak semudah itu lho guys. Pemerintahan Inggris tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk membangunnya. Selanjutnya, muncullah gagasan William Paterson yang kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu yaitu membentuk sebuah The post Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia appeared first on Sma Studioliterasi.

Pasca Kemerdekaan, ada tiga kekuatan politik terkuat di Indonesia, yaitu kubu nasionalis, Islam, dan komunis.

Kubu nasionalis terwakili oleh Indische Partij, yang didirikan Tiga Serangkai Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara. Kubu Islam terwakili oleh Sarekat Islam (SI), dengan beberapa tokoh kuat seperti HOS Tjokroaminoto dan Kartusuwiryo. Sementara itu, kubu komunis terwakili PKI, dengan pentolan DN Aidit. Amir Sjarifuddin, Abdul Latief, dan lainnya.

Demi mempersatukan tiga kekuatan ini, pasca menang di Pemilu 1955 Soekarno mencetuskan konsep ideologi NASAKOM. Meski demikian, tiga kubu politik di dalamnya tetap melanjutkan perseteruan, terutama kubu Islam versus Komunis.

Sejarah NASAKOM dan Pengaruhnya di Indonesia dan Dunia

Sejarah NASAKOM sangat dinamis dan dipenuhi perseteruan, mulai dari 1955 sampai puncaknya berakhir pada 1965, berikut ini timeline lengkapnya.

Masa Pendirian (1955 – 1960)

NASAKOM adalah sebuah ideologi yang telah dirancang Soekarno puluhan tahun sebelum Kemerdekaan. Akan tetapi, konsep NASAKOM baru dibawa kembali ke permukaan sekitar 1956.

Pada saat itu, Soekarno mengusulkan ideologi NASAKOM sebagai solusi kegagalan pemerintah dalam menjalankan UUDS 1950 (Demokrasi Parlementer).

Bayangkan, selama 1950 – 1959, Indonesia telah mengganti Perdana Menteri (kepala pemerintahan di sistem parlementer) sebanyak 7 kali, yaitu:

  1. Mohamad Natsir (1950 – 1951)
  2. Sukirman Wiryosanjoyo (1951 – 1952)
  3. Wilopo (1952 – 1953)
  4. Ali Sastroamidjojo (1953 – 1955)
  5. Burhanuddin Harahap (1955 – 1956)
  6. Ali Sastroamidjojo (1956 – 1957)
  7. Djuanda Kartawijaya (1957 – 1959)
Foto Soekarno bersama Dewan Parlementer
Foto Soekarno bersama Dewan Parlementer (sumber: Arsip Nasional)

Menurut Soekarno, salah satu alasan sistem demokrasi parlementer kurang baik adalah karena potensi saling menjatuhkan antar anggota parlemen.

Saat tidak suka pada Perdana Menteri, anggota parlemen dapat bekerjasama guna menjatuhkannya dari puncak pemerintahan. Inilah yang mengakibatkan Indonesia terus menerus mengganti Perdana Menteri, sehingga pembangunan negara pun jadi tidak efektif.

Selain karena keresahan Soekarno sendiri, pembubaran Demokrasi Parlementer juga berdasar pada kecemasan rakyat pada berbagai konflik yang muncul saat itu, mulai dari kemiskinan sampai konflik Irian Barat.

Akhirnya pada 5 Juli 1959, Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang mengumumkan pembubaran Dewan Parlementer dan kembalinya masyarakat ke UUD 1945.

Sejak saat itulah, Demokrasi Terpimpin dimulai menggunakan ideologi NASAKOM.

Masa Pengukuhan (1959 – 1965)

Meski tujuannya baik, Demokrasi Terpimpin nyatanya membuat Soekarno ditinggalkan banyak sahabat seperjuangan, salah satunya adalah Muhammad Hatta. Wakil presiden pertama RI ini memutuskan mengundurkan diri pada 30 November 1956.

Pasalnya sejak Dewan Parlemen bubar, Soekarno menjadi satu-satunya kepala pemerintahan. Selain itu, pada tahun yang sama beliau juga semakin gencar mempromosikan konsep NASAKOM ke seluruh dunia.

Misalnya pada Sidang PBB 1960, Soekarno membawakan pidato berjudul To Build The World A New yang juga mempromosikan persatuan nasionalisme, agama, dan komunisme. Akan tetapi, ide Soekarno ditolak.

Di Indonesia, gaung ideologi NASAKOM semakin jelas terdengar di masa Demokrasi Terpimpin. Pada Peringatan Kemerdekaan 1961, Soekarno bahkan pernah menyebut NASAKOM sebagai representasi dari Pancasila dan UUD 1945. Beliau berkata siapa yang setuju pada Pancasila dan UUD 1945, harus setuju pada NASAKOM. 

Presiden Soekarno dan DN Aidit, pentolan Partai Komunis Indonesia
Presiden Soekarno dan DN Aidit, pentolan Partai Komunis Indonesia (sumber: Perpusnas)

Tak dapat dipungkiri, pihak paling diuntungkan oleh NASAKOM adalah Partai Komunis Indonesia yang waktu itu dipimpin DN Aidit. Pada tahun 1954, anggota PKI yang awalnya berjumlah 165 ribu menjadi 1,5 juta orang pada 1959. 

Berdasarkan buku Sejarah Nasional VI karangan Djoened Pusponegoro, ideologi NASAKOM adalah alat yang digunakan PKI untuk melebarkan sayapnya. Meski terdapat berbagai laporan kekacauan oleh PKI, Soekarno abai dan menganggap pelapor sebagai penolak ideologi tersebut.

Selain komunitas adat, beberapa organisasi dan tokoh besar yang sempat berkonflik dengan PKI di masa NASAKOM adalah:

  • Masyumi, berujung penangkapan petinggi organisasi oleh pemerintah
  • Partai Sosialis Indonesia, berujung penangkapan petinggi, salah satunya Sutan Syahrir
  • Mr. Roem, perwakilan Indonesia di Perjanjian Roem – Royen
  • Gerakan Angkatan Pemuda Islam (GAPI), organisasi ex-petinggi Masyumi
  • Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berkonflik langsung dengan Corps Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), organisasi backing-an PKI
  • Nahdlatul Ulama (NU)

Masa Keruntuhan (1965)

Hingga tahun 1965, Demokrasi Terpimpin dan NASAKOM masih tampak digdaya. Pemenjaraan tokoh dan pembubaran organisasi penentang secara sepihak membuat ideologi NASAKOM makin kokoh di puncak.

Akan tetapi, pergolakan politik mulai terjadi kembali saat Soekarno dinyatakan sakit pada Agustus 1965. Di masa tersebut, ada berbagai spekulasi tentang siapa yang akan menggantikan Soekarno jika beliau meninggal dunia, mulai dari petinggi PKI sampai perwira TNI (yang berhaluan nasionalis – agamis).

Puncak penerapan NASAKOM di Indonesia adalah Peristiwa 30 September 1965 dini hari, yang kemudian kita kenal sebagai Peristiwa G30 S PKI.

7 Pahlawan Revolusi yang terbunuh dalam Gerakan 30 September
7 Pahlawan Revolusi yang terbunuh dalam Gerakan 30 September (sumber: Arsip Nasional)

Tanpa diduga, Letkol Untung selaku pemimpin Tjakrawibawa, pasukan elit pengawal presiden, muncul sebagai eksekutor penangkapan dan pembunuhan sadis ketujuh perwira tertinggi TNI. Ada berbagai versi tentang peran Letkol Untung dalam G30 S PKI, beberapa di antaranya:

  1. Letkol Untung berangkat atas kepentingan pribadi, demi melindungi Presiden dari kudeta militer.
  2. Untung punya afiliasi dengan PKI, dan menjadi “eksekutor” saja bukannya otak pembunuhan.
  3. Letkol Untung mendapat “hasutan” dari beberapa pihak untuk melakukan eksekusi.

Semisterius apapun asal muasal Gerakan 30 September, Soekarno menjadi pihak utama yang dinyatakan bersalah. Setelah Orde Baru mulai di tahun 1965, Presiden pertama RI ini diasingkan dan akhirnya meninggal sebagai tahanan negara pada 21 Juni 1970. 

Meninggalnya Soekarno dan prosesi pemakaman beliau
Meninggalnya Soekarno dan prosesi pemakaman beliau (sumber: Arsip Nasional)

Demikian penjelasan dari Museum Nusantara tentang apa itu NASAKOM, dan sejarahnya. Ideologi NASAKOM adalah salah satu ideologi politik terkuat di Indonesia. Namun demikian, otoriterisme dan ketidakharmonisan ketiga ideologi di dalam NASAKOM menjadi awal mula dari kehancuran NASAKOM dan para pendukungnya.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Sejarah NASAKOM: Kepanjangan, Konsep, Ideologi, & Keruntuhannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]