1. Blog

Gerakan Republik Maluku Selatan : Latar Belakang & Tujuannya

Halo anak Nusantara! Dalam masa awal kemerdekaan Indonesia, banyak gerakan pemberontakan terjadi. Hal ini dikarenakan beberapa golongan punya kepentingan tersendiri dan kepentingan tersebut terkadang tidak sesuai dengan jalannya kebijakan pemerintah Indonesia. Salah satunya adalah Republik Maluku Selatan. 

Melalui artikel kali ini, Museum Nusantara akan membahas tentang latar belakang, tujuan, tokoh serta hasil akhir dari gerakan ini. Simak lebih dalam di sini!

Latar Belakang Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Seperti kita ketahui bersama, Maluku adalah salah satu daerah yang kaya akan rempah-rempahnya. Oleh karena itu, Maluku memiliki sebutan sebagai Kepulauan Rempah. Kekayaan rempah-rempah membuat Maluku melakukan perdagangan, selain dengan pedagang Indonesia, dengan Eropa, Arab sampai Tionghoa.

Maluku yang kaya akan rempah-rempah menjadi daya tarik tersendiri untuk negara-negara Eropa menguasainya. Setelah proklamasi, Maluku kemudian dinyatakan sebagai provinsi dari Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 1945. Maluku bergabung dengan Indonesia dengan tujuan supaya mencegah Belanda kembali menguasai Maluku dan berlaku semena-mena seperti pada masa penjajahan. 

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Namun, Manusama, tokoh pejuang Republik Maluku Selatan, menyatakan bahwa bergabungnya Maluku ke Indonesia dapat menimbulkan masalah. Manusama kemudian melakukan pertemuan dengan para petinggi desa di Pulau Ambon. Manusama berusaha memberikan narasi anti-pemerintah Republik Indonesia serta menolak penjajahan dari orang-orang dari Pulau Jawa. 

Pemerintah Maluku kemudian memproklamasikan Republik Maluku Selatan pada  25 April 1950. RMS secara resmi memisahkan diri dari Indonesia yang pada saat itu masih bernama Republik Indonesia Serikat. Wilayahnya mencakup Pulau Buru, Ambon, dan Seram.

Tujuan Gerakan Republik Maluku Selatan 

Tujuan gerakan Republik Maluku Selatan adalah untuk melepaskan wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gubernur Sembilan Serangkai yang terdiri dari partai Timur Besar dan jajaran pasukan KNIL melakukan propaganda terlebih dahulu kepada Indonesia sebelum memproklamasikan kemerdekaannya bahwa mereka akan memisahkan wilayah Maluku dari NKRI.

Selain itu, Soumokil juga telah berhasil mengumpulkan kekuatan dari masyarakat Maluku Tengah menjelang proklamasi RMS. Di sisi lain, orang-orang yang menyatakan dukungan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia mendapat pandangan buruk dari pendukung Republik Maluku Selatan.

Prajurit Maluku (Sumber : Wikipedia)

Rencana & Tokoh Gerakan Republik Maluku Selatan

Republik Maluku Selatan muncul sejak rencana terkait Negara Indonesia Timur yang digagas oleh Soumokil dan Andi Azis gagal. Hal ini tidak menghentikan Soumokil untuk meneruskan perjuangannya, meski banyak kalangan yang menginginkan persatuan Maluku dengan NKRI.

Soumokil mengajak beberapa tokoh serta mantan anggota KNIL yang berada di Ambon untuk kembali mendeklarasikan RMS. Ia ingin Maluku Selatan terpisah dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketika RMS memproklamasikan kemerdekaannya, banyak kalangan di Pulau Ambon tidak setuju dengan keputusan ini dan menolak keberadaan RMS. Para pendukung NKRI serta kontra RMS kemudian ditangkap atas perintah Soumokil.  

Deklarasi kemerdekaan RMS pada tidak membuatnya serta merta menjadi sebuah negara. Bahkan, pembentukan RMS semata-mata berasal dari tekanan dan paksaan. Sebelum RMS terbentuk sudah ada perencanaan tentang tokoh-tokoh yang menjadi anggota pemerintahan RMS. 

Tokoh-tokoh yang terlibat adalah J.H. Manuhutu sebagai Presiden, J.P. Nikijuluw sebagai Wakil Presiden RMS yang masih kosong, Albert Wairisal menjadi Perdana Menteri, dan menteri-menteri yang meliputi Soumokil,  S.J.H. Norimarna, D.J. Gaspersz, J. Toule, P.W. Lokollo, J.B. Pattiradjawane, H.F. Pieter, A. Nanlohy, Manusama, dan Z. Pesiwarissa. 

Soumokil kemudian menggantikan posisi Manuhutu sebagai presiden RMS pada 3 Mei 1950. Bukan hanya itu, RMS juga membentuk militernya sendiri. Angkatan Perang Republik Maluku Selatan (APRMS) kemudian dinyatakan sebagai tentara RMS pada tanggal 9 Mei 1950.

Akhir Pemberontakan

Indonesia memandang bahwa gerakan ini adalah bentuk pemberontakan kepada pemerintah yang sah. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk mengatasi gerakan ini. Upaya pertama adalah pengiriman Johannes Leimena sebagai wakil pemerintah pusat untuk berunding dengan RMS. Kedatangan utusan Indonesia ini ditolak.

Setelah itu, pemerintah terpaksa untuk menggunakan kekuatan militer yang pada saat itu masih bernama Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Penertiban ini dipimpin oleh Kolonel A.E. Kawilarang. Indonesia menggunakan nama Republik Indonesia Serikat sebagai bentuk kesepakatan dengan Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. 

Setelah itu, terjadi perang antara dua belah pihak. Pasukan Republik Maluku Selatan berhasil dikalahkan oleh APRIS pada November 1950 sehingga Ambon berada dalam kekuasaan APRIS. Karena kekalahan yang terus menerus, pasukan RMS kemudian meninggalkan kota pertahanan dan memilih melakukan perang secara gerilya.

Akhirnya, Soumokil berhasil ditangkap pada tanggal 12 Desember 1963. Ia kemudian diadili di Mahkamah Militer Luar Biasa yang ada di Jakarta. Hakim menyatakan bahwa Soumokil mendapat vonis hukuman mati. Pada tanggal 12 April 1966, Soumokil dieksekusi di Pulau Obi yang berada di Halmahera Selatan.

Baca Juga : Peristiwa G30S PKI, Sejarah Kelam dalam Revolusi Indonesia

Demikian adalah penjelasan Museum Nusantara tentang latar belakang, tujuan, rencana tokoh dan akhir dari gerakan Republik Maluku Selatan. Setiap masyarakat memiliki kepentingan masing-masing dan tidak semua kepentingan yang dapat terwakilkan. Oleh karena itu, kita perlu berbicara dan berdiskusi untuk mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak. Semoga penjelasan kali ini bermanfaat!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Gerakan Republik Maluku Selatan : Latar Belakang & Tujuannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]