1. Blog

Masyumi, Partai Islam Terbesar pada Era Demokrasi Liberal

Halo anak Nusantara! Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi kebebasan dalam berpolitik. Hal ini dapat terlihat dari adanya pemilihan umum pada tahun 1955. Salah satu partai yang ikut berpartisipasi dalam pemilu pertama di Indonesia ini adalah Masyumi. Yuk, ikuti Museum Nusantara untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah, organisasi, para tokoh, serta keberlangsungan partai pada saat ini.

Sejarah Masyumi

Pendiri Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) adalah pemerintah Jepang dengan bantuan beberapa tokoh NU (Nahdlatul Ulama), di antaranya adalah Abdul Wahid Hasyim, Sukiman Wiryosanjoyo dan Mohammad Natsir. Pendirian organisasi ini terjadi pada tanggal 24 Oktober 1943. 

Tujuan Jepang mendirikan organisasi adalah untuk menggalang bantuan dari umat Islam di Indonesia serta untuk membantu Jepang dalam mengendalikan umat Islam di Indonesia. Untuk memperlancar pengendalian umat Islam, Jepang juga sudah melarang Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Indonesia (PSI). 

Selain melarang keberadaan Islam lain, Jepang juga memisahkan golongan cendekiawan Islam di daerah kota dengan kyai-kyai yang ada di daerah desa. Pemerintah Jepang merasa bahwa para kyai yang ada di daerah desa memiliki peran yang lebih besar karena dapat membantu Jepang dalam mengumpulkan simpatisan dalam Perang Pasifik, baik sebagai tentara atau tenaga buruh. 

Artikel Terkait

  • Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 6, 2024 at 8:53 am

    Rumah merupakan tempat pertama untuk memulai suatu pembelajaran. Termasuk dalam hal gotong royong  Harapannya begitu terjun pada lingkungan masyarakat, kamu paling tidak sudah mengerti arti singkat mengenai hal tersebut. Memang kalau penerapannya contoh gotong royong di rumah seperti apa saja? Selengkapnya bisa kamu baca pada artikel yang dibuat khusus untuk Sobat Literasi. Check it out! Artikel Contoh Gotong Royong di Rumah, Mari Terapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan!
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 10:28 pm

    Sayang banyaknya nilai-nilai modern, membuat sejumlah nilai tradisional mulai tergeserkan. Salah satunya, gotong royong. Sekarang ini sudah mulai jarang kegiatan yang menggunakan unsur tersebut. Maka tidak heran, mungkin generasi ini tidak memahami dan ketahui Salah satu tempat mereka bisa belajar hal itu dengan diajarkan di sekolah. Melalui beberapa aktivitas yang sifatnya dikerjakan bersama-sama. Untuk contoh Artikel Contoh Gotong Royong di Sekolah, Mudah Diterapkan! pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia
    by Amanda Rayta (Studio Literasi) on April 4, 2024 at 2:38 am

    Budi pekerti merupakan etika wajib yang dimiliki oleh semua warga Indonesia. Hal ini berkaitan dengan moral yang menuntun kita dalam berperilaku dan berinteraksi dengan sesama. Apabila seseorang tidak memiliki atau menjalankan prinsip budi pekerti seperti mestinya maka akibatnya banyak perilaku negatif yang terjadi pada sekitar. Penjelasan tentang materi ini bisa Sobat Literasi baca pada artikel Artikel Budi Pekerti: Etika Wajib Bangsa Indonesia pertama kali tampil pada Studio Literasi.

  • Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on April 4, 2024 at 2:05 am

    Pernahkan kalian memperhatikan sebuah ulasan yang terkandung di dalam buku, musik, atau novel? Mengapa diharuskan ada sebuah ulasan? Ulasan tersebut sangat berguna untuk kemajuan sebuah karangan literasi atau sebuah karya. Tanpa adanya ulasan yang mendukung, maka kualitas kepenulisan buku, musik, atau novel tidak ada kemajuan. Berikut kami sampaikan pengertian teks ulasan, struktur, beserta contoh teks The post Yuk, Mengenal Bagaimana Cara Memahami Contoh Teks Ulasan appeared first on Sma Studioliterasi.

Masyumi mulai menjadi partai pada tanggal 8 Oktober 1945. Perubahan dari organisasi menjadi partai ini terjadi ketika kongres pertama berlangsung. Salah satu alasan perubahan ini terjadi karena maklumat pemerintah pada tanggal 3 November 1945 yang berisi anjuran  untuk mendirikan partai politik.

Setelah menjadi partai, anggota partai bertambah banyak. Banyak organisasi Islam dari berbagai daerah bergabung ke dalam partai ini, seperti Persatuan Islam di Bandung, Jami’ah Al-Washliyah, Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA), Al-Ittihadiyah di Sumatera Utara, Al-Irsyad, Mathul Anwar, Nahdlatul Wathan, dan Perikatan Umat Islam.

Keberadaan Masyumi adalah satu harapan bagi politik Islam yang memperjuangkan kepentingan umat Islam di Indonesia. Kelahiran partai ini menciptakan suatu wadah aspirasi kepentingan politik Islam dalam banyaknya perpecahan serta konflik yang terjadi di Indonesia kala itu. 

Nahdlatul Ulama kemudian keluar dari partai ini pada tahun 1952. Salah satu alasan NU meninggalkan partai adalah perubahan Majelis Syuro menjadi badan penasehat. Selain itu, kedudukan wakil Nahdlatul Ulama di jajaran pimpinan partai juga tidak seimbang. 

Meskipun NU keluar dari partai, Masyumi memperoleh suara terbanyak kedua setelah Partai Nasional Indonesia (PNI) pada pemilu tahun 1955. Majelis Syuro Muslimin Indonesia semakin banyak menempati posisi-posisi penting dalam pemerintahan Indonesia.

Pamflet Partai Masyumi (Sumber : Wikipedia)

Organisasi Masyumi

Untuk mengenal partai ini lebih dalam, kita juga perlu mengenal ideologi serta tokoh tokoh dalam Majelis Syuro Muslimin Indonesia.

Ideologi

Pada awal terbentuk, partai ini belum memiliki ideologi yang jelas. Hal ini dikarenakan Majelis Syuro Muslimin Indonesia dibentuk dalam rangka mengumpulkan bantuan dari umat Islam untuk Jepang dalam Perang Pasifik.

Setelah menjadi partai, Ideologi partai semakin terlihat menonjol. Ideologi Islam dari Masyumi dapat terlihat dari Anggaran Rumah Tangga serta Anggaran Dasar partai ini. Partai ini memiliki resolusi untuk melakukan jihad fi sabilillah dalam melawan segala bentuk penjajahan.

Tokoh-Tokoh

Berikut adalah tokoh-tokoh Masyumi : 

  • K.H. Hasyim Asy’ari  (Pendiri NU) 
  • Sukiman Wiryosanjoyo (Perdana Menteri Indonesia tahun 1951-1952)
  • Abdul Wahid Hasyim (Menteri Agama Pertama di Indonesia, Ayah dari Abdurrahman Wahid) 
  • Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Sastrawan Indonesia)
  • Mohammad Natsir (Perdana Menteri Indonesia 1950-1951)
  • Burhanudin Harahap (Perdana Menteri Indonesia 1955-1956)
  • Syafruddin Prawiranegara (Kepala Pemerintah Darurat Republik Indonesia)
  • Mohammad Roem (Menteri Luar Negeri Indonesia 1950-1951)
K.H. Hasyim Asy’ari  (Sumber : Wikipedia)

Pembubaran Masyumi

Pembubaran partai ini terjadi setelah beberapa tokoh Majelis Syuro Muslimin Indonesia terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Oleh karena aksi ini, Majelis Syuro Muslimin Indonesia mendapat stigma negatif. 

Kemudian, Presiden Soekarno mengeluarkan larangan kepada beberapa organisasi dan partai politik dari partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia yang berada di Sumatera Barat, Riau, Tapanuli, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.

Sebagai akibatnya, Muktamar Masyumi IX yang diselenggarakan pada tanggal 23-27 April 1959 di Yogyakarta tidak melibatkan perwakilan dari partai-partai tersebut dan jumlah anggota menjadi berkurang. 

Selain itu Soekarno juga menegaskan bahwa partai di Indonesia tidak perlu terlalu banyak karena hanya akan membuat bingung masyarakat. Setelah itu, Majelis Syuro Muslimin Indonesia dinyatakan bubar pada tanggal 13 September 1960 dan gagal dalam kalah dalam gugatan kepada Soekarno.

Menurut The Foundation of the Partai Muslimin Indonesia yang ditulis Ken Ward (1970), partai ini dibubarkan paksa dan beberapa anggota senior dipenjara karena terlibat dalam pemberontakan PRRI.

Partai Masyumi Reborn

Meskipun dibubarkan paksa, partai ini mulai muncul lagi pada tanggal 7 November 2020. Partai ini didirikan kembali oleh Ahmad Yani, Ketua dari Aksi Menyelamatkan Indonesia. Kelompok ini memiliki niat untuk membawa partai legendaris Islam ini ke kancah politik Indonesia sekali lagi.

Keberadaan partai ini menimbulkan berbagai reaksi dari partai-partai yang ada di DPR. Partai Keadilan Sejahtera menyambut baik keberadaan partai ini karena dapat memperkuat kubu oposisi. Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, dan Partai Persatuan Pembangunan meremehkan partai ini karena ideologinya yang ekstrim.

Beberapa pengamat politik juga mengatakan bahwa partai ini tidak sesuai dengan ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini dapat memicu bentrok dengan partai yang berideologi nasionalis.

Baca Juga : Sarekat Islam (SI): Sejarah, Perkembangan, & Tujuannya

Demikian adalah pembahasan mengenai  sejarah, organisasi, para tokoh, serta keberlangsungan partai Masyumi pada saat ini. Semoga penjelasan Museum Nusantara kali ini bermanfaat.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Masyumi, Partai Islam Terbesar pada Era Demokrasi Liberal

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]

    Trending

    Apapun yang terkait dengan fashion, terlebih kalau menyangkut kekeluargaan kerajaan pasti menarik untuk diketahui. Termasuk, pakaian kerajaan pada masa lalu yang tentu mengandung nilai bersejarah penting.  Kali ini kami akan mengajak kalian membahas pakaian putri Kerajaan Majapahit yang merupakan salah satu kerajaan berjaya di Nusantara antara abad ke-13 dan ke-16. Penasaran dengan pakaian putri khas […]
    Nekara dan moko ialah contoh artefak perunggu yang terkenal dari zaman prasejarah di Indonesia, tepatnya pada zaman logam. Memang kalau sekilas kita lihat memiliki beberapa kesamaan. Bahkan pada beberapa sumber sering kali menyebutkan kalau moko merupakan nama lain dari nekara. Ternyata, keduanya tidak sama dan terdapat perbedaan. Artikel ini bakal mengulas perbedaan yang signifikan pada […]
    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]