1. Kerajaan
  2. Kerajaan di Indonesia
  3. Peninggalan Sejarah

Kerajaan Aceh: Masa Jaya Kerajaan Islam di Nusantara

Aceh merupakan wilayah di Indonesia yang beroperasi dengan peraturan khusus. Seperti yang kita ketahui bahwasanya wilayah Aceh menggunakan syariat Islam sebagai peraturan perundang-undangannya. Namun jauh sebelum itu semua, di wilayah tersebut berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Aceh. Kerajaan yang berdiri di provinsi Aceh tersebut dipimpin oleh seorang sultan. Ulasan lebih lanjut mengenai Kerajaan Aceh dapat disimak di bawah ini.

Sejarah Kerajaan Aceh Darussalam

Dikenal dengan nama Kerajaan Aceh Darussalam atau Kesultanan Aceh adalah sebuah sistem pemerintahan kerajaan yang ada pada zaman dahulu. Pendiri Kerajaan  Aceh adalah seorang laki-laki bernama Sultan Ali Mughayat Syah yang sekaligus menjabat sebagai Sultan pertama di kerajaan tersebut. Ia mendirikan Kesultanan Aceh Darussalam pada tahun 1496 di Pulau Sumatera, lebih tepatnya di Provinsi Aceh.

Pada awalnya, wilayah Kerajaan Aceh merupakan wilayah Kerajaan Lamuri, yaitu kerajaan yang lebih dulu berdiri dibandingkan dengan Kerajaan Aceh. Hingga kemudian kerajaan Lamuri berhasil ditundukkan sekaligus menyatukan beberapa wilayah di sekitar sebagai bagian dari kerajaan baru, yaitu Kerajaan Aceh. Wilayah-wilayah tersebut diantaranya adalah Daya, Pedir, Lidie, dan Naku. 

Selanjutnya, pada tahun 1524 wilayah kerajaan Samudera Pasai sudah berhasil ditaklukkan dan juga berubah menjadi wilayah kedaulatan Kesultanan Aceh. Dengan begitu, luas wilayah kerajaan tersebut berkembang secara signifikan. Namun, pada 1528, Mughayat yang saat itu memegang tampuk kekuasaan digantikan oleh sang putra sulung yang bernama Salahuddin.

Artikel Terkait

  • Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 12, 2024 at 12:34 am

    Salah satu cara untuk meningkatkan tingkat perekonomian suatu negara adalah dengan mendirikan badan usaha. Suatu negara dapat dikatakan maju apabila tingkat kesejahteraan masyarakat tinggi. Hal ini tentunya tidak kalah jauh dengan taraf ekonomi dan sosial yang baik. Pendekatan yang nyata untuk mewujudkannya adalah dengan melihat bagaimana perkembangan bahan usaha tersebut.  Kawan literasi, asal kalian tahu The post Badan Usaha: Pengertian, Jenis-Jenis & Bentuknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 10, 2024 at 7:11 am

    Berbicara mengenai fenomena alam. Salah satu fenomena yang indah untuk kita lihat adalah pelangi. Wah, sekarang kan lagi musim penghujan tuh, pasti kalian sering banget melihat pelangi setelah hujan reda? Mungkin dari kalian bertanya-tanya, bagaimana proses terjadinya pelangi? Apa yang membuat warnanya beragam dan terlihat indah di angkasa?  Nah, kalian nggak salah untuk membuka situs The post Mengenal Lebih Jauh Proses terjadinya Pelangi appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 8, 2024 at 2:50 am

    Pasca kemerdekaan Indonesia, Indonesia tidak sepenuhnya merdeka, lho. Masih ada upaya-upaya Belanda ingin menjajah dan menduduki negara Indonesia. Maka dari itu, para pemuda Indonesia tidak ingin hal tersebut terjadi. Sehingga, terbentuklah Konferensi Meja Bundar (KMB) atau dalam bahasa Belanda disebut dengan Nederlands-Indonesische ronde tafel conferentie. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut konferensi The post Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan & Dampaknya appeared first on Sma Studioliterasi.

  • Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia
    by Mirza Sufi Kusuma (Sma Studioliterasi) on Maret 5, 2024 at 11:46 pm

    Awal mula munculnya bank sentral adalah pembangunan sebuah firma pada tahun 1690, saat itu kerajaan Inggris ingin membangun infrastruktur yang kuat untuk armada laut. Nah, tapi nyatanya tidak semudah itu lho guys. Pemerintahan Inggris tidak mempunyai pendanaan yang memadai untuk membangunnya. Selanjutnya, muncullah gagasan William Paterson yang kemudian direalisasikan oleh Charles Montagu yaitu membentuk sebuah The post Bank Sentral: Pengertian, Wewenang & Contoh Banknya di Dunia appeared first on Sma Studioliterasi.

Raja Kerajaan Aceh

Selayaknya suatu kerajaan, Kerajaan Aceh dipimpin oleh beberapa raja yang diberi gelar Sultan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, raja pertama dari kerajaan ini adalah sang pendiri itu sendiri yaitu Sultan Ali Mughayat Syah. Beliau pemimpin pertama dalam sejarah Kesultanan Aceh yang memulai kepemimpinannya dari tahun 1514 hingga 1538 M.

Setelah masa kepemimpinan Sultan Ali Mughayat Syah, tampuk kekuasaan diserahkan kepada sang putra sulungnya. Putra sulungnya tersebut bernama Sultan Salahuddin yang memerintah pada 1530 sampai 1537. Hingga akhir masa pemerintahannya ia pun kemudian digantikan oleh Sultan Alaudin Syah mulai 1537 hingga 1568 M.

Kemudian, pada awal abad ke 17 M, merupakan masa kejayaan Kesultanan Aceh dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Masa kejayaan tersebut ditandai dengan semakin meluasnya wilayah kerajaan dan juga meningkatnya kekuatan militer saat itu. Setelah Sultan Iskandar Muda turun dari jabatannya, ia kemudian digantikan dengan Sultan Iskandar Thani. 

Baca juga: Kerajaan Kutai | Sejarah Lengkap, Raja, dan Peninggalan

Peninggalan Kerajaan Aceh

Tidak seperti kerajaan-kerajaan Hindu Buddha yang biasanya mempunyai peninggalan sejarah berupa prasasti, Kesultanan Aceh memiliki peninggalan yang berbeda. Peninggalan-peninggalan tersebut merupakan bukti kuat yang menjelaskan tentang keberadaan Kesultanan Aceh itu sendiri. Kebanyakan peninggalan Kesultanan Aceh berupa bangunan-bangunan yang sangat identik dengan Kesultanan yang berbau Islam. Berikut beberapa peninggalan hasil budaya Kesultanan Aceh

Masjid Raya Baiturrahman

gambar-masjid-raya-baiturrahman-kerajaan-aceh-taldebrooklyn
Masid Raya Baiturrahma, Foto Oleh Taldebrooklyn. com

Tempat beribadah umat muslim ini merupakan masjid kebanggaan masyarakat Aceh. Masjid ini dibangun pada tahun 1612, yaitu pada masa keemasan Kesultanan Aceh saat kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Sebagai tempat beribadah, masjid ini terletak di posisi yang strategis yaitu tepat di tengah-tengah kota atau jantung kota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. 

Letak yang strategis tersebut memungkinkan bagi seluruh masyarakat Aceh untuk mengunjungi masjid tersebut dimana jantung kota biasanya merupakan tempat peradaban orang-orang beraktivitas. Meskipun fungsi utama sebuah masjid adalah sebagai tempat untuk melaksanakan shalat, Masjid Raya Baiturrahman menawarkan lebih dari itu.

Masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini juga bisa difungsikan sebagai tempat melakukan kegiatan keagamaan lainnya. Kegiatan tersebut seperti kegiatan pengajian, acara keagamaan seperti halnya Maulid Nabi Muhammad, tadarus, dan lain sebagainya. Selain itu, biasanya juga dipakai untuk kegiatan rutin seperti peringatan 1 Muharram, Musabaqah Tilawatil Quran, atau bahkan hanya sekedar sebagai tempat berteduh bagi masyarakat.

Menilik dari sejarahnya, Masjid Raya Baiturrahman sendiri memiliki nilai yang sangat besar di hati masing-masing masyarakat Aceh. Pasalnya, masjid kebanggaan tersebut merupakan penanda bahwasanya terdapat kerajaan Islam yang dulu pernah berada dalam masa kejayaan. Selain itu, masyarakat Aceh juga membuktikan bahwa mereka juga menghargai dan mencintai sejarah dan belajar dari masa lalu.

Taman Sari Gunongan

Taman Sari ini dibuat sebagai tempat untuk bercengkrama bagi anggota keluarga kerajaan. Memiliki bentuk dan pemandangan yang indah, tempat ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat bersantai bagi para anggota keluarga kerajaan. Sama halnya dengan Masjid Raya Baiturrahman, Taman Sari Gunongan merupakan peninggalan Kesultanan Aceh yang dibuat semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.

Dikabarkan bahwasanya Taman Sari Gunongan ini dibangun atas permintaan sang permaisuri cantiknya yang berasal dari Pahang Malaysia. Selain taman, bangunan ini juga dilengkapi dengan gunongan yang berfungsi sebagai tempat untuk menghibur diri. Gunongan juga digunakan sebagai tempat permaisuri berganti pakaian sehabis mandi di Sungai Isyiki.

Meriam

gambar-meriam-peninggalan-kerajaan-aceh-diliputnews,co
Meriam Peninggalan Kerajaan Aceh, Foto Oleh Diliputnews. co

Selain berupa bangunan, peninggalan lainnya berupa benda yang identik dengan masa kerajaan. Benda tersebut adalah tiga meriam yang baru ditemukan beberapa tahun terakhir di Desa Arongan, Kabupaten Aceh Barat. Temuan tiga meriam tersebut dilengkapi dengan sisa puing bangunan yang diperkirakan merupakan peninggalan dari Kerajaan Aceh Darussalam pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda. 

Kesimpulan

Kerajaan Aceh menjadi salah satu kerajaan Islam di Indonesia yang sempat merasakan masa keemasan yaitu pada pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Sebagai kesultanan yang memerintah menggunakan syariat Islam, hal tersebut masih berlaku hingga saat ini yang menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah istimewa di Indonesia dengan otonomi daerah khusus. Selain itu, Masjid Raya Baiturrahman menjadi bangunan kebanggaan masyarakat Aceh yang sangat mereka cintai.

Baca juga: Kerajaan Singasari: Sejarah, Letak, Raja, dan Peninggalan

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Kerajaan Aceh: Masa Jaya Kerajaan Islam di Nusantara

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Busur panah telah menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia selama berabad-abad. Seni memanah telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian dari budaya dan tradisi bangsa. Artikel ini akan mengenalkan Anda pada berbagai bentuk busur panah yang ada di Indonesia, serta memberikan wawasan tentang pentingnya seni memanah dalam masyarakat Indonesia. Apa Itu Busur […]

    Trending

    Terdapat ragam seni pertunjukan yang terkenal di Bali, salah satunya adalah tari Topeng Sidakarya yang merupakan bagian penting dari upacara keagamaan Hindu. Tari Topeng Sidakarya adalah salah satu seni pertunjukan di Bali yang dipentaskan dari generasi ke generasi. Biasanya, seni pertunjukan ini ditampilkan sebagai bagian dari upacara sakral kaum Hindu, yaitu upacara Yadnya. Seni tari […]
    Indonesia adalah negara yang kaya akan berbagai bentuk budaya, salah satunya tari tradisional. Tari Melemang merupakan tarian adat yang berasal dari Tanjungpisau negeri Bentan Penaga, Bintan, Kepulauan Riau. Tari malemang mengisahkan tentang kehidupan kerajaan di Bintan pada zaman dahulu. Tarian ini mengombinasikn unsur tari, musik, serta nyanyian menjadi kombinasi tari yang indah. Ingin tahu lebih […]
    Alat musik gambus adalah salah satu alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipetik. Menurut sejarah, musik tradisional ini lekat dengan budaya islam. Bentuknya memang sekilas mirip dengan gitar, namun cara memainkan gambus ini sedikit berbeda, Anak Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh tentang alat musik gambus dan cara memainkannya, simak artikel Museum Nusantara kali […]
    Selama berabad-abad, Indonesia telah menjadi rumah bagi keberagaman budaya yang kaya, termasuk seni tari tradisional yang memukau. Tari tradisional Indonesia bukan hanya sekadar gerakan-gerakan artistik yang menakjubkan, tetapi juga mewakili identitas, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat di berbagai daerah. Tari Sirih Kuning adalah salah satu jenis tarian tradisional yang memiliki akar budaya kuat bagi masyarakat Betawi. […]